1. Cogan Hunter

10 1 0
                                    

Kalau kata orang-orang, wanita memang lebih menyukai sosok cowok yang tidak perhatian kepadanya. Daripada sosok cowok yang selalu ada untuknya. Entah mengapa itu terjadi, tapi kebanyakan memang seperti itu adanya.

Sosok dia yang sulit untuk digapai jauh lebih menarik, daripada sosok dia yang sudah ada di depan mata. Namun hal itu juga membuat luka yang tidak ada habisnya, apalagi karena wanita adalah sosok mudah merasa, namun susah untuk melupa.

Sifat cuek dari cowok mungkin sangat menarik, apalagi pada cowok yang bersikap dingin, sehingga para cewek berlomba-lomba untuk menjadi penghangatnya agar sang cowok dapat meleleh karenanya. Namun, sebenarnya itu malah mempersulit hidup mereka sendiri. Dengan mengabaikan yang jelas-jelas ada di depan mata dengan menjanjikan jutaan rasa, namun mereka malah memilih dia yang jauh di depan sana dengan rasa yang bahkan tidak untuknya.

Bodoh? Mungkin, namun itulah adanya. Mereka yang menangis meraung mengharapkan ada sosok cowok mau menjadi kekasihnya, namun saat benar-benar ada yang mau, mereka malah enggan, karena sosok cowok yang mendekatinya bukan cowok yang mereka inginkan. Padahal cinta bisa datang karena terbiasa, dan tak ada salahnya mencoba menjalin hubungan dengan dia yang tidak kita cinta, karena jodoh kan tidak ada yang tau. Mungkin dia yang saat ini kita benci, atau memang mungkin dia yang yang saat ini kita sukai.

Seperti sosok gadis yang kini tengah duduk di kamarnya, dengan senyum sumringah yang selalu terpancar di bibirnya. Dia adalah Aries Arista, sosok gadis yang kini tengah kasmaran. Ya, seperti kalimat tadi, bahwa wanita mudah merasa, namun sulit untuk melupa. Serta itulah yang kini dirasakan oleh Aries, ia kini tengah jatuh cinta, pada sosok cowok yang baru saja ia temui di gerbang kampus tadi. Padahal baru pertama kali bertemu, namun Aries sudah yakin bahwa ia benar-benar jatuh cinta padanya.

Senyum cowok tadi selalu terbayang-bayang di ingatan nya, dengan lesung pipi di wajahnya yang semakin menambah aura manis cowok itu. Tubuh tinggi yang sangat pas untuk Aries peluk. Serta wajah ramah yang selalu tersenyum kala bertemu semua orang. Memikirkannya saja, jantung Aries sudah berdegup dengan kencang, dengan pipi yang bersemu merah jambu. Apalagi nanti kalau ketemu lagi, pasti Aries sudah pingsan di tempat.

Namun sayangnya, Aries belum mengetahui nama cowok itu. Padahal ia ingin melatih skill stalking nya, karena biasanya cewek adalah sosok yang ahli dalam men-stalking cowok. Meskipun hanya tau nama panggilan, atau bahkan hanya tau nama temannya saja. Namun dengan beberapa menit, biasanya mereka sudah menemukan seluruh akun media sosial nya, bahkan alamat rumahnya. Memang kemampuan cewek dapat mengalahkan agen FBI, kalau masalah cowok.

Meskipun dengan modal wajah pas-pasan dan body yang tidak enak dipandang, Aries nekad menyukai sosok dia yang ia anggap sempurna itu. Karena bagi Aries, tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi jodoh ada di tangan Tuhan, jadi ada kemungkinan dia memang jodohnya. Namun bila bukan, Aries akan merayu Tuhan di sepertiga malam agar dia bisa benar-benar menjadi jodohnya.

Hingga malam sudah larut dan Aries masih menghayal tentang cowok itu. Bahkan ia sudah menghayal jika nanti mereka memiliki 2 anak yang imut di masa depan. Memang cewek selalu seperti itu. Mereka sendiri yang membangun harapan begitu tinggi, hingga akhirnya mereka pula yang susah bila harapannya yang begitu tinggi itu tidak bisa jadi kenyataan.

Aries menghela napas panjang, baiklah ia akan tertidur sekarang. Dan menemui cowok itu esok pagi, meskipun harus memutari seluruh sudut kampus, ia tidak peduli. Yang penting ia bisa bertemu dengan cowok itu lagi.

"Selamat malam, calon imam."

****

Pagi pun datang, senyum lebar sudah tergambar manis di wajah mungil Aries. Ia menyapukan perona pipi dengan lembut agar ia terlihat semakin imut. Kemudian ia berdiri dari duduknya dan memutarkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, berharap tampilannya sangat menarik hari ini.

Ya, hari ini adalah hari berburu cogan kemarin. Syukurnya hari ini ia tidak ada mata kuliah, jadi ia bisa berpuas diri untuk berkeliling kampus mencari cowo tampan misterius kemarin.

Aries keluar dari kamarnya dan mulai memakai sepatunya, namun tiba-tiba Arita datang dengan muka bantalnya. Arita adalah teman satu jurusan serta serta satu kosnya.

"Loh, ada kuliah dadakan kah Ar?" Arita yang melihat Aries berpakaian rapi itupun langsung terkejut, karena dirinya baru bangun tidur tapi Aries sudah dandan sangat cantik.

"Enggak, lanjut tidur aja sana" usir Aries dengan malas.

"Terus mau kemana?"

Aries memutar bola matanya dengan malas, Arita pasti mau ikut kalau ia jawab ingin mencari cogan. Soalnya Arita juga termasuk cogan hunter seperti dirinya, yang mana keduanya sama-sama jomblo akut yang ingin merasakan pacaran.

"Aku mau olahraga aja" dusta Aries.

"Ikut deh" damn! Arita memang selalu ngekor pada Aries.

"Gak boleh! Aku mau sendiri Ta" ucap Aries dengan nada memohon.

"Kamu mau pacaran ya?" Tanya Arita polos.

"Iya" jawab Aries singkat yang membuat Arita membelalakkan matanya, "sama angin" lanjut Aries.

"Ih kirain beneran, tapi aku nyusul ya, aku mau ngerjain tugas di Selasar. Pokoknya nanti kamu harus samperin aku, soalnya aku takut banget duduk sendirian, takut di datengin ibu-ibu penjual yang suka maksa-maksa itu loh" Arita sambil memohon agar Aries mau menurutinya.

Sambil menghela nafas panjang, Aries  mengangguk pelan "iyaaaaaaa"

Aries langsung berjalan menjauhi kosnya, untungnya jarak kos dengan kampus sangat dekat, hanya 5 menit dengan jalan kaki. Aries memang tidak mempunyai kendaraan sendiri, soalnya ia masih takut untuk berkendara di kota Malang yang padat ini. Sedangkan Arita memang memiliki kendaraan sendiri, jadi Aries biasanya nebeng ke Arita.

Saat perjalanan, Aries selalu mendengarkan musik melalui tws yang tercantol di telinganya. Karena ia sangat benci kesepian, jadi meskipun tidak teman ngobrol, setidaknya di telinganya masih terdengar suara.

Akhirnya sampai kampus juga, Aries memulai pencarian dari fakultasnya yaitu ilmu pendidikan, soalnya kemarin ia melihat cowok itu keluar dari arah sini. Aries berencana untuk duduk di gazebo sambil melihat sekeliling. Ia berharap cowok itu keluar dari salah satu gedung di fakultas itu. Namun, ia tiba-tiba terfikir, apa yang akan dia lakukan jika ia ketemu cowok itu.

Aries menepuk kepalanya pelan, "bodoh, mau ngapain juga aku?" Bisik Aries pelan pada dirinya sendiri. "Yaudah deh gapapa, setidaknya bisa cuci mata" ucap Aries sambil tersenyum centil.

10 menit telah berlalu, namun batang hidup cowok itu bahkan belum muncul, yang ada malah Arita yang sudah duduk manis di depan Aries.

"Ngapain sih pagi-pagi nongkrong sendiri disini?" Tanya Arita heran, tidak biasanya Aries begini. Biasanya Aries lebih memilih bobok manis di kamar daripada menghabiskan waktunya di kampus.

"Cari angin" jawab Aries singkat.

"Daripada cari angin, cari makan yuk, tadi aku liat di Sastra ada yang jualan sandwich buah, keknya enak" ajak Arita sambil menarik lengan Aries.

Aries memang sedikit lapar, jadi ia turuti langkah Arita. Toh nanti bisa kesini lagi untuk menunggu cowok kemarin.

Sesampainya di stand jualan sandwich, mata mereka terbelalak melihat keramaian di sebuah gedung aula fakultas sastra.

"Rame banget, ada apa sih?" Tanya Aries pada Arita.

"Gatau, kok tanya saya" jawab Arita yang masih sibuk dengan kegiatannya memilih sandwich.

"Ada pameran karya anak dkv, bagus-bagus loh, liat aja sana" sebuah suara tiba-tiba menyahut dari belakang Aries. Sontak Aries langsung menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat sosok orang yang memberikan jawaban itu.

"Ya Tuhan"

∆∆∆ ∆∆∆

Hallo, welcome back to my story☺️

Setelah sekian abad hiatus, akhirnya aku bisa menulis cerita lagi disini.
Aku harap kalian menyukai cerita ini dan selalu penasaran akan kelanjutan dari ceritaku.

See you :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebelah TanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang