Dia Khawatir...

223 38 1
                                    

"Hei, kenapa muka kamu kusut begitu?" Tanya seseorang yang kemudian duduk dihadapan Gun yang sedang melahap makan siangnya di kantin.

"Oh hai Tay, mau ku traktir makan?"

"Jangan coba mengalihkan pembicaraan! Jawab dulu pertanyaanku Gun. Aku sudah kenal kamu dari orok! Aku tau kalau belakangan ini kamu sedang memikirkan sesuatu. Apa sahabatmu ini benar-benar gak bisa diandalkan sampai kamu gak mau ceritain masalahmu itu? Aku kan jug- "

"Ssssttt, cukup. Jangan bikin aku tambah pusing dengan ocehanmu itu ya, sahabatku tercinta."
Gun menempelkan telunjuknya dimulut Tay mengisyaratkannya untuk berhenti bicara, dan kemudian melanjutkan makan siangnya.

Tay hanya bisa terdiam dan menunjukkan wajah cemberutnya, Gun terkekeh melihat kelakuan sahabat masa kecilnya itu.

"Oh iya!! Aku harus cari referensi untuk proposal, nanti sore temani aku ke perpustakaan dong. Hari ini kamu gak ada latihan kan? Please..."
Wajah cemberut Tay kini berubah menjadi wajah memelas dengan mata andalannya.

"Iya bawel, tapi jangan lama-lama ya..."
"Oke. Aku tau kok kamu gak suka tempat sepi."

##### Di Perpustakaan #####

Gun sedang duduk sambil mendengarkan musik melalui headset, menunggu sahabatnya yang sedang sibuk memilih buku referensi. Sesekali ia tersenyum melihat sahabatnya itu kebingungan sambil menggaruk kepalanya sendiri.

Gun melihat-lihat sekeliling ruangan yang tentu saja dipenuhi dengan buku dan juga orang-orang yang sedang serius membaca. Tidak lama kemudian matanya melebar saat menemukan sosok yang tidak asing di salah satu sudut ruangan dekat jendela yang menghadap langsung ke arah lapangan. Itu adalah Off. Seketika itu juga ia teringat kejadian kemarin, ia masih tidak menyangka bahwa pria tinggi itu bisa tinggal di asrama yang sama dengannya. Gun sudah tinggal di asrama itu hampir 2 bulan, tapi tidak pernah sekalipun melihat Off disekitar asramanya. Terlebih lagi Gun merasa sedikit bersalah setelah kejadian di koridor kemarin. Sejujurnya ia tau kalau Off hanya mencoba membantu. Tapi ia terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Gun yang tanpa sadar tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba tersadar saat mendengar seseorang memanggilnya.

"... Hei Gun!! Kenapa ngelamun gitu? Kamu lagi lihat siapa sih?" Tay yang penasaran mencoba mengikuti arah pandangan Gun.

"Oh, kamu kenal Off Jumpol?"

"Kamu kenal dia Tay?"

"Gak sih, Aku cuma kebetulan tau namanya."

"Ooh..."

"Jadi kamu kenal Off dari mana Gun?"

"Hah? Siapa bilang aku kenal? Enggak kok."

"Tapi kamu liatin dia terus dari tadi... Oh! Kamu mau ngobrol sama dia tapi malu-malu yaa? Tenang, serahkan semuanya padaku!"

Belum sempat Gun memprotes, sahabatnya itu sudah beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Off yang sepertinya sedang sibuk menggambar sesuatu diatas sketchbook nya. Gun yang merasa malu segera menyembunyikan wajahnya dibalik buku yang ia ambil secara acak.

"Kenapa aku harus punya teman sepertimu Tay?!!"
Gerutunya dalam hati.

Tak lama kemudian, Gun melihat Tay yang sudah duduk di samping Off melambaikan tangan kearahnya, mengisyaratkannya untuk bergabung bersama mereka. Gun menghela nafas dalam-dalam sebelum akhirnya bangkit untuk menghampiri Off dan juga sahabat tengilnya itu. Dia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi.

"Nah ini dia temanku, Gun. Kalian ngobrol aja dulu disini ya... Aku masih harus menyelesaikan pekerjaanku disana. Have fun!" Tanpa merasa bersalah sedikitpun, Tay segera meninggalkan mereka berdua sesaat setelah Gun duduk dihadapan Off. "Bodoh! Kau bodoh Tay!!"

Tsundere Little Mouse !! (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang