💎RAYA-07💎

2.1K 122 3
                                    

Saran gw bacanya setelah buka aja! Jangan ngeyel! Entar gw yang dosa.
.
.
.
.

Bel berbunyi menandakan bahwa waktunya sekolah bubar atau pulang,bel ini lah yang dinanti-nanti siswa dan siswi SMA TUNAS BANGSA.

Raga sempat menawarkan apakah Raya mau bertukar kendaraan? Tapi Raya menolaknya dengan tegas dengan beralasan ingin menikmati angin sore dari atas motor.

Raga dengan berat hati membolehkan Raya membawa motornya walaupun dia tau Raya sudah ahli dalam menggunakan motor sportnya itu,tapi sebagai kakak yang baik hati serta tidak sombong! Raga khawatir apalagi sekarang jalanan licin sebab tadi hujan.

"Lu percaya sama gw! Gw gk bakal kenapa-kenapa! Pulang gih duluan gw mau ketoko buku dulu" ujur Raya menyakinkan Raga sekaligus meminta izin kepada Raga untuk ketoko buku.

"Bener ya ketoko buku?" Jawab Raga agak sedikit ragu dengan ucapan Raya.

"Iya"

"Awas ya lu! Kalau bukan ketoko buku gw sumpahin ban motor lu bocor"

"Astagfirullah kejam banget sih" jawab Raya mendramatis

"Jangan drama! Hidup lu udah banyak drama!, ya udah gw cabut duluan,hati-hati loh ya" Final Raga setelah mendapat anggukan kepala Raya lantas Raga memasuki mobilnya dan pergi dari parkiran sekolah tak lama disusul Raya keluar dari parkiran menuju toko buku.

Diperjalanan,Raya melihat banyak sekali pedagang kaki lima yang jualan ditrotoar jalan! Padahal itu bahaya sekaligus dilarang tapi masih aja nekat.

Berhenti dikala rambu lalu lintas berwarna merah,mobil berwarna putih dipadu dengan warna merah ditengahnya berhenti dipinggir sebelah kanan Raya, kaca mobil itu terbuka sedikit dan memperlihatkan pria paruh baya yang tidak asing dengan wajahnya itu.

Raya tidak sadar bahwa lampu rambu-rambu itu sudah berwarna hijau hingga membuat pengendara yang lain membunyikan klasksonnya.

Tanpa berminta maaf Raya malah melajukan motornya diatas rata-rata membuat pengendara yang lain menyumpah serapahi Raya atas kebut-kebutan dijalan yang lumayan ramai dengan pengendara beroda-4 maupun beroda-2.

Raya tidak jadi menuju toko buku,dia malah membelokan arah motornya kejalan perumahannya,hanya karna tadi mood Raya sudah ambruk! Hanya dengan melihat pria tadi rasa balas dendamnya begitu bergejolak,mau tak mau Raya harus melampiaskannya dengan membunuh kembali orang.

Setibanya Raya dipekarangan rumahnya,Raya segera memberhentikan motornya lalu memasuki rumahnya tanpa mengucapkan salam seperti biasanya.

Raya melihat Raga sedang duduk manis didepan televisi sambil memakan camilan,perasaan Raya baru aja Raga pulang tapi kenapa Raga sudah rapi dan santai? Ajaib memang tidak seperti dirinya yang akan lama didalam kamar.

"Woy!" Kaget Raya sambil menepuk pundak Raga membuat siempu tersedak sekaligus kaget.

"Ayam copot~ uhuk uhuk" humor receh Raya berserakan dimana-mana hanya dengan tersiksanya Raga sudah membuat dia bahagia sekaligus terpingkal-pingkal.

"Hahahahaha,,,,Ayam copot! Apanya yang copot? Palanya? Mati dong! HAHAHAHAHA" dakjal memang kelakuan Raya tertawa diatas penderitaan kemabaran sendiri.

"Heh tai! Lu mau buat gw mati muda karna keselek sukro hah?" bukan Raya namanya kalau tidak bisa membuat menderita saudaranya itu.

Sejenak Raya bisa melupakan pertemuan tadi dengan pria paruh baya yang sudah lama dia incar dengan keluarganya.

"Itu sih DL ya! HAHAHAHA,sakit perut gw! HAHAHA" Hanya 1 kata yang Raga bisa jelaskan Raya 'gila' tertawa dan mengoceh sambil berjalan.

"WOY! MAU IKUT KAGAK?" Teriak Raya dari arah tangga.

RAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang