Taresa Nebula
Lambe😒+628**********
HahahahahTaresa hanya membaca pesan dari Fidel dan menghapus seluruh chat dari Fidel, tanpa menyimpan nomernya.
+628**********
Ta jangan marah ya"Apa sih ini orang maunya, masa harus gua blok sih?" Taresa meracau sendiri
"Mungkin harus gua baik-baikin dulu ya ini cowo, ntar kalo udah baper gua bilang prank. Kaya di film-film hahaha" sambung Taresa sambil terkekeh sendiri
Taresa Nebula
Iya gapapa ko hehe+628**********
Haa beneran? Tapi aku minta maaf dehTaresa Nebula
Iya bep gapapa ko wkwk+628**********
Asik di panggil bep, kayanya elu udah mulai sayang sama gua deh wkwkTaresa Nebula
Cih wkwkwk+628**********
Kalo gitu besok aku traktir kamu di caffe depan sekolah gimana? Mau kan?Taresa Nebula
Tumben baik banget Lo? Gass lah wkwk+628**********
Oke see u babe😜"Elah bep bep, dikata babi kali gue ya" dengus Taresa sambil terkekeh.
~~
Pagi ini tampak lebih cerah dari hari hari sebelumnya. Entah karena Taresa sedang senang, atau ada sisi lain yang muncul di dalam diri Taresa berkat hadirnya seseorang.
Setelah memakan sepotong roti dan jus jambu kesukaannya. Taresa kembali masuk ke kamarnya untuk mengambil tas, gawai dan juga barang yang selalu dia bawa. Ya betul earphone
"Mah Resa berangkat dulu ya" sambil mencium tangan mamanya dan di balas senyuman oleh mamanya yang tengah repot membawa cucian
Taresa berjalan menuju halte tempat dia biasa menunggu metromini berwarna biru, seperti biasanya ia mengaitkan kedua earphone di daun telinganya.
Hari ini ku gembira
Melayang di udara
Pak pos membawa berita
Dari yang ku dambaTak lama kemudian metromini itu datang, Taresa langsung menaiki metromini. Seperti biasanya Abang-abang kondektur yang berlogat Medan hadir menghiasi gaduhnya metromini.
"Rasanya hari ini lebih tenang dari biasanya" batin Taresa
Tak lama kemudian seseorang yang tak tahu di untung, melepas satu kaitan earphone di telinga Taresa.
"Anjir" teriak kaget Taresa
"Gua mau denger lagu juga, cuma gua ga bawa earphone. Gua nebeng ya" cengengesan
"Dasar kmvrt emang lo, bisa-bisanya yak! Bisa ga si lo jangan ganggu hidup gua sekali aja?!"
"Ga" Ze menoleh kearah Taresa kemudian pandangannya beralih ke jalan yang macet.
"Ish" dengus Taresa. Tak sangka ada sesosok makhluk yang buat Taresa kesal.
"Lalalalalalala" bocah itu bersenandung seolah tak berdosa dengan seseorang yang dia ganggu dari tadi
"Plis deh Lo kmvrt! bisa ga? dengerin musiknya diem, gausah segala pake nyanyi berisik tau ga" Taresa mencoba meraih earphone di telinga pria ini.
"Mau coba cabut ini?" Tanyanya sambil meliak liuk menghindari tangan Taresa
"Iya kenapa? Masalah buat Lo" Taresa masih mencoba meraih earphone miliknya dengan sekuat tenaga
"Ga akan bisa wle wle" pria ini menjulurkan lidahnya kepada Taresa
Metromini berhenti dan memasukkan banyak penumpang sehingga menyenggol tubuh Zeus yang sedang sibuk meliukkan tubuhnya menghindari Taresa.
Akibat senggolan tadi, badan Zeus ambruk menimpa sosok wanita yang ada di sebelahnya.
"Aduh kasian banget sakit ya aduh aduh" tangannya lancang mengacak kepala Taresa yang jatuh dibawah dada bidangnya.
"Rasain wleee" Zeus menjulurkan lidahnya kemudian bangun sendirian dari jatuhnya.
"Dasar lu kmvrt anak monyet hiiiih" Taresa menghentakkan kakinya sekali, kemudian terbangun dari posisi jatuhnya.
~~
Di kelas
Seorang wanita seumuran Taresa, membawa sebuah notebook berjalan mendekatinya.
"Res dua hari lagi kelas kita harus presentasi untuk pelajaran bahasa Indonesia yang drama itu loh"
"Astoge gua lupa" kesal Taresa bagaimana tidak, akibat kerjanya di OSIS dia sampai lupa tugas di kelasnya.
Taresa wakil ketua di kelasnya, entah mengapa anak-anak dikelasnya lebih percaya padanya dibandingkan dengan ketua kelasnya.
"Yah terus gimana? Materinya udah ada semua kan? Yang kemarin gua kirimin lewat WhatsApp?" Taresa tampak panik membuka ponselnya mengecek sesuatu.
"Iya udah ada, udah gua masukin juga ke salindianya. Tapi kan elu tau, kita kita ga jago ngedit beginian" keluhnya
"Hoalah syukurlah. Gua kira belum sama sekali, ga lama lagi kalo gitu" kelegaan terpancar dari wajah Taresa
"Yaudah jadi elu yang edit kan?" Tanyanya cengengesan
"Lah lah kan elu tau gua ga jago juga ngedit gituan?" Timpalnya
"Ah elu gimana sih? Ya minta ajarin sama sahabat karib elu lah" sambil melirik seseorang yang tengah memiringkan ponselnya di kursi kedua dari pojok.
"Maksud lo Ze? Kenapa harus gua yang minta coba?" Tanyanya
"Kan elu wakil ketua kelas hahaha, ya Res pliss. Cuma elu harapan kita satu-satunya yang bisa bikin kelas kita menang" jawabnya lagi sambil cengengesan
"Astaga! Yodah mana sini" Taresa memutar bola matanya
Kenapa harus Taresa yang selalu berurusan dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vesmir
Teen Fiction[ON GOING] NOTE!! Cerita ini tidak untuk dibaca! Cerita ini untuk dinikmati diwaktu senggang DON'T FORGET FOLLOW THIS ACCOUNT Tinggalkan jejak untuk menambah motivasi saya meneruskan cerita ini. Let's Check out!