7. Put me down

6.5K 346 0
                                    

"Kamu yakin tidak minum? Kok bisa pusing?" Tanya Rasya yang baru selesai berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu yakin tidak minum? Kok bisa pusing?" Tanya Rasya yang baru selesai berganti pakaian. Edgar hanya mengedikan bahu badannya terasa sangat panas dan juga sedikit pusing.

Mungkin ini efek berjalan-jalan di tepi pantai pada saat malam hari. Namun Edgar yakin tidak meminum apapun yang aneh apalagi obat kuat. Gadis itu sedang memoles sesuatu pada wajah bersihnya. Mungkin itu rutinitas sebelum tidur pikir Edgar.

Setelah satu jam berlalu Edgar menemani Rasya menonton film komedi. Ia melihat Rasya tertawa, gadis itu bahkan tak henti-hentinya memegang perutnya sakit.

Tapi yang ia rasakan jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dan tubuhnya keringatan. Ia tidak fokus pada filmnya. Sialan ada apa denganku?

"Seru dengan filmnya, hm?"

Rasya melempar lengan Edgar yang merangkul pundaknya. Tapi Edgar tidak marah. Gadis ini memang seperti itu. "Edgar lihat dia bodoh sekali, ia tak bisa mengungkapkan perasaannya pada wanita tadi."

Edgar melihat pria yang berada dalam televisi tersebut, Rasya kembali tertawa karena tokoh yang ada di dalam film tersebut, melakukan hal bodoh kembali. "Edgar! Jangan cium-cium pipiku."

Mendorong wajah Edgar menjauh, Rasya membatasi Sofanya dengan bantal. Sedangkan Edgar menggeleng-gelang tak setuju. Ia tidak tahan untuk menyentuh gadis tersebut.

"Hei! Itu bantal punyaku Edgar."

Rasya menjerit saat Edgar menarik tubuhnya mendekat. Kemudian ia mendekatkan wajahnya pada gadis itu, "jangan cuekin saya, Rasya."

Rasya yang merasa kematiannya tiba dihadapannya langsung tersenyum takut, "aku gak cuekin kamu."

Mendorong dada Edgar menjauh, posisi seperti ini tidak bagus untuk kerja jantungnya. Andai laki-laki itu tahu ia sedang gugup sekali.

"Sini naik."

"Kemana?"

"Edgar ..." protes Rasya saat Edgar mengangkat tubuh kecil Rasya ke atas tubuhnya. Pria itu duduk memangku Rasya layaknya seorang ayah pada putri kecilnya.

"Rasya saya masih baik dengan meminta izinmu." Bisik Edgar pada Rasya.

Rasya menggeleng memundurkan kepalanya namun Edgar menahan tengkuknya, kemudian entah apa yang terjadi sepanjutnya. Tiba-tiba sesuatu yang hangat hinggap di bibirnya. Rasya memegang pundak Edgar dengan keras dan menutup matanya ragu, ini adalah Firs kiss-nya bagaimana bisa Edgar mengambil ini darinya.

"Hmmp ...."

Rasya terhenyak saat Edgar melumat perlahan bibirnya dengan lembut. Ia merasa seluruh tulangnya lunak begitu saja. Rasya tidak menyangka Laki-laki yang beberapa hari ini menggangunya sangat lihai dalam memainkan lidah. Membuat Rasya kewalahan. Rasya mendorong dada Edgar namun malah sebaliknya pria itu mempererat pelukannya.

"Ah ... S-stop."

Ucap Rasya saat tangan Edgar menyentuh bagian dadanya. Edgar bahkan terkejut ia terlihat seperti baru tersadar apa yang baru saja ia lakukan terhadap gadis dihadapannya.

"Rasya saya-"

"Edgar, biarkan aku turun." Pinta Rasya yang masih terengah-engah, Edgar melepas kedua tangannya yang memegang pinggul Rasya. Ia melihat dengan jelas bahwa Rasya ketakutan. Edgar membantu Rasya turun dari pangkuannya.

"Maafkan aku Rasya, tapi tubuhku rasanya sangat panas."

I'am a MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang