2 tahun telah berlalu, sekarang aku telah menjadi seorang sekretaris di kantor tempatku bekerja, yah ini semua berkat kepercayaan yang diberikan pihak kantor, kerja keras dan keahlianku, tak lupa juga dukungan dari kedua orangtuaku.
Pekerjaanku telah selesai hari ini, aku merapikan meja kerjaku kembali, menyusun tumpukan kertas-kertas dengan rapih, lalu kumasukkan ketempat asalnya.
Setelah semuanya beres, akupun keluar dari kantor dan segera ke mobil untuk menuju cafe tempatku dan kekasihku akan bertemu.
-Cafe-
Aku memasuki cafe, terlihat seorang lelaki tampan sedang duduk sendiri dengan mata yang fokus menatap layar ponselnya.
"Mas V?" panggilku.
"Sayang?" Balas mas V dengan gesture tubuh menyuruhku duduk didekatnya
"Maaf yah mas, udah bkin mas nunggu lama."
"Gak lama kok, mas juga baru nyampe disini."
Falshback 5 months ago...
Setelah mendapat panggilan dari manajerku, aku langsung menuju ruangannya, entah apa yang ingin pak V katakan kepadaku karena hari ini tidak ada jadwal meeting ataupun urusan pekerjaan lainnya.
Aku mengetuk pintu ruangan pak V, setelah mendengar ucapannya yang menyuruhku masuk, akupun melangkahkan kaki kedalam ruangan untuk menemuinya.
"Permisi pak V, ada yang bisa saya bantu?"
"Silahkan duduk, ada yang ingin saya omongin sama kamu."
Akupun menerima tawaran pak V lalu duduk dikursi yang berhadapan dengannya. Sorot matanya terus tertuju padaku, membuatku menundukkan pandangan berjaga-jaga agar tidak pingsan melihat wajah tampannya.
"Ada apa ini ya Tuhan." mataku terbelalak, aku terkejut dengan tangan pak V yang menarik lalu menggenggam tanganku erat
"P-pak V! tolong lepasin tangan saya pak, nanti ada yang liat pak terus mikir aneh-aneh." ucapku menekan namun sedikit berbisik.
"Husstt!" jari telunjuk pak V mendarat dibibir ku, menahanku agar tidak mengeluarkan sepatah kata lagi.
"Saya mau, kamu jadi kekasih saya." ucap pak V.
Mendengar kalimat itu, membuat perasaanku campur aduk, disisi lain aku bahagia karena lelaki yang aku cintai ternyata menginginkanku menjadi kekasihnya, namun disisi lain aku kebingungan mengapa pak V tiba-tiba mengatakan hal ini kepadaku, padahal aku dan dirinya belum terlalu dekat bahkan pertemuan kami sejauh ini sebatas pekerjaan saja.
"Maaf pak, saya tidak mengerti maksud bapak."
"Saya tahu Jisoo, kamu pasti mengira jika kita belum dekat, tapi disisi lain saya menyukai kamu sejak kita berdua sering bertemu."
"T-tapi pak?"
"Tidak Jisoo!, saya tidak ingin mendengar penolakan dari kamu, saya mau kamu jadi kekasih saya."
Sebenernya aku ingin menerima pernyataan pak V sebab sedari dulu aku memang sudah menyukainya, namun hal ini terlalu mendadak bagiku, aku ingin melihat perjuangan pak V mendapatkan ku terlebih dahulu untuk memastikan dia benar-benar mencintaiku.
"Pak V, say-"
"Krekk"
Belum sempat menuntaskan kalimatku, seorang wanita dengan pakaian yang menampakkan belahan dadanya masuk ke ruangan menatap kaget kearahku dan pak V yang sedang berpegangan tangan.
"Apa-apaan ini mas! ouhh jadi... wanita ini yang bikin kamu mau cepet-cepet pisah sama aku?" ujar wanita tersebut dengan nada emosi.
"Maaf, saya tidak mengerti, tolong anda jangan salah paham." balasku berusaha menenangkan wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER | VSOO [✓]
Fiksi PenggemarSeorang sekretaris jatuh cinta kepada manajernya sendiri yang ternyata sudah berkeluarga.