༆Sano Manjirou x reader༆
Sano Manjirou atau kerap di sapa Mikey, merupakan ketua dari geng terkuat yaitu Touman. Mikey memiliki teman masa kecil yang manis dan baik. Mereka berdua selalu bersama saat dahulu, akan tetapi mereka berpisah karena sang g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
● ○ ● Selamat membaca
Suatu hari di terminal tempat menunggu bus. Seorang gadis bersurai panjang dengan warna netra biru tua sedang melamun. Dirinya melamun kan pr matematika yang belum ia selesaikan.
Kenapa belum ia selesaikan? Alasannya adalah dia selalu menunda-nunda pekerjaannya hingga tidak sengaja ia ketiduran. Padahal pr nya belum ia selesaikan.
"Nanti kalo di hukum gimana ya?" Gumam nya sembari memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Bus yang ia tunggu akhirnya datang, tidak mau berlama-lama, gadis itu berdiri dan berjalan memasuki bus di depannya.
Karena tidak ada kursi kosong di dalam bus, dengan keterpaksaan yang tinggi, ia berdiri dengan posisi tangan berpegangan ke atas.
Bus mulai di lajukan oleh supir yang berada di depan. Suasana di luar bus sangat ramai sekali. Sesekali [name] mendekatkan diri nya ke jendela dan menikmati angin segar di pagi hari.
Srett...
Tiba-tiba bus berhenti mendadak dan membuat wajah gadis itu sedikit keluar dari jendela. Tanpa sengaja netra sang gadis bertatapan dengan netra seorang lelaki yang sedang mengendarai motor. Dan saat itu juga seketika waktu terasa seperti terhenti.
lelaki itu memiliki surai berwarna kuning serta poni yang di kuncir ke belakang. Dia mengulas senyum kala sang gadis menatap nya. Setelah beberapa menit mereka bertatapan, lelaki itu melajukan motornya dengan melambaikan tangan pada gadis itu.
Sang gadis yang di lambaikan tangan tentunya bingung. Dia bingung mengapa masih ada lelaki yang ramah di jaman sekarang ini.
'Senyum nya mengingat kan ku pada seseorang.' Batin nya dengan mengulas senyuman sendu.
Akhirnya setelah lama perjalanan di dalam bus. Sang gadis pemilik nama [name] sampai di depan gerbang sekolahan. [Name] turun dari bus dan berjalan ke dalam sekolahan.
Dirinya terus berjalan hingga berada di koridor sekolahan. Langkah [name] terhenti saat melihat sahabat nya yang tengah membawa tumpukan buku.
"Hina!!!" Seru [name].
[Name] berlari menghampiri sahabat nya. Tachibana Hinata adalah sahabat sekaligus sepupu jauh dari [name]. [Name] lebih suka menganggap Hina sebagai sahabat dari pada sepupu jauh. Menurut [name], kata sepupu jauh terkesan tidak terlalu enak di dengar.
"Yo, [name]!" Sahut Hina.
"Sini ku bantu membawa buku-buku itu!"
Dirinya mengambil alih semua buku yang tadi di bawa oleh Hina. [Name] dan Hina berjalan beriringan menuju ke dalam kelas. Di kelas tentunya sangat ramai sekali layak kebun binatang.
Mulai dari murid lelaki yang saling melempar kertas berbentuk pesawat, ada juga yang mengajak kencan teman wanitanya. Murid wanita tak mau kalah ramai, beberapa dari mereka berias di dalam kelas dengan cermin yang tergantung di tembok.
Hal itu seakan sudah biasa terjadi dan juga mengisi jam kosong. [Name] meletakan buku yang ia bawa pada meja guru, tak lupa ia menaruh tas nya di bangku sebelah Hina.
"Hina aku lupa ngerjain mtk!" Rengek [name] agar Hina mau memberikan contekan.
Semua jauh dari ekspektasi [name]. Dia kira Hina akan meminjamkan buku nya untuk contekan, akan tetapi yang Hina lakukan malah tidak memboleh kan [name].
"[Name], kalau kau nyontek terus kapan maju nya!?" Tanya Hina dengan memeluk buku tulis matematika nya.
"Kan kemarin kau juga mencontek pekerjaan ipa ku!" Balas [name].
"Kan aku cuma sekali dan kau bahkan hampir setiap hari!" Elak Hina dengan nada lantang nan yakin.
(Contoh-contoh temen gaada ahklak)
[Name] menghela napas kasar lalu berjalan lagi keluar kelas. Pilihan kedua saat dia tidak berhasil mencontek Hina adalah menghampiri Takemichi di kelas sebelah.
"Takemichi!" Panggil [name].
Takemichi berjalan mendekat ke depan kelas, tempat dimana [name] berdiri.
"Eh... [name], nani?" Tanya Takemichi.
"Mtk mu sudah selesaikan?"
Takemichi menggeleng lalu memberikan buku tugas entah milik siapa.
"Nih contek saja punya Takuya!" Ucap Takemichi.
"Lah kau bagaimana?"
"Hina sudah memotretkan ku jawabannya kok, jadi tenang saja.." balas Takemichi seraya pergi masuk lagi ke dalam kelas.
'Giliran untuk Takemichi aja cepet!' Batin [name] kesal.
[Name] membalikan badannya hendak kembali ke kelas dan menyalin jawaban Takuya. Tetapi tak sengaja dia menabrak seseorang hingga orang itu terjatuh tepat di atas tubuh mungil milik [name].