3 jam kemudian
Rendi masih termenung di kursi,tak lama terdengar sura langkah kaki dan terlihat oma dan opa vian alias ayah dan ibu rendi.
"Bagaimana ini bisa terjadi rendi!!"ujar opa,sambil mendekap oma yang menangis menanti kabar cucu kesayanganya
"Maafkan Rendi ayah ini kesalahan rendi yang tak bisa menjaga vian dengan benar"ucap rendi yg terlihat kacau wajah yg penuh air mata dan baju yang berlumur darah.
"Apa kau masih menyalahkan vian atas meninggalnya ana ? "ucap opa menyelidik.
"A-aku...."Rendi tak bisa berucap apa apa karna memang itulah kenyataanya.
"Jika memang kau membeci anakmu sendiri dan tak mau merawat vian ayah akan bawa vian jauh darimu! "ucap opa tegas"Tak bisa begitu ay-"ucapan rendi terhenti karna ruangan ICU tempat vian di tangani terbuka,lalu keluarlah dokter dg wajah lelahnya.
"Bagaimana keadaan anakku dok ?"
Tanya rendi.
"Keadaan pasien cukup buruk,dikarenakan hantaman kuat dan banyaknya darah yang keluar apalagi imum pasien yang lemah jadi semakin lemah"jelas dokter.Rendi yang mendengar cukup hancur dengan keadaan sang putra,ia menyalahkan dirinya sendiri karna tak bisa menjaga peninggalan istrinya ana.Dan oma yang semakin keras menangis meratapi sang cucu dan opa menenangkan oma.
"Lalu bagaimana keadaan cucuku sekarang dok ?"tanya opa
"Keadaan pasien sudah agak cukup membaik tapi masih harus dalam pengawasan"ujar dokter
"Lalu kapan anakku akan sadar dok ?" Tanya Rendi
"Kami tak bisa memprediksi kapan pasien akan sadar,itu tergantung pasien ingin bangun dan tidak"ujar dokter.Rendi yg mendengar hanya terdiam
"kami boleh menjenguknya kan dok?"rendi
"boleh,nanti tunggu pasien di pindah keruanganya tapi tolong jaga ketenangan karna pasien bisa terganggu"dokter
"Ruang VVIP dok"rendi
"Baik"dokter
"terimakasih dok"opa.
Dokter hanya menganguk dan pemisi pergi keruanganya dan hanya diangguki opa.Kini Rendi memasukki ruangan sang anak,ia disambut dg bunyi alat pendeteksi jantung yg membuatnya ingin menangis melihat anaknya trerbaring lemah menggunakan masker oksigen dan perban yg melilit kepala mungilnya.
"Maafkan Daddy vian,maafkan daddy anak daddy kuat ya sayang ayo bangun kita mulai dari awal..hiks...hiks"ucap rendi sambil menangis di samping brankar sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIAN (HIATUS)
HumorHanya tentang kehidupan Alviano Maaf jika ada kesamaan tokoh atau alur saya membuat cerita juga mendapat inspirasi dari cerita lain Slow Update