CH 5 : Ryu Vs Mihawk

803 76 24
                                    

Setelah aku membawa Coby ke markas pusat, aku memutuskan untuk melatihnya di bawah naungan Alex.

Di canon, Coby adalah murid dari Garp dan otomatis dia memiliki cara bertarung sama seperti Garp. Garp identik dengan pertarungan tangan kosong.

Jadi, aku memerintahkan Alex agar melatih Coby dengan mengajari seni bela diri Muay Thai miliknya. Aku yakin bahwa dia akan cocok dengan Seni Bela Diri ini.

Seminggu setelahnya, kami mulai menjalani aktivitas kami seperti biasa. Alex juga sudah mulai suka dengan Coby karena dia cepat belajar dengan apa yang di ajarkan Alex kepadanya.

Sebenarnya aku berencana untuk menjadikan Coby sebagai salah satu anggotaku, akan tetapi aku mengurungkan niatku. Aku berencana untuk mengirim Coby pada kakekku Garp jika dia sudah masuk ke dalam Marinir.

Mungkin, hari ini Luffy sudah bertemu dengan Nami dan bertarung melawan Don Krieg di restoran terapung. Aku berencana untuk tidak menemui Luffy sampai Perang MarineFord tiba.

Aku ingin agar jalan ceritanya masih sama seperti Canon. Yah walau banyak Plot yang harus hilang karena aku mengubahnya sedikit.

Ryu: "Jadi, bagaimana perkembangan Coby?!"

Alex: "Yah, anak itu cepat mengerti tentang apa yang aku ajarkan padanya. Dia juga mempunyai teka yanv kuat dan memiliki impian untuk bisa melampauimu."

Ryu: "Benarkah? Hahahaha."

Alex: "Jadi, apakah Fleet Admiral Sengoku belum mengirim tugas pada kita?"

Ryu: "Sebenarnya ada sih. Cuma membosankan. Dia ingin kita mengawasi pergerakan para Yonko yang menurutnya semakin hari semakin aneh!"

Alex: "Huhhh, Mendokusai naa!!"

Ryu: "Well, aku juga sudah mengirim anak buahku untuk memata-matai pergerakan para Yonko sih."

Alex: "Ngomong-Ngomong berbicara tentang Yonko, aku dengar Kaido ingin Duel denganmu lagi?"

Ryu: "Huuuuhh!!! Maniak Bunuh diri itu tidak pernah kapok yah!!"

Alex: "Itu karena hanya kau saja yang mampu melukai dan membunuhnya!"

Ryu: "Aku sudah malas meladeni Maniak Bunuh Diri itu!"

Alex: "Soukaa!"

Ryu: "Ahh benar juga. Hari ini aku ingin menemui Mihawk!"

Alex: "Untuk apa kau menemuinya?!"

Ryu: "Tentu saja untuk mengajaknya sparing dan berbagi ilmu pedang!"

Alex: "Ya ampun! Kau ini tak berubah yah?!"

Ryu: "Yosh, aku akan keluar dulu. Katakan pada Arima untuk menggantikan posisiku sementara."
Alex: "Haik haik"

Skip saat Ryu sudah sampai di tempat Mihawk berada.

Di tempat Mihawk berada, ternyata sudah ada Perona yang menemaninya. Aku juga melihat ada seorang oendekat pedang yang menantang Mihawk untuk berduel dengannya.

Aku kesini di temani tangan kiriku, Kojirou. Karena dia juga seorang pendekar pedang yang sama seperti diriku. Tak berselang lama setelah itu, para pendekar pedang itu kalah dengan sekali tebasan pedang milik Mihawk sebelum mereka sempat menyerangnya.

Mihawk: "Pergilah, jika kau belum di tingkatan Grand Master, jangan berharap kau bisa menang dariku!"

Pendekar pedang 1: "Uhhkk"

Ryu: "Are are?! Jika seorang Sepertiku menantangmu, apakah kau akan menerimanya?"

Para pendekar pedang itu terkejut melihat kemunculan diriku yang tiba-tiba.

Mihawk: "Aku tidak menyangka seorang Admiral Angkatan Laut datang untuk menantangku berduel"

Ryu: "Well, bukankah itu sebuah kehormatan bagimu untuk berduel denganku?"

Mihawk: "Baiklah, aku menerima tantanganmu."

Ryu: "Okiiiee. Kojirou, mundurlah jika kau tidak ingin terkena dampaknya!"
Kojirou: "H.... Haik"

Para pendekar pedang yang menantang Mihawk tadi sedikit penasaran dengan duelku melawan Mihawk.

Mereka memutuskan untuk menontonku melawan Mihawk sebelum mereka pergi. Kojirou juga memperhatikanku dengan teliti, agar dia bisa belajar sesuatu dari gerakanku saat bertarung. Apalagi lawanku adalah orang yang di juluki sebagai pendekar pedang terkuat di dunia.

Ryu: "Apakah kau siap?"

Mihawk: "Kapanpun aku siap!"

Ryu: "Jaaaa, mohon bimbingannya, Senpai!!!"

Tanpa pikir panjang, aku langsung melesat ke arahnya dengan kecepatan penuh.

Preeeng

Suara pedang milikku dengan milik Mihawk sedang beradu. Dampaknya sampai membelah awan seperti yang terjadi saat Shanks menahan serangan Shirohige.

Prang

Tiing

Tiiing

Kami saling menyerang menggunakan oedang kami. Pertarungan semakin sengit ketika serangan demi serangan mampu di tangkis. Wajah Mihawk yang awalnya datar dan kelihatan dingin, sekarang berubah menjadi wajah penuh dengan kegembiraan. Dia tersenyum puas dengan pertarungan kami. Itu terjadi karena dia sudah merasa bahwa tidak ada yang bisa melawan dirinya kecuali Shanks, walau sekarang Mihawk sudah tidak melawan Shanks karena merasa iba jika melawan orang yang hanya mempunyai satu tangan saja.

Teang

Tring

Criing

Serangan demi serangan kita keluarkan. Namun tidak ada satupun serangan kita yang mengenai tubuh lawan.

Mihawk: "Hahahaha, sudah lama aku tidak merasakan gairah ini. Terakhir aku merasakan sesuatu seperti ini adalah saat bertarung melawan Akagami.

Ryu: "Sebuah kebanggaan bisa membuatmu merasakan gairah bertarungmu kembali!"

Mihawk: "Baiklah, aku mulai serius sekarang!"

Ryu: "Kemarilah!!!"

Mihawk memegang Yoru nya dengan kedua tangannya dan mengangkatnya ke atas lalu menebaskan ke arahku. Aku menangkis serangannya dan mengembalikan serangannya.

Aku menggunakan kesempatan ini untuk membuat jeda seranganku. Aku hanya butuh waktu 0,01 detik agar bisa membuat Mihawk menyerah. Dan dalam sekejap, Pedang samurai Takemikazuchi Mk8 ku hampir menebas leher Mihawk. Aku menghentikan tebasanku sebelum mengenai lehernya.

Jarak pedangku dengan leher mihawk hanya sekital 1mm. Mihawk yang melihat kecepatan cahayaku hanya bisa tercengang.

Mihawk: "Sepertinya, Julukanku sebagai pendekar pedang terkuat di dunia sudah di ambil alih olehmu!"
Aku menyarungkan kembali katanaku sambil menghela nafas.

Ryu: "Oh ayolah, Kau juga sangat kuat. Jika saja aku tidak mempunyai jeda untuk seranganku yang terakhir tadi, mungkin aku bakal tertunduk kalah olehmu!"

Setelah pertarungan itu, Aku dan Mihawk pun bertukar sake dan bertukar ilmu pedang di dalam kastil Mihawk.

One Piece : Legendary SwordmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang