Chapter 2

11 8 0
                                    

Aira bersama kedua temannya segera meninggalkan kelas, mereka berpisah karena Ciki dan Angel akan mengikuti Ekskulnya. Aira bergegas untuk pulang, tetapi Aira tidak sengaja menyenggol salah satu Anggota Geng Cancantik. Jeclin seorang gadis berparas cantik, namun sayang karna sikapnya dia dikenal sebagai gadis yang sombong dan suka mencari gara gara.

"Ehh! elu kalau jalan matanya dipake dong! " tetiak Jeclin geram.

"Tapikan jalan pake kaki" jawab Aira polos.

"Elu udah salah bukannya minta maaf malah ngelunjak ya! "

"I'm really sorry, gak sengaja" ujar Aira.

"sorry sorry, sok inggris lo! Hehh gue bakal bikin perhitungan sama lo! Lo pikir ini akan berakhir disini?! Lihat aja nanti! " kata Jeclin sambil mendorong Aira membuatnya terhuyung kebelakang. Air matanya hampir saja mengalir untung ia mampu menahannya.

Setelah peninggalan Jeclin, Aira memungut tas nya yang jatuh lalu berjalan ke parkiran untuk mengendarai motornya dan bergegas pulang. Baru saja Aira mau menaiki motornya, tiba tiba datang kembali Jeclin dan Anggota Geng nya.

Tanpa banyak ngomong Jeclin langsung melabrak Aira dan menariknya.

"Ehh!! Cewek aneh! Lo udah berurusan sama kita! Karna lo uda nabrak ketua kita!"

"Sorry tapi kan dia ga kenapa napa" jawab Aira polos.

"Enakk aja! Hehh!! Gue ga terima maaf lo!! " kata Jeclin langsung menarik rambut kuning Aira ke belakang. Aira menepis tangan Jeclin tapi sayang Jeclin mendorong tubuh Aira kebelakang. Aira yang kehilangan keseimbangan langsung terjatuh dan hendak bangkit namun Jeclin mendorong nya lagi.

"Liat ni rambut! Lo warnain ya!! Gilak berani banget lo! " ujar salah satu Anggota Geng Jeclin dan tak terima.

Tiba tiba...



"WOYY!! BERHENTI!! " teriak seseorang.

Jeclin yang sedari tadi membentak dan mendorong Aira langsung terpaku melihat orang yang meneriaki nya tadi. Orang tersebut menghampiri mereka. Ialah Daffa Aliputra Byantara.

Yang bukan lain dia adalah Pria tertampan se-SMAN Tunas Pancasila dan ketua Osis, sekaligus anak basket SMAN Tunas Pancasila. Dia memiliki ketampanan khas orang Indonesia dan dia sangatlah sempurna.

"Jec.. Apa apaan lo! " ucapnya sambil membangunkan Aira.

"So.. Sorry Daf tadi gue gak sengaja kok! " Bohong Jeclin.

"Lo pikir gue buta?! " Kata Daffa yang langsung membuat Jeclin mendecak kesal dan pergi meninggalkan mereka diikuti Anggota Geng yang lain.

"...Lo gapapa? " tanya Daffa pada Aira.

"iya gapapa, thanks ya" Balas Aira sambil mengelap tangannya yang kotor. Ketika ia mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan mata Daffa.

"OMG.. cantik banget nih cewek" batin Daffa. Mereka berdua terpaku dengan tatapan mereka yang membekukan.

"Eh kenalin nama gue Daffa Aliputra Byantara" kata Daffa sambil mengulurkan tangannya pada Aira.

"Aira Elvira Arkananta" jawab Aira menyambut uluran tangan Daffa sambil tersenyum manis.

"Kayaknya baru kali ini deh ngeliat lo"

"Aku anak pindahan" jelas Aira.

"Lo mau langsung pulang? Mau gue anterin? " kata Daffa menawarkan diri.

"Gak usah, aku bawa motor kok" jawab Aira dengan sopan.

"Gapapa. gue kawal kalo begitu, entar lo di apa apain sama Jeclin dan Anggota Geng nya gimana? " kata Daffa finish dan tidak bisa membuat Aira menolak, karena ia juga masih merasa was was kalau Jeclin akan mengerjainya lagi.

"Ok.. " jawab Aira singkat.



*****

"Mau mampir dulu ? " tawar Aira pada Daffa ketika sampai di rumahnya.

"Gak usah, lagi buru buru ada urusan. Biasa anak basket! " ujar Daffa menerangkan.

"Ohh okay.. Sekali lagi makasih ya kak" kata Aira tulus.

"Iya sama sama, panggil Daffa aja biar lebih akrab. Oh iya kamu kelas berapa? " tanya Daffa.

"XI IPA 1" jawab Aira singkat.

"Aku XI IPA 3" kata Daffa. Nih Cewek pendiem apa gimana, jawab nya singkat mulu.

"Ohh ya gue duluan ya Aira" pamit Daffa.

"Iya.. Hati hati dan terimakasih sekali lagi ya! "

Daffa pun langsung menancapkan gas. Setelah Daffa pergi Aira langsung memasuki rumahnya dan tiba tiba Mbah Aira muncul dari ruang keluarga.

"Ira! Pacar kamu yah? " tanya Mbah mengintrogasi Aira. Ira adalah panggilan khusus dari Nenek nya Aira.

"Enggak.. Bu-bukan kok Mbah dia itu teman sekolah Ira"

"Ohh kirain" goda Mbah. Aira langsung menunduk karena pipinya merah merona katena kata Mbah nya tadi.

"What happend.. to my heart?! Kok deg degan ya? Kayak mau copot? " batin Aira.

"Ira ke kemar dulu Mbah! " pamit Aira tanpa mengangkat kepalanya karena takut Mbahnya tau kalau pipinya sedang merona.

Aira langsung berjalan cepat ke tangga lalu menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2

Baru selesai menukar dan hendak menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, lalu ponselnya tiba tiba berdering.











TBC

I'm Not A Monster!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang