tentang mereka, yang dianggap sahabat. namun nyatanya lebih dari itu.
tanpa sepengetahuan yang lain tentu saja
Ini fiksi ya.. jadi ya cuma karanganku ajaa. Jangan terlalu baper..enjoy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan deket sama Mark"
"Nglarang mulu pak, jadian juga enggak"
Mulut terkutuk Renjun yang sialnya pernah terasa manis saat di hisap oleh Jeno.
"Brisik bogel"
"JENO LEE"
Selalu ada Chenle di tengah keributan pasangan, tepatnya mantan pasangan
"Dahlah bang, balikan aja. Bang Echan masih gamon sama bang Mark"
"Heh bocah jan ngadi ngadi deh lo, gaada gue gamon sama dia!"
"Gak gamon tapi suka nempelin bang Mark"
"Jisung? Lo berani ama gua hah?!"
Chenle merangkul Jisung dan memakai kacamata hitamnya "ngapain ga berani. Ketimbang lo doang mah"
Pertengkaran mereka terus berlanjut sampai Mark datang dan membuat mereka diam. Tentu saja hanya beberapa saat kemudian berdebat lagi
"Jaem, urus anak lo dah"
Ucapan Renjun membuat Jaemin yang sedang bercanda dengan Jeno membawa Jisung ke pelukannya "ululu anak bunda ini udah gede yaa ululu"
"Bang Jaem ih lepas gak?! Geli nih!"
"Geli ya?? Masa di peluk geli sih? Durhaka banget sama gue"
Jeno menarik Haechan menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya tanpa sepengetahuan siapapun
"Selama syuting, gue kasih kesempatan buat selesein masalah lo sama Mark. Inget selama syuting. Dan itu cuma 3 hari. Lebih dari itu, lo jadi milik gue"
Jeno mengecup, kali ini sedikit melumat bibir manis Haechan dan meninggalkan Haechan yang tengah mematung di kamarnya
"Jeno Lee sialan. Pinter banget bikin jantung gue mau copot"
