I am a Mistress

28.8K 765 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasya memasukan ponsel dan beberapa makeup nya ke dalam tas. Kemeja pink dengan rok span putih membalut tubuhnya yang super langsing sempurna. Di tambah rambutnya yang biasanya ia ikat sembarangan, kini di gerai dengan rapi.

Di balik cermin ia tersenyum, wajahnya sangat cantik dengan bibir yang di poles lip balm strawberry kesayangannya. Meskipun Rasya tak pernah bisa terlihat lebih dewasa seusianya tapi menjadi lucu dan imut. Tidaklah buruk. Banyak pria yang sangat menyukainya.

Namun setelah memikirkan secara matang, Rasya sudah mengambil keputusan. Walaupun ini sangat tak pernah ia bayangkan hal ini terjadi dalam hidupnya.

Dua puluh menit kemudian, Rasya sampai di tempat tujuan. Restoran bintang lima Ovalea's restaurant adalah pilihan kliennya. Dan ini adalah klien pertama untuk menjadi pacar sewaan.

Rasya melihat ke sekitar, sungguh luar biasa. Restoran ini memang sangat berkelas, dan ini lagi-lagi pertama kalinya ia memasuki restoran semewah ini dalam hidupnya. Biasanya hanya ditraktir ke cafe atau rumah makan biasa oleh mantannya yang sebelumnya.

Sebelum memasuki area restoran lebih dalam, Rasya mengecek kembali identitas sang klien.

Edgar Wiliams

35

Scorpio

London

Angka itu memanglah banyak, tapi menurut Patricia laki-laki mapan dan dewasa yang sudah berumur tiga puluh lebih. Memang sering mencari kekasih dalam aplikasi ini, mereka biasanya menyewa untuk menghadiri sebuah acara saja atau hanya untuk bisnis tertentu.

Jika melakukan hal lebih yang tidak diinginkan, maka Rasya tinggal laporkan saja pada pihak aplikasi yang tertera dalam room chat mereka. Atas tindakan yang tidak diinginkan. Maka akun dari si klien bisa langsung di blokir dari aplikasi tersebut.

Baiklah, hanya beda lima belas tahun. Ini pasti mudah. Rasya pasti bisa. Demi membayar sisa hutang mama.

Rasya duduk di salah satu bangku yang tidak jauh dari jendela. Sesuai perjanjian Rasya harus tiba lebih dahulu sepuluh menit sebelum pertemuan. Sedangkan, klien-Edgar datang setelahnya. Ini kemauan Edgar sediri.

"Permisi nona, anda ingin pesan apa?" Tanya salah satu waitress yang menghampiri mejanya. Ia memberikan buku menu padanya.

Dengan ramah Rasya menerima buku menu. Ia melihat menu-menu yang ditawarkan di dalamnya. Namun baru saja ia melihat harga yang tertera di sana. Rasanya ia bisa pingsan sekarang. Satu minuman saja bisa seharga uang gaji part timenya selama satu Minggu.

Sial

Ia tak membawa banyak uang hari ini. Bagaimana kalau sang klien tidak jadi datang atau memang ini hanya pertemuan penipuan. Bisa gawat, Rasya tidak akan bisa membayarnya.

Dengan malu Rasya, mengembalikan buku menu tersebut pada sang waitress. "Nanti saja ya mbak, saya lagi nungguin teman dulu."

Waitress hanya mengangguk memaklumi. Dan pergi begitu saja.

"Rasya?"

Saat sedang sibuk merutuki kesalahannya dengan tidak membawa uang. Rasya dikagetkan dengan kedatangan seseorang yang mengenakan jas dengan rambut yang sisir rapi.

"ha ..."

Rasya terkaget bahwa pria yang mengirimkan foto dalam aplikasinya. Sangat berbeda dengan pria yang kini sedang dihadapannya. Tubuhnya begitu tinggi dan gagah. Dan matanya berwana biru laut cerah.

"Rasya, kamu Rasya bukan?" Tanya pria tersebut yang Rasya yakini adalah Edgar.

"Iya, kamu Edgar?"

Edgar hanya mengangguk pelan. Dengan wajah datar yang mengintimidasi. Ia lantas duduk di hadapannya Rasya tanpa dipersilahkan. Sedangkan Rasya menatap Edgar dengan jantung yang sudah bertalu-talu.

"Jadi, bagaimana kamu setuju menjadi kekasih saya? Tapi saya masih punya tawaran yang lebih baik dari kesepakatan kita kemarin."

I'am a MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang