Terungkap sudah...

304 37 6
                                    

#############

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#############

Seperti biasa, Gun sedang makan siang di kantin bersama sahabatnya, Tay. Dan hari ini adalah hari dimana ia akan bertemu dengan Orang itu di sebuah Cafe. Sebenarnya ia sedikit ragu, ia takut kejadian di Gudang beberapa waktu lalu terulang kembali. Tapi beruntunglah kali ini orang itu mengajaknya bertemu ditempat umum, Dia tidak akan mungkin bertindak macam-macam disana.

"Tay, Kamu bawa mobil hari ini?" Gun bertanya pada sahabatnya yang sedang sibuk mengetikkan sesuatu di laptopnya.

"Bawa, emang kenapa?" Tanya sahabatnya itu sambil tetap fokus pada layar laptopnya.

"Antarkan aku ke Cafe ***** nanti sore."

"Wih, udah lama kamu gak traktir aku makan."

"Gak ada traktir-traktir. Kamu tunggu diluar."

"Hah? Sejak kapan aku jadi supir pribadi kamu?!!"

"Yaudah kalo gak mau, aku kesana sendiri aja."

"Eh! Iya iya. Jangan marah gitu dong. Aku cuma bercanda. Aku rela kok jadi supir pribadi kamu!"

Gun tersenyum mendengarnya. kali ini ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Tay. Meskipun terlihat bodoh, tapi Tay adalah satu-satunya orang yang paling mengerti Gun dalam kondisi apapun.

"Oh iya Gun, aku mau tanya sesuatu..."

"Tanya apa?" Gun sedang meminum air putih setelah menghabiskan makan siangnya.

"Kamu suka sama Off Jumpol itu?"

"Pfffffttttt!!!" Saking kagetnya, Gun tidak sengaja menyemburkan air dimulutnya ke wajah Tay.

"Woah!! Kau pikir aku wastafel??" Tay meraih tissue yang ada diatas meja kantin dan segera mengeringkan wajahnya.

"Aduh Maaf, Habisnya pertanyaan kamu itu gak masuk akal. Aku? suka sama dia? Mana mungkin!"

"Yakin? Terus kenapa kamu mau diajak kencan?"

"Kapan aku kencan sama dia? Kamu gila Tay."

"Malam Minggu kemarin! Masa kamu lupa? Dan aku yakin Off juga suka sama kamu Gun. Buktinya dia keliatan kesal saat aku peluk kamu waktu itu, dan yang lebih jelasnya lagi, dia liatin kamu terus sepanjang waktu!! Bahkan dia mengantarmu pulang. Apa lagi namanya kalau bukan Cinta?"

"Pertama, itu bukan Kencan. Kedua, Dia udah punya seseorang, jadi gak mungkin dia cemburu. Dan yang ketiga, dia satu asrama sama aku, udah pasti kita pulang bareng."

"Satu asrama? Kenapa aku gak pernah liat?"

"Jangankan kamu, Aku aja gak pernah liat. Pokoknya aku gak ada apa-apa sama dia. Jadi jangan mikir aneh-aneh."

"Hmmm.... Firasatku ini gak pernah salah loh. Sebentar lagi juga dia bakal minta kamu buat jadi pacarnya. Kita liat aja nanti."

"Iya iya... Bermimpi lah terus."

###### Di depan Cafe ######

"Tay, kamu tunggu disini ya. Aku gak akan lama."

"Oke siap Boss!!" Tay memberi hormat kepada Gun dari dalam mobil membuat Gun tertawa geli melihat tingkah lakunya.

###### Di dalam Cafe ######

# Sudut Pandang GUN

Aku duduk di salah satu kursi yang berhadapan langsung dengan jendela. Aku dapat dengan jelas melihat orang-orang yang berlalu-lalang didepan Cafe ini. Sudah lima menit aku menunggu, tapi belum ada tanda-tanda orang itu muncul. Aku bahkan tidak tau seperti apa wajahnya.

Saat sedang asik memperhatikan orang-orang dari jendela, tiba-tiba mataku menemukan sosok yang aku kenal melintas tepat didepanku. Jane. Wanita itu juga sepertinya menyadari keberadaanku. Dia berhenti dan melambaikan tangan ke arahku dari luar jendela. Aku pun tersenyum.

Aku kira Jane akan melanjutkan perjalanannya, tapi ternyata dia malah masuk kedalam Cafe hanya untuk menyapaku. Benar-benar wanita yang ramah. Tak heran kalau Off jatuh cinta pada Jane. Sudah cantik, anggun, ramah, jago memasak pula. Kurang apa lagi?

"Hai Gun, kenapa kamu sendirian disini?" Jane menghampiriku dan duduk tepat disampingku.

"Hai Jane, Gak disangka kita ketemu disini. Aku menunggu temanku. Kamu sendiri mau kemana?"

"Oh, Aku cuma mau jalan-jalan disekitar sini. Dan ternyata aku malah ketemu kamu. Hehe. Mau aku temani ngobrol sampai temanmu itu datang?"

"Eh? Kamu gak perlu repot-repot Jane."

"Gak masalah, lagipula aku sedikit kedinginan, aku mau pesan susu hangat dulu. Apa kamu mau aku pesankan sesuatu?"

Aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala sebagai jawabannya. Lalu Jane pergi ke meja pemesanan untuk memesan apa yang dia inginkan.

Sebenarnya aku khawatir orang itu tidak mau menemui ku jika melihat aku duduk bersama orang lain. Tapi bagaimana mungkin aku tega mengusir Jane yang berniat baik padaku? Ah sudahlah, masalah itu aku urus belakangan.

Aku melihat Jane kembali dengan membawa satu cup minuman ditangannya. Saat hendak duduk, tak disangka kaki wanita itu tersandung sehingga minuman yang dibawanya tumpah dan mengenai tangan kiriku. Ternyata minuman itu adalah susu panas, maksudku... sangat-sangat panas. Tanganku rasanya seperti terbakar. Sakit sekali.

"Ah!! Gun?!! Kamu gak apa-apa?? Maaf... Aku gak sengaja... Maafkan aku Gun..." Jane berusaha mengeluarkan sapu tangan dari dalam tasnya untuk membersihkan tanganku. Dia terlihat sangat khawatir dan akan menangis.

"Tenang Jane, aku gak apa-apa. Jangan panik begitu, orang-orang disini memperhatikan kita."

"Gimana aku bisa tenang?! Liat, tangan kamu terbakar gara-gara aku!! Maaf... Aku gak hati-hati."

"Jane, Ayo duduk dulu." Aku berusaha menarik tangan Jane dengan tangan kananku agar dia kembali duduk di kursinya.

"Liat, tanganku cuma merah sedikit. Kamu gak perlu khawatir, besok juga hilang kok." Aku berusaha menenangkan Jane. Meski sebenarnya aku pun ingin menangis karna kesakitan. Tapi aku tidak mau membuat Jane semakin khawatir.

"Benarkah? Tanganmu gak apa-apa??" Jane mulai tenang dan berusaha menghapus air matanya.

"Iya... Gak apa-apa kok."

"Aww, sayang sekali... Padahal aku berharap tanganmu itu putus sekalian."

Aku benar-benar terkejut mendengar Jane mengatakan hal itu. Suaranya berubah menjadi lebih berat dan tatapan penuh kekhawatiran tadi berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Dia bukanlah Jane yang aku kenal.

"Jane? Apa maksudmu?"

"Bukannya kamu kesini untuk menemuiku?" Wanita itu tersenyum sambil menopang wajahnya dengan satu tangan diatas meja.

"Kamu?! Jangan bilang kalau..."

"Iya, aku yang menyuruhmu datang kesini, aku yang menyuruhmu untuk menjauhi Off, dan aku juga yang mengganggu hidupmu selama ini. Bagaimana, kau sudah puas?"

"Jane... Kenapa..."

"Dengar, aku adalah satu-satunya wanita yang akan menjadi kekasih Off, kita sudah bersama sejak kecil, bahkan dia pernah berjanji untuk menikahiku. Hidup kita sudah bahagia!! Sampai suatu hari kamu datang dan merebut semua perhatian Off dariku. Dia tidak pernah berhenti membicarakanmu dihadapanku. Gun beginilah... Gun begitulah... aku muak mendengarnya!! Jadi mulai sekarang, Jauhi dia. Atau aku gak akan berhenti mengganggumu. Luka bakar yang kamu dapatkan hari ini hanya permulaan. Aku bisa melakukan hal yang jauh lebih menyakitkan daripada ini. Ingat itu baik-baik."

~ To be continued ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tsundere Little Mouse !! (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang