Chapter 7

9 0 0
                                    

if he is my future then bring him closer, if not let being a listener have a different taste or not with a sense of love...

sambil dengerin song indian, biar gak kesepian yaaa. This song galliyan (Shraddha Kapoor & Sidharth Malhotra) ost Ek Villain

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Hari semakin siang jam menunjukan pukul 11.30 waktu dubai , matahari menyinari kota padang pasir. Orang orang berlalu lalang masih sibuk dengan aktivitasnya masing masing, suara orang yang mengumandangkan sholawat serta ayat suci Al quran terdengar sangat indah dan tentram bagi jiwa yang gundah kala itu.

"Astagfirullah,mati aku" ucap sabira dengan suara keras

"Kau kenapa? mengagetkan saja"

"Kita harus pulang,hari semakin siang nanti aku dimarahi tante karena melarang janjiku yang seharusnya pulang pukul 9" ujarnya dengan menatap wajah pria yang disampingnya

Pria itu hanya memandang sabira yang kepanikan dan bicara tanpa henti hingga membuat pria itu tersenyum..

"Kenapa kau memandangku seperti itu?"

"Nona sangat cantik,aku suka" ucapnya dengan terus memandang wajah sabira

"Ya Khaliq,dia suka padaku? sabira jangan baper kumohon" batinnya

"yasudah ayo pulang aku antar, sudah dapat lokasinya?"

Sabira hanya diam dan menunduk,berusaha agar pipi nya yang kemerahan karena kalimat yang dilontarkan pria itu.

"Kenapa diam?sudah tau lokasi apartemen mu?"

Kesal dengan diamnya sabira dan tak mau menjawab apa yang di tanyakan pria itu, pria tersebut mengangkat dagu sabira dengan telunjuknya dann...

"Nona lihat aku,kau mau pulang kan?"

sabira hanya mengangguk,

"sudah dapat lokasi apartemen mu?"

sabira mengangguk lagi

Entah kenapa suasana ini membuat jantung sabira berdegup kencang seperti mau lepas,aliran darahnya seakan akan berhenti ketika pria itu mengangkat dagunya,pipinya yang mulus itu semakin memerah dan kedua mata sabira menatap bola mata hitam yang melekat indah seperti pemiliknya..

"YaAllah kuatkanlah aku,betapa indahnya ciptaanMu ini"batinnya

Tak lama sabira tersadar melihat orang orang sekelilingnya memperhatikannya

"ayo pulang"ujarnya dengan menyudahi tatap menatap ituu

sabira berjalan cepat,dan meninggalkan pria itu di belakang..

"YaAllah mengapa disaat aku menatapnya,seakan akan aku menjadi nyaman dan penatku terasa hilang, jika dia wanita yang engkau berikan padaku sebagai masa depanku, maka dekatkanlah" batin pria tersebut dengan menatap sabira yang berlari menuju parkiran

"YaAllah maafkan aku,apakah menatap lawan jenis merupakan zina, YaAllah aku benar benar bersalah. tetapi mengapa ketika aku menatapnya hatiku merasa lega dan sesuatu yang menjadi pikiran beratku terasa hilang, lelaki itu siapa?" batin sabira.

*****************

Keheningan terjadi didalam mobil,sabira masih dengan jantung yang berdegup kencang dan keringat di telapak tangannya, sabira mencoba memberanikan diri untuk membuka percakapan

"tuan ini lokasi apartemenku" ujar sabira dengan memberikan ponsel kepada pria tersebut

"baiklah,"

"o iya tuan,n..naamamu siapa?"ucap sabira

"kau belum tau siapa namaku?"tanyanya

"aku tidak mau tau,dan tak peduli"

"lalu mengapa menanyakan?"

"ya hanya tidak hening di dalam mobil" ujar sabira

"Namaku hamd".. ah hampir saja aku menyebut nama asli ku ,jangan sampai dia tau aku siapa(batinnya)

"Namamu siapa?"

"Fazza"

"Ahh nama yang bagus"

"nama nona?"

"Sabira Daima,panggil saja sabira"

"Nama yang cantik"

"hahaha terimakasih"

"sebentar lagi kita sampai,ini ponselmu"

"fazza,turunkan aku di depan aku tidak enak jika bertemu tante bersamamu"

"baiklah,tapi kau tau yang mana apartemen mu"?

"tau dong no 65 dekat akuarium ," ucapnya dengan senyum manisnya

"manis sekali Ya Tuhan"(batin fazza)

"Fazza terimakasih" ucap sabira

"you are welcome, if you need a ride again just contact me"

"hahaha okay, bye see you"

Me and crown prince'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang