HALLO!
AY MAU BILANG TERIMAKASIH
KARENA UDAH MENYEMPATKAN WAKTUNYA UNTUK MAMPIR DISINI.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAA UNTUK PERBAIKAN AY NANTINYA
HAPPY READING🤗~~~
Hampa sesal
dan amarah
Semuanya ada
di benakku
Drrrt drrrtt
Suara panggilan masuk, dari benda yang sedari tadi digenggam Taresa.
Taresa bangkit dari tidurnya, menekan tombol hijau di lock screen ponselnya.
"Hallo"
Terdengar di seberang telepon suara seorang perempuan
"Ohiya iya, 15 menit lagi gua sampe. Kebiasaan ngedadak banget si" dengusnya
Dengan sigap dia melepaskan earphone yang sedari tadi mengait di daun telinganya. Beranjak dari atas kasur sambil membawa tas, dompet, dan ponsel berwarna silver.
Dengan tergesa-gesa Taresa menaiki metromini di halte depan komplek rumahnya.
Padatnya ibu kota membuat waktunya semakin sempit. Ramai dan bising cukup untuk menggambarkan wilayah ibukota saat ini.
Taresa merendahkan badannya ke senderan bangku dan mengaitkan earphone pada telinganya.
Bukannya aku takut
akan kehilangan dirimu
tapi aku takut kehilangan
cintanya...
Tak seperti biasanya, Taresa mengedarkan pandangannya dalam metromini. Matanya menangkap seorang Pria tengah bersandar di dudukan kursi paling belakang sambil menutup kedua matanya.
Sesaat kemudian pria itu mengerjapkan matanya, bola mata keduanya beradu. Hal itu membuat Taresa membalikkan badannya ke arah depan dan memutar bola matanya.
"Cih Zeus" Dengus Taresa
"Lo boleh sok ga peduli! Tapi gue akan buat lo gabisa kehilangan perhatian gue" lirihnya Pria yang tengah menatap punggung Taresa.
Saat lampu hijau menyala semua kendaraan mulai berjalan, termasuk rencana Zeus untuk membuat Taresa memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vesmir
Teen Fiction[ON GOING] NOTE!! Cerita ini tidak untuk dibaca! Cerita ini untuk dinikmati diwaktu senggang DON'T FORGET FOLLOW THIS ACCOUNT Tinggalkan jejak untuk menambah motivasi saya meneruskan cerita ini. Let's Check out!