Happy reading~
Hope you enjoy it
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.『Netsubou』
〘Gojou Satoru x male!reader〙Netra Megumi dan Nobara sontak membulat ketika pernyataan tersebut menelusup ke dalam indera pendengaran mereka. Lagi-lagi Satoru selaku sang guru kembali mengembangkan senyum, entah kenapa ia merasa bangga.
Yuuji yang tidak mengerti sedari tadi hanya celingukan menatap dua pihak berbeda bergantian. "Nee...Hogo no Sosen itu apa?" Tanyanya.
Kembali dihadapkan dengan kenyataan, Megumi dan Nobara lantas menoleh menatap Yuuji. "Hogo no Sosen [保護の祖先] yang artinya sang leluhur pelindung. Disebut demikian karena katanya ia melindungi setiap generasi, menjadi penengah antara kutukan dan manusia. Dan tak ada yang tau apakah ia kutukan atau manusia, terlebih tak seorangpun pernah bertemu dengannya secara langsung" jelas pemuda bersurai hitam.
"Tapi sekarang..." Yuuji menatap (m/n) intens, dari atas sampai bawah. Yang merasa ditatap berjalan mendekat ke arahnya, tangan (m/n) menyentuh dada si pemuda pinkish, "wadah Sukuna ya" tuturnya.
"E-eh, ah iya..." jantung Yuuji berdetak lebih cepat, aneh rasanya saat dadanya disentuh orang lain. "Apa kau mengenal Sukuna?" (m/n) menarik tangannya, sebelah alisnya ia naikkan, matanya yang tertutup masih menatap tepat di manik Yuuji.
"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal Ryoumen Sukuna sang raja kutukan?" Yuuji menatap orang lain disana, mulai dari Megumi, Nobara, lalu sang guru yang terakhir tapi semuanya justru mengalihkan pandangan mereka. "Um...aku?" Katanya menunjuk dirinya sendiri.
(m/n) menghela nafas, dirinya berbalik menatap sang guru yang tengah bersiul sok tak tau apa-apa. "Darimana kau memungut anak ini Satoru?" Satoru menyengir lebar dengan tangan membentuk angka dua tanda 'peace' sembari menjawab, "dari Sendai~"
'aku....dipungut...' batin Yuuji miris.
Seakan teringat sesuatu, Nobara lantas bertanya, "lalu kutukan ini dia siapa?" Tuturnya sembari menunjuk Dexter.
"Namanya Dexter, bisa dibilang dia itu kutukan tingkat spesial. Kalau aku tidak salah sudah dua tahun sejak ia membantu menjaga kuil ini" jelas (m/n) dengan pose berpikir.
"Menjaga dari apa?"
"Dari shaman" Yuuji dan Nobara mengangguk paham, "jadi, karena itu dia menyerang kami". Tak lama sebuah kutukan mendekati mereka, memukul-mukul pelan kaki Yuuji menggunakan sapu kecil.
"Pe...permisi tuaann, tolong angkat kakimu" suaranya terdengar lucu selayaknya anak kecil yang masih belajar berbicara. Wujudnya kecil dan pendek, memiliki tubuh seperti kelinci berwarna soft green ditambah beberapa corak biru langit dan ekor singa yang bergoyang kesana-kemari. Ia berjalan dengan dua kaki sedangkan tangannya membawa sapu kecil membersihkan halaman kuil.
"Uwaaahhh, mereka lucu sekali~" pekik Nobara senang memeluk makhluk tersebut. "Aku tak tau kalau ada kutukan yang seimut ini" Yuuji pun tak kalah gemas, ia mengelus kepala kutukan dalam dekapan Nobara "yosh~ yosh~"
Megumi sebenarnya juga penasaran, ia ingin ikut menyentuh makhluk itu bersama kedua temannya, tapi ia memilih tetap diam untuk mempertahankan image nya. Tiba-tiba, satu kutukan dengan tubuh yang lebih kecil dari lainnya memeluk kaki Megumi.
"Ni...ningen..." Kutukan itu semakin nampak berusaha menggerakkan kaki Megumi. "Ka-kaki..." Ucapnya terbata, "singkirkan kaki mu bocah!" Seru Dexter yang gregetan sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Netsubou
Hayran KurguPermintaan, hasrat, keinginan, nafsu, harapan. Semuanya hanyalah sekedar bentuk dari emosi manusia, rapuh dan juga fana. Ketidakpuasan yang tidak pernah berdasar, selalu menyelubungi sanubari manusia tiap detiknya, saat keinginannya terpenuhi ataup...