Chapter 4

1.9K 158 8
                                    

Sudah seminggu lamanya Rendi menemani Vian yang tak kunjung sadar,keadaan rendi pun kacau tubuhnya semakin kurus dengan mata panda.

Opa dan Oma bergantian menjaga vian,dan sekarang oma sedang berada di ruangan vian,ia menatap anaknya Rendi yg terlihat kacau duduk di samping brankar vian.

"Ren...sana makan dulu di kantin ayahmu juga sedang makan"perintah oma.

"Tapi oma aku masih mau disini menjaga vian"Tolak Rendi

"Jangan begitu pasti vian sedih jika nanti ia sadar tapi ayahnya sakit"oma

"Baiklah, aku pergi dulu oma tolong jaga vian ya"rendi

"Tenang saja pasti vian akan oma jaga,sudah sana cepetan kasihan ayahmu yang kelamaan menunggumu"

Lalu rendi pun berlalu pergi menuju kantin.

"Sayangnya oma cepet sadar ya kasihan daddy mu sendirian"bisik oma di telinga vian.

Skip 1 bulan kemudian

#Rendi pov

Aku menatap jendela yg berada di ruangan kerjaku,aku sedang melamunkan anakku vian yg tak kunjung sadar,sudah 3 jam aku hanya duduk menatap ke jendela.

Akupun beranjak untuk pergi ke restoran untuk membeli makanan untukku dan orang tuaku yg sedang menemani vian di rumah sakit.

Sesampainya di restoran aku pun memesan makanan.
Sambil menunggu aku mencari tempat duduk sambil menunggu pesananku

Ting

Bunyi loncemg menandakan ada pelanggan masuk aku pun menegok dan terpesona akan kecantikkanya.
Ia terlihat menuju mejaku karna memang restoran ini sedang ramai hanya mejaku tersisa.

"Permisi bisakah aku duduk di sini tuan ?"tanya wanita itu

"Ya silahkan" jawabku

"Perkenalkan nama saya Rani"ucap rani

"saya Rendi"

Entah kenapa hatiku terasa berdebar berdekatan degan Rani.

#Rendi pov end






Sudah 3 bulan vian masih menutup mata,ia tak kunjung membuka matanya.Dengan setia opa,oma,dan rendi menemani vian takut vian sadar dan tak ada yg menemaninya.Juga sesekali rani ikut menjaga vian.

Semenjak pertemuan rendi dengan rani mereka selalu bersama dan lama lama mereka menjalin asmara.

Mereka sudah bertunangan dan akan menikah,tinggal menunggu vian sadar dan meminta restunya.

Kini di ruangan vian sedang ramai karna ada opa,oma,rendi,rani,dan keempat anaknya.Mereka kesini untuk mejenguk calon adeknya,ini pertemuan pertama mereka dg sang calon adik,karna sebelumnya rani tak mengajak mereka untuk menjenguk vian.

"Mommy adek Rion lucu ya...jadi pengin gigit pipinya"Ucap Rion anak keempat rani.

"No...no...no...itu adek Rian bukan adek rion hemmmp"ucap Rian sambil bersedekap dada,kembaran Rion anak ke tiga rani.

"Udah jangan ribut kasian adek,vian adek kita semua kan ya mom ?"Ucap Andra anak ke dua rani.

"Iya Vian itu adek kalian semua"Ucap Rendi.

"Ih kita itu tanya mommy bukan daddy..ya gak rian"Rion

"Hu'um kita tanya mommy bukan daddy"Rian

Memang anak anak Rani di suruh untuk memanggil rendi dengan sebutan daddy.

"Iya...iya Vian adek kalian semua"Rani  menengahi anaknya yang berebut calon anaknya.

Rian dan Rion hannya menganggukan kepala.

"Ran Alex mana kok belum kesini ?" tanya rendi.

Krieeet

Pintu terbuka terlihat anak tertua rani.

"Maaf mom telat soalnya tadi ada acara dulu di sekolah"ucap alex

"Iya gak papa,kamu udah makan belum ?" tanya Rani

"Udah mom tadi waktu kesini mampir ke resto bentar,ini aku juga bawa ayam buat kalian"jawab alex

"Wih aku mau dong kak alex"Rian

"Aku juga"Rion

"Udah sini makan bareng bareng"Ucap mommy sambil mengambil makanan di tangan alex,lalu berjalan ke meja yg ada di ruangan Vian

Lalu mereka kecuali alex,mengikuti mommy dan duduk di sofa,lalu mereka pun makan dengan tenang.

Alex ia menuju brankar tempat vian terbaring.Ia mengenggam telapak kecil vian yang terlihat jika ia genggam terlalu keras akan patah.

"Hei,vian tak ingin bertemu dengan abang ?"Ucap alex lirih.

Tak lama jari-jari mungil vian bergerak.

Eunghhh

Tak lama mata bulat Vian mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk keretinanya.

"Mommy,daddy vian sudah sadar!!!"ucap rendi sedikit berteriak.

Sambil memencet tombol yg berada di samping atas brankar vian untuk memanggil dokter.

Rendi dan rani yg sedang makan mendengar ucapan sang sulung langsung menuju brankar vian,benar adanya terlihat Vian mengerjap polos memandang mereka.

"Daddy mereka siapa ?" tanya vian

"Nanti ya sayang kamu di priksa dokter dulu"ucap rendi.





















Maksih ya temen-temen yang udah baca cerita aku.
Aku masih belajar jadi kalo salah boleh kasih saran ya 😁

VIAN (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang