Chapter 1

29 0 0
                                    

"Sabiraaaaaaaaa where are you" terdengar sangat keras dan kencang, hingga semua orang di dalam rumah terbangun,

"iyaaaa tanteeee sabiraaaa disiniiiiii" jawab sabira dengan lebih keras,

"haduhh drama apalagi inii, masih pagii YaAllah" ucap reyhan dengan suara sedikit mengeras,

"sabira nanti antar tante ke bandara ya,tidak ada penolakan" ucapnya sembari pergi menuju dapur

"hah? bandara? tante mau kemana?"

"ish apa kau lupa? bukankah tante sudah bilang kemarin sore, tante meminta mu mengantar ke bandara karena tante ingin pergi bekerja kembali di dubai"

"ah iya? huh aku sampai lupa,yasudah aku mandi dulu tunggu ya" pintanya dengan mata sedikit tertutup.

Flashback kemarin sore

"sabira kesini sebentar,tante ingin berbicara padamu"

"iya tante ingin bicara apa?"
tanyanya heran

"apaka besok pagi kau sibuk?"

"mmm tidak sepertinya, memang kenapa?" dengan alis sedikit terangkat

"besok tante kerja kembali ke dubai, apakah
kau ingin mengantar tante untuk terakhir kalinya?" pintanya

"bukan kah masih satu bulan lagi tan?"

"iya tapi semalam tante mendapat telepon dari pak boss disana, bahwa karyawan nya cuti untuk 2 bulan kedepan,jadi terpaksa beliau menyuruh tante untuk masuk minggu depan" jelasnya

"ahh yasudahlah" jawabnya dengan singkat ,

"tante farah tau,kau tidak ingin ditinggalkan, karena masih trauma dengan ibumu ,kasihan sekali kau nak"(batinnya)

"bagaimana sabira kau mau?" pintanya dengan memohon dan tangannya mengusap rambut panjang sabira

"baik tan, sabira akan mengantar tante, tapi tante janji jika sudah sampai disana beritahu aku ataupun kak reyhan"

"pastilah nak, bagaimana pun juga kau dan kakakmu belahan jiwa tante"

Flashback off,

"sabiraa kau sudah siap?, lama sekali anak itu " gerutunya

"udah tan ayo" dengan senyuman indah dan bulu mata melintik membuat cantik dan manis terpapar di wajahnya itu

"kamu cantik banget"  

"yaiyalah siapa dulu dong tantenya haha"

"kamu bisa aja, ayo kita berangkat"

"ayo tan" mereka pun pergi, dan hanya reyhan yang dirumah sendiri.

Reyhan bangun dari tidurnya itu,dan melihat tidak ada Adiknya dan tantenya "apakah mereka sudah pergi? huh menyebalkan selalu saja ditinggal,salahku juga sih tidak bangun pagi tadi ,ah sudahlah" batinnya

"lebih baik aku mandi, lepas itu sarapan dan keluar sebentar untuk cari udara segarr,huh pastinya menyenangkan" ucapnya dengan riang dan beranjak dari kasurnya itu.

Bandara-

"tante akan berangkat pukul berapa?"

"pukul 11 nanti nak,"

"tante akan lama disana?"

"hmm mungkin akan selamanya disana,"

"ahh benarkah? hm yasudah sabira doakan semoga rezeki tante berlimpah" mendengar kalimat yang diucapkan dari gadis itu, membuat tante farah menjatuhkan air mata dan tak segan meninggalkan sabira ,ya walaupun ada kakaknya tapi tetap sabira lah yang harus terus berada di dalam pangkuan farah, layaknya seorang ibu.

"kamu juga bisa mengunjungi tante kalau kamu mau" timpalnya

"hah? tidak mungkin"

"mungkin saja, jika kau rindu tante itupun " ejeknya

"tapi tan bagaimana dengan kak reyhan,pasti dia tidak mau untuk ikut dan pasti juga memilih untuk dirumah saja " ucapnya dengan wajah memelas

"tenang saja, reyhan akan tante urus so keep calm okey"

"okey tante,love you"

"love you to sayang" kecupan meluncur di kening sabira.

30 menit mereka menunggu pesawat.

"sayang tante berangkat ya, jaga dirimu baik baik ikuti semua omongan kakakmu yng menurut kamu benar"

"iya tan pasti,tante juga jaga diri baik baik di negara sana ya, aku akan merindukan tante"

selang beberapa menit mereka melepas kan jiwa untuk merindu antara tante dengan keponakannya itu, tiba tiba ada yang memanggil nya

"permisi nona, apakah dengan nona sabira?" tanya lelaki paruh baya itu dengan seragam taxi onlinenya

"iya saya sendiri, ada apa?"

"Ibu farah telah memesan taxi untuk nona"

" huftt aku merasa tidak enak, sebaiknya tidak usah aku akan pulang menaiki angkot atau bis" gumamnya

"mari silakan nona,taxi berada di depan"

"ahh iya pak,terimakasih"

Allah maha membolak-balikkan keadaan. Mungkin kini kita masih berjauhan, tapi aku yakin Allah juga akan membuat kita berdekatan kelak.

Untukmu yang jauh di sana, kuharap engkau selalu menjaga hatimu. Seperti aku di sini yang senantiasa menjaga hatiku.

Cinta itu seperti menanam sebuah pohon. Jika kita sabar, pohon itu bisa menjadi tumbuhan yang sangat besar dan kuat.

Cintailah seseorang dengan kesederhanaan dan rindukanlah seseorang juga dengan kesederhanaan.

Jika aku di sini menanti, kuharap kau di sana juga menjaga. Jika aku di sini berdoa, kuharap kau di sana tetap setia.




hi guys gimana ceritanya? semoga asik yaa hehe,
jangan lupa juga vote okey. salam hangat ramadhan semuanyaaaaa.......

Me and crown prince'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang