10. twelve years ago (21+)

15.7K 319 0
                                    

Area 21+ mohon bijak dalam memilih bacaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Area 21+ mohon bijak dalam memilih bacaan

Dua belas tahun yang lalu

Gadis bermata hazelnut itu menutup bukunya malas, ia dikejar tugas skripsi saat teman-temannya sudah mengumpulkan kepada para pembimbing mereka masing-masing.

Matanya sudah sangat lelah membaca ulang setiap kata yang di harapnya akan berubah menjadi lebih baik dengan sendirinya. ia melirik jam dinding sudah pukul sebelas malam, mungkin tidur tiga atau empat jam dapat membantunya mengusir rasa kantuk yang luar biasa.

Katia beranjak dari kursi bersamaan dengan bel pintu apartemennya yang berbunyi. Siapa pula malam-malam sedingin ini ada orang yang ingin bertamu ke dalam apartemennya.

"Edgar!"

Katia membuka pintunya, ia terkejut saat tubuhnya tak siap di timpa tubuh Edgar yang berat. Edgar tak karuan. Sepertinya pacarnya mabuk berat.

"Hei, kamu ngapain kesini?" Tanya Katia cepat-cepat. Saat Edgar sudah kembali berdiri tanpa bantuan dirinya.

Pria itu tersenyum, "aku kesini mau ketemu sama pacar aku yang cantik." Mencondongkan tubuhnya pada Katia namun Katia masih bisa menahan Edgar tidak menyentuh wajahnya.

Katia mendengus, Edgar ternyata bisa semenyebalkan ini jika sedang mabuk. Ia segera menyeret tubuh pacarnya kedalam apartemen, tak mau ada yang melihat tingkah aneh Edgar. Sementara Edgar tersenyum sendiri melihat gadisnya kepayahan membawanya.

"Makanya makan yang banyak Katia, nanti kamu kuat seperti aku."

"Diamlah Ed, kamu berisik sekali." Katia membuka sepatu Edgar serta kaus kakinya. Yang  Katia tahu Edgar tidak suka minum dan ia tidak sebawel ini jika sedang normal.

Edgar menurutinya, sesekali ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Ia melirik Katia yang hanya memakai baju dan celana yang serba pendek. Katia cantik. Pacarnya memang selalu cantik dalam kondisi bagaimana pun.

Katia naik ke atas kasur, "Lihat aku, sekarang kamu tidur. Aku marah kamu minum, tapi itu tidak ada artinya jika aku marah sekarang."

Kemudian Katia hendak turun dari kasur tapi kalah cepat dengan Edgar, laki-laki itu menarik lengan Katia dengan keras sampai gadis itu jatuh tepat di atasnya. Edgar segera memeluk Katia. "Temani aku sayang, aku sangat pusing."

Kepalanya di simpan di dada Katia, Edgar merasa nyaman dipeluk seperti ini. Katia yang tak bisa bergerak karena Edgar memeluknya erat, hanya pasrah. Hingga akhirnya Katia merasa Edgar sudah tenang, ia teringat skripsinya yang belum selesai. "kamu belum tidur? Aku harus mengecek skripsiku lagi."

Edgar tak menjawab ia hanya menatap datar Katia, ia tak pernah ditatap seserius ini oleh Edgar. Edgar merubah posisi tidur, ia bergerak ke atas, ia memposisikan Katia di dadanya.

"Kamu masih cinta kan sama aku?" Tanya Edgar, memeluk Katia dengan erat.

Katia terkekeh, "kita sudah setengah tahun bersama Edgar, kamu masih menanyakan hal bodoh seperti itu." Balas Katia membalas pelukan kekasihnya.

"Aku mau minta sekarang."

"Minta apa?"

Edgar mengangkat wajahnya untuk melihat sang kekasih, "katanya kamu cinta sama aku."

Katia menahan napas, ia tahu kemana arah pembicaraan Edgar. "Kamu sedang mabuk sayang jadi kamu aneh, lebih kamu tidur, aku temenin."

Edgar berdecak, "Aku mau tahu kamu cinta sama aku atau nggak,"

"Ya terus, kita harus banget ngelakuin itu, kita udah ngomongin ini sebelumnya Ed."

Edgar terlihat marah, matanya merah, ia mendekatkan wajahnya pada Katia. Kemudian melumatnya dengan kasar, Edgar melakukan semuanya dengan nalurinya. Padahal ia benar-benar tak sadar dengan apa yang dilakukannya.

"Ed .. jangan seperti ini, aku takut." Katia terengah saat Edgar kembali menciumnya lagi dan lagi. Pria itu tak menghiraukannya.

"nghhh ..."

Edgar menyentuh tubuh Katia, ia membuka satu persatu baju yang mereka kenakan dengan tak sabar. Sedang Katia hanya pasrah memejamkan mata dan kini menikmatinya. "Aku cinta sama kamu." Bisik Edgar sebelum akhirnya ia menyatukan tubuh mereka berdua.

"Sshhh... Ngghhh .... Sakit Ed."

Namun Edgar tak menghiraukannya, ia hanya mereguk kenikmatannya sendiri. Hingga kamar ini penuh dengan suara-suara kenikmatan dari mereka berdua. Dari sepasang kekasih yang kini dimabuk asmara. Sampai akhirnya Edgar jatuh di atas tubuh kekasihnya.

Ia memeluk Katia yang telah pergi kedalam mimpinya dengan sayang. Sebenarnya ia tak ingin melupakan malam ini untuk selamanya. Tapi entah mengapa keesokan harinya Edgar tak ingat apa-apa.

Jangan lupa bintangnya beb!

I'am a MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang