3

49 6 1
                                    

Mataku terpejam sangat erat, menahan rasa sakit yang ayah berikan kepada ku...tiap cambukan melalu tali pinggang ayah kepunggung ku meninggalkan rasa sakit yang cukup membuat tubuhku melemas. Aku ingin melawannya, tapi kenapa sangat sulit bagi ku untuk melakukan nya?

Ctak!

"Sudah berapa kali ayah bilang! Jangan bertingkah! Tapi kenapa kamu susah bgt dibilangin ha!?"

Ctak!

"Sakittt yah, bu-"

Ctak!

"Apa? Alasan apa lagi kali ini?! Kamu gila ya! Caca masih kecil, kamu apain dia sampe luka begitu tanganny!?"

Ctak! Lagi-lagi ayah memukuli punggung ku, sekarang aku tak memiliki tenaga apa-apa lagi.

"Tapi yah...aku baru aja selesai dari kamar mandi. Aku gatau apa-apa yah" tubuh ku meringsut dipojokan, ayah menghentikan aksinya.

"Bohong! Mana mungkin! Ayah gasuka ya kalo anak ayah terluka karna kamu!" Damn!

Anak ayah? Lalu aku ini siapanya ayah? Sakit hati pertama kali kurasakan saat mendengar ucapan ayah tadi, bahkan sakit dipunggung ku tidak begitu kerasa.

Kini ku menerobos tubuh ayah dan pergi meninggalkan rumah sialan ini! Dari awal aku tak berniat untuk menapakinya kalau bukan karna ayah, sungguh aku tak tertarik walaupun terlihat sangat mewah.

Aku tidak menyukai ibu tiri ku, dia terlihat sangat jahat...apa lagi saat ayah mengajakku kerumahnya, aku tak tahu tujuannya apa. Ayah menyuruhku untuk menjaga adik tiri ku yang berusia 1 tahun, ada hampir setengah jam kurang aku menemani nya kini rasa ingin kekamar mandi pun muncul untuk buang air kecil. Untung saja dikamar itu ada kamar mandi kecil. Kamar yang begitu luas dengan aksesoris indah membuat ku takjub karna hanya ditempati oleh anak kecil berumur satu tahun.

Dari luar kamar mandi ku mendengar suara tangisan Caca, aku panik dan sesegera mungkin menyelesaikannya lalu keluar dari kamar mandi. Ku melihat tangan Caca yang berdarah ntah penyebab nya pun aku tak tahu, tiba-tiba saja pintu terbuka kencang disana ada ibu tiri dan ayahku dengan wajah yang panik. Wanita itu langsung merebut Caca dari tanganku, terlihat raut kebencian nya yang tampak pada wajahnya. Dan dari situ lah ayah terus memojokkan dan menghukum ku tanpa mempercayai penjelasan ku.

° ° °

Kuberjalan dimalam hari dengan langkah gontai menyusuri jalan yang sepi dengan suasana dingin yang menusuk kulit ku. Aku hanya menggunakan seragam sekolah dengan kaki tanpa alas, aku menuju sebuah taman yang tampak sepi diujung sana.

Aku menaiki sebuah ayunan, ku mengeluarkan hp dari kantong celana ku dan mengirim pesan melalui grup, berharap salah satu dari mereka membaca pesanku saat ini.

Tak membutuhkan waktu yang lama menunggu balasan dari mereka.

You
Tolong jemput
gw siapapun yang bisa
Share location 📌

C

hill
Lu ngapain
goblok mlm2 dsna?

Psh
Gw otw...

Jake
Hoon, bareng dong.
Jemput gw yak!

BangHee
Gw juga otw dah...

Sunoo
2

Jewe
3

Riki
4

Chill
Ini mo jemput apa mo
ngajak tawuran anj?!
Read 7

Chill
Sialan lupada!
Dh lah otw juga gw :'(

Kini ku mengayunkan tubuhku sembari memikirkan perkataan ayah tadi. Apa ayah selama ini tidak menganggap sebagai anaknya?

Aku menepis pikiran jahat itu dari otakku. Sudah biasa bagiku ketika ayah mulai melepas tali pinggangnya dan berakhir dipunggung ku, sedari kecil aku pun sudah merasakannya, aku mulai memejamkan mataku dan tak terasa pipi ku basah karna air mataku mulai menetes.

Aku selalu bertanya pada diri ini, apakah aku diijinkan untuk menangis? Ku dengar dari teman-teman ku, laki-laki tak boleh menangis...tetapi mengapa aku sangat lemah sekali? Hampir tiap hari aku menitihkannya dipipiku.

Lama ku berkutik dengan pikiran ku, tak terasa Sunghoon dan Jake kini tiba menggunakan motor, lalu disusuli Sunoo kemudian Jungwon.
Mereka kini sedang memarkirkan motor mereka dan berjalan ke arahku

"Cih! Kenapa lagi lu!?" Tanya Jake yang terlihat khawatir melihat kondisi ku. Aku lebih memilih menatapnya, susah bagiku untuk melontarkannya.

Heeseung pun tiba, dia ikut bergabung bersama kami. Kini mereka mengitari ku, ini menakutkan. Bagaimana tidak? Malam hari berada di taman yang sepi dikelilingi oleh 6 makhluk yang tampak mengerikan.

Namun kita semua terkejut saat Nicholl dengan muka sengaknya membunyikan klakson berkali-kali.

"Nicholl!" Teriak kami berbarengan, orang yang dipanggil namanya itu hanya menyengir.

Lihat Ni-Ki tampak tertidur di punggung Nichollas dengan tangan yang melingkar di pinggangnya itu.

"Kiw-kiw, Nichollas dh punya gandengan baru keknya" Jake dengan wajah seringainya yang ia tunjukkan dan mulai merogoh kantongnya untuk mengambil hp. Dia tidak ingin melewatkan moment ini.

Plak!

Jake meringis kesakitan saat Jungwon memukul badannya.

"Gajelas lu Won!" Terlihat Jake yang tidak terima dipukul Jungwon pun ingin membalasnya namun terhenti karna mendapat tatapan dari Sunoo.

Bentar... Part ke 4 yakkk

Dah 700+ kata soalnya heheheh

Jujur sih, aku gatau mau buat cerita ini begimana. Karna chapternya mungkin ga nyampe 7, ku buat sependek mungkin ceritanya hehehe.

Aku gagitu jago bikin kata-kata 😭🙏
Makannya kurang ngefeel :'(

Bantu voment ya... Thank Uuu 🙋😸

Ssst... Dede bayi lagi bobok 🛌

 Dede bayi lagi bobok 🛌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MEMO || PARK JAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang