sial

1K 139 25
                                    

Kriiiiing kriiiiiing

Kriiiiing kriiiiiing

Kriiiiing kriiiiiing kriiiiiiiiiiiing

Tiga kali dering jam weker tidak serta merta membangunkan tidur nyenyak gadis manis kelahiran 23 Maret, yang ada hanya pergerakan kecil dari tubuh mungilnya

Kriiiiing kriiing kriiing

Jam weker berdering untuk kesekian kalinya, merasa kesal tidur nyenyaknya diganggu oleh dering jam weker miliknya, Renjun dengan tangan yang ringan membanting jam imut itu tanpa ada rasa bersalah

"Kenapa berisik sekali, aku baru memejamkan mataku tiga jam yang lalu" gerutu Renjun tidak jelas

Renjun benar benar lelah tubuh yang kecil, dengan porsi istirahat yang minim ditambah dengan acara begadang semalaman mampu membuat matanya mengantuk saat ini. Renjun kembali menyelami tidurnya yang sempat terganggu oleh dering jam weker sialan miliknya. Ia tidur nyenyak tanpa tau kini matahari sudah menyongsong tinggi di langit biru kota Seoul

Entah mendapat mukjizat dari mana, tiba tiba saja Renjun terbangun dan memandang jam weker yang sudah hancur untuk kesekian kalinya

*Fyi Renjun sering banting jam weker grgr berisik

Tanpa ambil pusing ia mengambil ponsel genggamnya untuk melihat pukul berapa saat ini, dan yup mata Renjun melebar sempurna bahkan biji matanya bisa keluar jika ia tak segera mengedipkan mata rubah itu. Sekarang sudah pukul 09.00 dia sudah melewatkan satu mata kuliah dan jaminannya ia tidak akan mendapat nilai A pada mata kuliah itu sebagus apapun nilai ujiannya ia tidak akan mendapatkan predikat A di mata kuliahnya kali ini

"Hah sial" dengus Renjun marah pada dirinya sendiri

Renjun beranjak dari tempat tidurnya, ia menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka, saat ini waktunya tidak akan cukup untuk sekedar membilas tubuhnya dengan air segar di kota Seoul

"Apa aku naik bus saja ya" pikir Renjun

"Iya aku naik bus saja" putusnya

Renjun sudah siap untuk berangkat kekampus hari ini, meskipun permulaan harinya lumayan menyebalkan ia tetap menyungikan sentuman manis untuk menebarkan hawa positif disekelilingnya.

Sebelum Renjun keluar dari flat kecil miliknya, ia mengecek tas untuk memastikan tugas yang ia kerjakan hingga begadang semalaman tidak tertinggal, Renjun juga mengecek tali sepatu lalu mematut dirinya di cermin kamarnya untuk memastikan penampilannya hari ini, dan walla gadis manis itu siap untuk mengawali harinya

Sebelum Renjun keluar dari flat kecil miliknya, ia mengecek tas untuk memastikan tugas yang ia kerjakan hingga begadang semalaman tidak tertinggal, Renjun juga mengecek tali sepatu lalu mematut dirinya di cermin kamarnya untuk memastikan penampila...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renjun tiba dihalte bus tepat waktu, senyumnya kembali mengembang lalu ia memasukuki bus yang sesikit berjubal, tidak lupa dia memasang masker putih pada wajah mungilnya.

Sesungguhnya Renjun kesal jika harus menaiki bus selain ia tidak bisa berhemat, ia juga malas berdesakan dengan orang asing tapi apa boleh buat demi mengejar waktu diperkuliahan selanjutnya ia harus naik bus jika tidak maka uang beasiswa yang akan menjadi taruhannya.

NANNY || JENO - RENJUN GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang