tentang mereka, yang dianggap sahabat. namun nyatanya lebih dari itu.
tanpa sepengetahuan yang lain tentu saja
Ini fiksi ya.. jadi ya cuma karanganku ajaa. Jangan terlalu baper..enjoy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"i spend my weekends trynna get you off. my mind again i can't make it stop"
Jeno bergumam kecil sebelum kembali melanjutkan rekamannya untuk lagu Hot Sauce.
beberapa menit kemudian, Jeno selesai melakukan rekaman dan bersiap kembali ke apartemen. jalannya memelan seiring dengan Haechan yang baru saja masuk studio rekaman.
seperti biasa, mereka akan menyapa sebagai 'rekan' satu group.
"tunggu"
bisikan itu membuat wajah Haechan memerah.
30 menit Haechan habiskan untuk rekaman, dan sekarang ia sedang menuju rooftop gedung menemui Jeno yang sudah menunggunya dengan dua cup kopi hangat
"babe"
Haechan duduk di pangkuan Jeno dan menenggelamkan kepalanya di bahu Jeno dengan Jeno yang memeluk erat pinggangnya
"Jeno, aku sayang kamu"
.
"CHAN WOY!!"
Haechan terbangun karena teriakan Renjun. dia menatap sekelilingnya bingung, bukankah tadi ia bersama Jeno di rooftop-- tunggu? dia mimpi?
"kan anak daegal, lo malah nangis! gawaras ya lo anjir"
"t-tadi gue di peluk Jeno hiks"
Renjun ngehela nafasnya miris, kasian tapi juga kesel sama Haechan
"Jeno pulang dua hari yang lalu kalo lu lupa. makan sono, Jaemin udah masak"
"gue kangen Jeno hiks"
Renjun diem. terus nutup pintu kamar Jeno yang sekarang di tempatin Haechan, Jaemin ngungsi ke kamar Renjun
"mana Haechan?"
Renjun gidikin bahu pas di tanya Jaemin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"telfon kek itu si Haechan. udah kek mayat idup aja mentang mentang libur kerja"
"na, lo paham maksud gue"
"Haechan kangen kamu, Jen" itu suara Renjun yang sekarang ikut gabung vidcall sama Jaemin
"tau nih, lo ga kasian apa sama dia?"
"kalian ga lupa kalo dia main di belakang gue sama mantannya kan?"
