21. Let's skip.

595 62 13
                                    

Akan banyak adegan dewasa, kalau enggak suka boleh close.

Written by blanketcologne

Copyright ZoneExo

|PRETENSION|

Baekhyun gugup sekali di tempatnya berdiri karena Richard memperhatikannya dengan intens. Jemari tangannya gatal sekali ingin memilin kemeja, tapi ia tahu kalau itu berdampak besar bagi keadaannya.

Richard yang duduk di ranjang dengan Baekhyun yang berdiri menghadapnya dekat jendela balkon. Tatapan matanya seolah ingin menguliti Baekhyun hidup-hidup.

"Bi-bisakah kita hentikan ini? A-aku merasa terancam dengan tatapan mu."

Satu alis Richard terangkat. Terancam bagaimana? Bukan kah memang Baekhyun sengaja membuat dirinya berada dalam bahaya?

Maksudnya, bahaya dalam artian lain.

"Kalau begitu keluar dari sini. Kenapa malah terus saja mengikuti ku?" Richard menghela napas, "Sudah kubilang kan untuk menjauh. Kenapa sulit sekali untuk menurut padaku?"

Wajah yang sedari tadi menunduk, kini mulai berani menatap mata seindah burung Phoenix milik Richard, "Kenapa harus? Kenapa harus aku menurut padamu? Katakan alasannya."

"Aku tidak suka mengungkit yang sudah-sudah."

Kedua tangan Baekhyun menyilang di depan dada membuat kemeja milik Richard yang dikenakannya terangkat sedikit. Dan demi Tuhan, Richard tak bisa mengalihkan pandangannya dari paha sekal Baekhyun.

"Satu kesalahan mu adalah tak pernah mau menerima maaf. Aku sudah menjelaskan, tapi kau tidak mau memaklumi."

"Tidak ada alasan untuk aku memaafkan mu, Baekhyun. Kau mengacak-acak privasi ku. Bahkan, kau berani menyita barang-barang yang berharga untukku."

Baekhyun mengerjap bingung, "Kau-aku tidak!"

"Kau iya Baekhyun. Kau terlalu berani dan tidak sopan. Tindakan mu tidak dapat di benarkan. Aku bersumpah kalau aku begitu terusik."

"Aku hanya mengacak-acak privasi mu saja. Chris juga melakukannya, tapi kau hanya membenciku. Tidak adil. Dan untuk barang berharga, aku tak pernah menyentuh apapun milik mu. Demi Tuhan, Chanyeol!"

Richard tertawa kecil. Ia merasa lucu sekali dengan pernyataan Baekhyun. "Masuk ke mansion dan berpura-pura menjadi rekanku lalu mengambil simpanan ganja milikku. Apa itu tidak menggangu, Baekhyun?" Ucapan Richard sarat akan penekanan.

"Aku tidak pernah melakukan itu. Demi Tuhan, Chanyeol. Kenapa kau terus saja menyalahkan aku?!" Baekhyun menyalak dengan emosi.

"Karena hanya kau yang tahu perihal Richard si pemakai ganja. Kau bahkan memperingati ku waktu itu."

Baekhyun menghela napasnya. Menghadapi Richard sungguh menguras emosinya. Sangat.

"Let's skip this fucking bullshit, okay!"

Baekhyun terdiam sejenak. Ia menelan ludah dengan gugup lalu mendekat pada Richard.

"Tidak kah hari ini sangat panas, Chanyeol-ah?"

Selalu begini, saat tak ada pertengkaran, Richard selalu di buat gugup oleh Baekhyun.

"Bagaimana kalau mandi. Kita bisa melakukannya bersama. Mandi bersama terdengar begitu segar, kan?"

"Tidak. Aku tak pernah suka mandi bersama orang lain." Richard menjawab cepat.

Baekhyun terlihat tersenyum. Ia menggapai pundak Richard dan menjatuhkan dirinya di pangkuan Richard.

PRETENSION | ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang