Lelaki yang merupakan manajer di tempat kerjaku itu semakin mendekat untuk memastikan lebih mengenai apa yang terjadi kepadaku.
"Pak V?"
"Kamu kenal saya?"
"i-iya pak, saya karyawan baru di kantor bapak." balasku sedikit gugup.
"Hmm, ada yang bisa saya bantu?"
"Ban mobil saya meletus pak." ujarku dengan sedikit menundukkan kepala
"Sepertinya sulit, disini juga tidak ada bengkel dan saya gapunya ban cadangan."
Mendengar pernyataan pak V, sekarang aku masih dalam keadaan berfikir cara agar bisa kembali kerumah.
"saya berkenan membantu kamu, bagaimana jika kamu saya antar dulu, mobilnya ga papa disini nanti saya hubungi tukang bengkelnya buat benerin ban mobil kamu."
"apa-apaan ini, apa aku bermimpi?" batinku.
"Maaf pak, saya tidak ingin merepotkan bapak, saya nunggu tukang bengkelnya aja disini." balasku karena merasa tidak ingin merepotkan.
"Tenang saja, saya senang membantu orang lagian kamu terlihat buru-buru."
Berfikir beberapa detik, aku pun menerima tawaran pak V walaupun aku tahu jantungku akan segera dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Aku menuju ke dalam mobil pak V dan segera duduk di jok belakang.
Yang tadinya tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulut masing-masing, kini pak V memulai percakapan terlebih dahulu
"Siapa nama mu?"
"Kim Jisoo pak, bapak bisa panggil saya dengan sebutan Jisoo."
"Ohiya, bisa arahkan saya mengenai jalurnya rumah kamu?"
Aku menggigit bibir bawahku dan merasa bodoh, bagaimana bisa aku diam tanpa mengeluarkan sepatah kata sedangkan orang yang mengantarku tidak tahu arah ke rumahku.
"Ohiya pak, dipertigaan lampu merah bapak belok kiri,"
Bagitulah percakapan kami berdua berakhir dengan mengarahkan arah jalur jalan saja.
Cukup lama di perjalanan karena pak V membawa mobil dengan pelan berhubung takut ada jalur yang terlewatkan, akhirnya sampai juga tepat didepan gerbang rumahku.
Sebelum turun dari mobil tentu aku mengucapkan terima kasih terlebih dahulu kapada manajerku itu karena sudah berkenan membantuku hari ini
"Pak V, terima kasih banyak atas bantuannya."
"iya sama-sama, mobil kamu nanti di bawa oleh suruhan saya kesini "
"Terima kasih banyak pak, bapak seharusnya tidak perlu repot-repot."
"tidak apa."
"sekali lagi terima kasih banyak pak."
Aku beranjak dari mobil itu dan kembali berdiri didepan gerbang sembari melihat pak V meninggalkan rumahku.
Dibalik wajahnya yang dingin terdapat hati yang begitu baik dan hal itu yang membuatku sadar aku mengagumi dirinya sekarang.
"Ya ampun Jisoo, bagaimana bisa kamu ga ngajak pak V masuk dan memberinya minuman sebagai tanda terima kasih?" gumamku.
Semuanya sudah terjadi dan tidak ada lagi yang harus disesali, aku masuk kedalam rumah untuk beristirahat.
Mendapati kedua orangtuaku berjalan ke arahku dengan memegang koper membuatku bertanya-tanya.
"Pa, ma ada apa ini? kok bawa bawa koper segala?"
"Maaf nak ini mendadak, papa ada urusan perusahaan di Prancis dan akan tinggal disana kurang lebih setengah tahun." ujar papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER | VSOO [✓]
FanfictionSeorang sekretaris jatuh cinta kepada manajernya sendiri yang ternyata sudah berkeluarga.