Kamar bernuansa biru muda dengan tambahan lukisan lukisan awan didinding membuat kamar lebih terlihat cantik.
Deray merenung memikirkan bagaimana bisa Ayra dekat dengan dua orang sekaligus. Apalagi salah satunya adalah orang yang dicintainya."Dia sahabat gue. Eh enggak deh, dia itu udah gue anggap adik gue sendiri. Apalagi nyokap suruh gue jagain dia terus," balas Reyhan.
Itulah jawaban Reyhan saat Deray tidak sengaja membaca isi chat Reyhan dengannya. Yang Deray herankan apakah seorang adik sering memanggil kakak nya dengan sebutan sayang. Deray tak habis pikir apalagi sekarang Ayra tengah dikabarkan dekat dengan Rizki. Sungguh hebat Ayra ini bisa mendapatkan dua cogan sekaligus.
"Aarrgghh, jadi itu alasan Kak Rey gak kasih gue kepastian? Sudah gue duga kalo Kak Rey itu lagi suka sama oranglain." Teriaknya.
"Jadi gue hanya pelampiasannya aja?" ucapnya lirih.*
Suara gemercik hujan diluar semakin terdengar bergemuruh. Deray mengalihakan pandangannya kearah jendela kamarnya. Terlihat tetes-tetes air hujan di kaca jendelanya. Deray berjalan menuju kearah tersebut.
Teringat masalalu bersama sahabat kecilnya, satu tetes air matanya jatuh.
Banyak sekali kenangan-kenangan dengannya bersama hujan. Rasanya Deray ingin kembali ke masa lalu, yang selalu merasa bahagia bagaimana pun keadaannya.Andai saja Deray tidak pergi dari kehidupannya mungkin hidup Deray tidak akan seperti ini.
Tok
Tok
TokDeray mengedarkan pandangannya ke arah pintu. Lalu berjalan ke arah tersebut, menarik kenop pintu muncullah seorang perempuan paruh baya. Yang tak lain adalah ibundanya.
"Mama ngapain kesini?" Ibunda Deray berjalan masuk kedalam menuju ranjang Deray, begitupun Deray.
" Kirain Mama kamu udah tidur, sayang," ucapnya.
"Kenapa belum tidur? Kamu habis nangis ya?" terlihat ekspresi cemas dalam raut wajah Ibundanya.
Deray menggeleng. Deray tidak ingin Ibundanya cemas, meskipun Deray habis menangis.Lagipula yang Deray tangisi tidak sepenting itu. Itu hanyalah masalah kecil saja, jadi untuk apa Deray bercerita hal yang sangat tidak penting ini.
" Ray habis nonton drakor Ma, ceritanya itu sedih banget. Jadi ya gitu deh, baper." mungkin hanya itu alasan Deray yang masuk akal. Karna memang Deray ini sering sekali menonton Drama korea.
Ray memejamkan matanya setelah Ibundanya keluar. Ray juga tidak tahu alasan Bundanya datang ke kamarnya. Karna biasanya Bundanya tidak pernah seperti itu.
*
Jam istirahat telah tiba, hal yang sangat dinanti-nantikan seluruh siswa siswi. Termasuk Deray Dkk. Deray dan teman-temannya, lebih memilih makan didalam kelas. Karena dikantin sangatlah ramai.
Setelah membeli jajanan mereka duduk ditempatnya masing masing.
Ghea dan Tasya memutar kursinya
kebelakang mengahadap kearah Deray. Mereka menikmati makanannya masing masing.Ghea meraba raba saku rok dan bajunya. Seperti sedang mencari sesuatu, membuat Deray dan Tasya kebingungan. Ghea terus mencari cari benda tersebut tapi tak kunjung ketemu. Namun tiba tiba Ghea menepuk jidatnya.
"Anjir, Gue lupa HP gue ada di si Gheo." ucapnya tiba tiba.
Deray menghembuskan napasnya lelah, begitupun Tasya. Dia mendelikan matanya kearah Ghea." Gue kira apaan, ternyata HPnya toh. Yaudah sana ambil gih. Lagian kenapa bisa tuh HP ada di kembaran lo sih." Geramnya.
" Disita,"ucapnya lalu pergi begitu saja.
Deray masih terdiam,tanpa dia bersuara pun Tasya sudah mewakilinya.
" HILIH SEGALA MAEN SITA-SITAAN SEGALA DIKIRA DIA GURU LO APAH." Teriaknya membuat seluruh siswa yang baru saja masuk terkaget-kaget." Halo wahai penghuni kelas 10 mipa 2, kenalin Gue Olivia permata."
Ada empat siswi kelas lain masuk kelas 10 mipa 2 secara tiba tiba. Oliv berambut bergelombang itu terkenal dengan gelar wakil geng Qween. Siswi berambut pendek itu bernama Adis dia terkenal sebagai siswi yang pandai bela diri. Dan siswi yang berpenampilan rapi bernama carissa. Dia adalah siswi juara 1 dikelas 10 mipa 1. Sedangkan yang berpakaian ketat itu adalah ketua Qween bernama Ratu. Ya, seperti nama geng nya, Qween yang berarti Ratu.
"Gue perwakilan dari sang Ratu Qween kita, mau bagiin kalian undangan ulang tahun my Qween." Teriaknya sangat heboh.
Sedangkan Carissa membagi-bagikan undangan ke setiap siswa siswi dikelas ini.
" Oh iya, jangan lupa datang ya. Lokasinya sudah tertera di undangan. Kalian juga bisa makan sepuas-puasnya nanti." sang Ratu Qween akhirnya bersuara.
"Yes. kalo ada makanan gratis mah mana bisa nolak." jawab salah satu siswa. Membuat seisi kelas tertawa.