[2] - Blind of love

10 5 0
                                    

Jungkook mengusap wajahnya kasar. Keringat yang meluncur jatuh dari keningnya dan suara nafas pendek yang Jungkook keluarkan menjadi saksi bahwa Jungkook sudah dalam mode lelah. Tubuhnya sangat lelah hingga Jungkook tidak bisa merasakan lagi pening di kepalanya yang mengganggu dari satu jam yang lalu.

Lee An, satu-satunya gadis yang sangat Jungkook cintai, menggerogoti kepalanya tanpa henti. Kejadian sekitar dua jam yang lalu masih berputar ria di kepala Jungkook.

***

“Aku ingin hubungan kita berhenti disini.” Suara Lee An terdengar sedikit serak.

Jungkook menatap Lee An tidak mengerti. Apa yang salah dari dirinya? Apa yang membuat Lee An berpikir untuk mengakhiri hubungan yang sudah terjalin selama satu tahun terakhir ini?

“Aku akan menganggap tidak mendengar apapun barusan,” Ujar Jungkook. Tangan Jungkook mengambil kantung sampah di tangan Lee An.

Jungkook kembali membereskan meja Lee An, hingga hanya tersisa Laptop dan alat tulis Lee An disana.

“Cukup! Aku tidak ingin seperti ini!” Tangisan Lee An pecah. Jungkook membeku. Benar-benar membeku. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa gadis yang ia cintai menangis karena dirinya.

“Berhenti menjadi pacarku, berhenti melakukan semua ini, berhenti!” Lee An mendorong Jungkook menjauh dari meja nya.

“Kau kenapa? Apa yang salah dengan hubungan kita?” Jungkook menangkup wajah Lee An. wajah merah gadis itu membuat Jungkook semakin sakit.

“Kita selesaikan ini, Jungkook-a.”

Panggilan Lee An berubah. Jungkook menyadarinya. Jungkook tidak menyukai ketika Lee An menyebut nama Jungkook seperti itu. Membuat Jungkook seperti orang lain bagi Lee An.

“Tidak, aku tidak bisa melepaskanmu tanpa alasan.” Jungkook memeluk tubuh Lee An yang lebih kecil darinya. Bahu gadis itu bergetar. Menangis.

Lee An sama sekali tidak membalas pelukan Jungkook. Gadis itu hanya membasahi pakaian Jungkook dengan air matanya.

“Aku lelah,” Lee An akhirnya bersuara. Tangannya mendorong pelan Jungkook. Melepaskan pelukan Jungkook dan menatap wajah Jungkook. “Aku lelah menjadi pacarmu.”

“Aku berjanji tidak akan membuatmu lelah dengan hubungan ini. Beri tahu aku apa yang harus ku lakukan. Akan ku lakukan untukmu, tolong. Jangan akhiri hubungan kita.” Jungkook tampak putus asa. Matanya memerah meskipun Jungkook tidak menangis. Semua ini terlalu  mendadak untuk hati Jungkook.

“Berhentilah bertingkah kekanakan,” Lee An membereskan mejanya tanpa ingin melihat Jungkook sedikitpun. Lee An sudah tidak menangis. Lee An tidak ingin membuat matanya membengkak untuk menangisi hal yang sudah ‘tidak perlu lagi’.

Laptop Lee An menjadi barang terakhir yang masuk ke dalam tasnya. Jungkook hanya menatap punggung Lee An tanpa mengeluarkan suara.

“Kita benar-benar selesai?” Jungkook menahan tangan Lee An yang hendak pergi keluar.

“Kau tidak mengerti kalimatku? ‘Aku ingin mengakhiri hubungan kita’ seharusnya itu lebih dari cukup untuk kau mengerti maksudnya.” Lee An menghempaskan tangan Jungkook.

“Setidaknya,” Jungkook memblokir jalan Lee An. “..biarkan aku mengantarmu untuk yang terakhir kali.”

***

Air mata Jungkook kembali terjatuh mengingat pemutusan sepihak dari Lee An. Sarung tinju di tangannya sudah lama ia tinggalkan di lantai. Sekarang hanya terlihat buku-buku jari Jungkook berdarah karena ia pakai untuk memukuli samsak tinju. Bahkan darah Jungkook terlihat tertinggal di samsak yang masih bergoyang itu.

[jjk] Hold Me Back ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang