Taehyung berlari tertatih-tatih setelah mendapat luka pada kaki kirinya karena sabitan pedang yang diayunkan seseorang yang mengejarnya itu. Ia terus berlari tanpa memedulikan darah yang mengucur deras dari kakinya tersebut. Hingga membuatnya jatuh tersungkur karena tak kuat menahannya lebih lama lagi.
Gusrak
"Aaaaakh...!!" Ia sudah tidak bisa berdiri lagi sekarang. Air matanya sudah membanjiri kedua pipinya tersebut.
Sementara itu orang yang mengejarnya sudah berada tepat di belakangnya. Orang itu membawa sebuah pedang panjang yang sudah berlumuran darah. Langkahnya begitu berat, berjalan mendekati Taehyung yang begitu ketakutan melihatnya.
"Tolong jangan bunuh aku..." Sambil berusaha mengulur waktu agar ia bisa kabur. Taehyung menyeret kakinya yang sudah tidak bisa digerakkan lagi. "Tolong ampuni aku.. yang mulia..." Ia menyatukan kedua tangannya memohon ampun. Isak tangisnya tidak membuat orang itu mundur. Malah membuatnya semakin ingin cepat-cepat membunuh Taehyung yang ada di hadapannya tersebut.
Orang itu mengarahkan pedangnya lalu dengan cepat menusuk dada kiri Taehyung.
Craaaash
Darah yang muncrat mengotori wajah orang itu, sama sekali tidak membuatnya merasa bersalah sedikitpun. Hanya senyum kepuasan saja yang menghiasi wajahnya karena sudah berhasil membunuh mangsanya tersebut.
Suga lalu terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang sudah membasahi tubuhnya. Rupanya ia sedang bermimpi buruk. Bibirnya bergetar melihat orang yang mati di mimpinya sendiri.
"Hhh hhh hhh... Apa itu tadi..? Kenapa aku bermimpi seperti itu..?" Suga memegang kepalanya sakit. "Uukh..."
Ia lalu beranjak dari tempat tidurnya, menuju ke dapur untuk mengambil air, karena air di dalam gelasnya habis. Mungkin dengan segelas air ia bisa menenangkan dirinya sejenak.
Gluk gluk
Suga menelan airnya cepat, tapi perasannya masih belum bisa membaik.
"Suga Hyung tumben pagi-pagi udah bangun? Hyung lagi kesambet apa?" Tanya Jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi mengenakan celana boxer pendek miliknya dan handuk yang dikalungkan di lehernya memperlihatkan otot perut yang begitu jelas. Ia lalu menata rambutnya yang basah sehabis keramas ke belakang. Karena tidak mendapat jawaban dari Suga, Jimin bertanya sekali lagi. "Hyung..?"
Sekarang memang sudah pagi. Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Biasanya Suga memang suka terlambat bangun karena semalaman ia bekerja untuk membuat lagu-lagu baru. Suga adalah seorang produser lagu. Lagu-lagu yang ia ciptakan mampu membuat banyak perubahan yang terjadi. Seperti lirik yang ditulisnya bisa relate dengan kehidupan sehari-hari.
Suga masih terdiam, ia masih bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Ah Suga Hyung pasti iri dengan ABS ku ya. Haha aku ini memang orang yang paling seksi di dunia haha." Ia pun bergaya. Jimin adalah seorang model majalah dewasa ternama. Tidak heran jika dia punya badan yang cukup bagus hingga membuatnya merasa bangga.
"Dimana Namjoon?" Tanya Suga menanyakan Namjoon dan bukan Jimin yang ada di hadapannya. Membuat Jimin sedikit kesal.
"Heh? Aku disini Hyung! Kenapa Hyung malah nyariin Namjoon Hyung??"
"Katakan saja dimana dia?" Suga beranjak dari duduknya.
"Huh gak tau. Jangan bicara padaku." Jimin memalingkan wajahnya kesal.
Suga yang tidak peduli lalu pergi meninggalkan Jimin, untuk mencari Namjoon.
Plok
"Ah begitu rupanya! Cara menyentuh barang agar gak rusak adalah jangan menyentuhnya! Baiklah. Namjoon, kau jangan menyentuh apapun." Namjoon sepertinya sedang mempelajari buku yang baru dibelinya kemarin saat ke toko buku langganannya.
"Duh.. aku kebelet pipis." Ia kemudian pergi ke kamar mandi. "Ah?!" Dan tanpa sengaja mematahkan gagang pintunya tersebut. Ia menelan ludahnya sendiri untuk tidak menyentuh apapun.
"Namjoon..?" Tanya Suga yang sudah berdiri di belakangnya.
Namjoon membalikkan tubuhnya lalu menyembunyikan benda itu di balik punggungnya.
"I.. iya Hyung. A.. ada apa?"
Tanpa berpikir panjang, Suga langsung menyadari bahwa Namjoon kembali merusakkan sesuatu yang disentuhnya.
"Kau merusaknya lagi?"
"Eh ah itu... Maaf Hyung" Karena merasa bersalah, Namjoon memperlihatkan pada Suga gagang pintu yang dirusaknya baru saja.
"Taruh saja disana. Aku akan memperbaikinya nanti. Kemarilah." Suga mengajak Namjoon untuk duduk di ruang makan. Namjoon menurutinya.
Setelah duduk dengan nyaman. Namjoon melontarkan pertanyaannya.
"Ada apa Hyung?"
"Barusan aku mimpi aneh banget. Di mimpi itu aku lihat ada seseorang yang dikejar-kejar seorang pria yang berniat membunuhnya. Dia terus saja memohon tapi pria itu tetap saja membunuhnya. Lalu saat aku bangun, aku sudah keringatan." Saat menoleh ke arah Namjoon, Suga mendapati bahwa rekannya sudah tertidur pulas.
"Jadi dari tadi aku ngomong sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita (Supv / Taegi)
Historical FictionTaehyung menjadi buronan raja Agust d. Suga berusaha untuk menyelamatkan nyawa separuh hatinya tersebut