Chapter 2

2.1K 183 9
                                    

Sekarang vian sedang berada dikamarnya.
"Apakah keberadaan vian menggangu daddy ? Lalu kenapa vian dilahikan ? Vian juga ingin merasakan kasih sayang orang tua...hiks...hiks.."
Vian menangis di dalam kamarnya merenungi perkataan sang daddy yg membuatnya sakit hati.


Skip

Pagi telah tiba terlihat rendi yang sedang duduk di meja makan menunggu sang putra.

Tap,tap,tap

Terlihat vian sedang menuruni tangga bersama pengasuhnya,setelah ia sampai ia meminta pengasuhnya untuk mengangkatnya ke kursi yang terlihat tinggi.Setelahnya mereka pun makan dalam keheningan tak ada yang bersuara.
Setelah selesai makan vian pun turun dari kursi di bantu oleh pengasuhnya dan melengang pergi menuju sekolah,rendi Memandang punggung kecil sang putra hingga menghilang terhalang oleh pintu,ia heran kenapa sang putra terlihat pendiam biasanya ia akan merengek kepadanya meminta di pangku dan ia akan berceloteh tentang keseharianya tp sekarang ia hanya diam saja.Rendi yang tak mau ambil pusing pun segera pergi ke kantornya.

Skip

Sekarang vian sedang duduk di halte depan sekolah tk nya ia menunggu untuk dijemput oleh sang supir tapi sampai 2 jam lamanya ia menunggu tak kunjung terlihat sang supir.
"Kenapa paman supir lama sekali,vian cape nungguinya haaa pokoknya vian marah sama paman supir huh..." gerutu vian.

Tak lama setelah itu terlihat mobil mewah berhenti di sebrang jalan yang tak lain adalah mobil sang daddy vian yang melihat itu pun senang karna daddy nya yang menjemputnya,karna terlalu senang vian menyebrang jalan tak melihat kanan kiri sedangkan dari arah kanan ada mobil yang sedang melaju kencang dan ugal ugalan
Akhirnyaaa






Braaaaak






Vian tertabrak mobil itu dan terpental dan menghantam kerasnya jalanan,rendi yang melihat itupun langsung keluar dari mobil menuju sang putra yang sudah berlumuran darah.Ia segera menggendong sang putra menuju mobilnya dan segera menuju rumah sakit.Tentang yang menabrak vian ia melarikan diri setelah menabrak vian

Dalam perjalanan rendi terus menangis sambil mendekap sang putra yang menutup mata dan darah yang keluar semakin banyak yang membuat rendi gelisah.
"Sayangnya daddy yang kuat ya,jangan tinggalin daddy"ucap rendi

Setelah sampai rumah sakit vian segera di bawa ke ICU sedangkan rendi berada diluar pintu dengan baju yang bersimbah darah.

VIAN (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang