22. Diserang.

1.3K 191 39
                                    

"Ingin tau siapa yang saja yang perduli? Duduklah di rel kereta api. Karena kadang perduli atau tidaknya seseorang bisa dilihat saat kita sedang dalam bahaya."

***

Brum ... Brum ...

Aksa mendengus kasar karena suara deru motor yang sangat menggangu baginya. Aksa menatap spion mobilnya, dia baru menyadari kalau tengah diikuti puluhan motor dari belakang.

Aksa menoleh pada Helena yang tertidur tenang disebelahnya seolah tidak terganggu sama sekali.

Aksa bisa saja mengecoh orang-orang itu dengan mobilnya, tapi dia takut itu akan mengganggu Helena.

Brum ... Brum ...

Suara motor-motor itu semakin mendekat, mau tidak mau Aksa menaikan kecepatan mobilnya hingga ada satu motor yang berhasil mencegat mereka.

Aksa melepaskan setir mobilnya dan meletakan tangannya didekat kepala Helena agar kepala Helena tidak terbentur.

"A-Aksa, mereka siapa?" tanya Helena terbangun dan menyadari semuanya.

"Lo gak papa?" tanya Aksa mengabaikan pertanyaan awal Helena.

"Sakit ... sedikit," cicit Helena pelan.

"Sial!" Aksa mengepalkan tangannya erat, rahangnya mengeras seolah sedang menahan sesuatu dari dalam dirinya.

"Tunggu disini!"

"Mau kemana? Mereka bahaya, kalau begal gimana?" Helena menahan tangan Aksa karena khawatir.

"Bukan." Aksa melepaskan tangannya dari Helena. "Apapun yang terjadi, jangan keluar."

"Enggak, gue ikut!"

"Nurut!" Ucapan tegas dari Aksa itu membuat Helena mengangguk pasrah.

Aksa menarik napasnya dalam sebelum keluar dari mobilnya. Helena benar-benar khawatir, jumlah musuh mereka itu puluhan orang sedangkan Aksa melawannya sendiri.

Helena menggigiti kukunya bingung harus bagaimana, lalu terlintas ide dikelapalanya. "Panggil Lion Kingdom."

Helena mencari kontak King dengan cepat di ponselnya. Lama Helena menunggu sampai terdengar suara ... "Nomer yang anda tuju sedang diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi."

"Ah! Ini pada kenapa sih kompak banget gak bisa dihubungi," keluh Helena mulai ketakutan.

Samar-samar Helena melihat dua cowok yang berjalan kearah mobilnya. Helena mulai ketar-ketir, dia mengunci pintu mobilnya dari dalam karena takut.

"Heh? Ada cewek," gumamnya terdengar cukup jelas ditelinga Helena.

"Pacarnya Aksa, ya? Wah, kayaknya abis ini lo harus pacar baru."

Helena memejamkan matanya sambil merapalkan doa dan menenangkan dirinya.

"BUKA!"

Helena bungkam. Dia ingat peringatan Aksa, Aksa bilang dia tidak boleh keluar apapun yang terjadi. Meskipun khawatir pada Aksa, Helena juga sangat percaya padanya.

Tatapan Helena tertuju pada seorang cowok yang sudah kewalahan menghadapi beberapa orang yang mengeroyoknya.

"AKSA!"

Sudah! Helena tidak perduli, dia tidak perduli lagi dengan peringatan Aksa. Helena membuka pintu mobilnya dan menerobos dua orang yang berada didepan pintu mobilnya.

Helena berlutut didepan Aksa yang sudah babak belur.

"PENGECUT LO SEMUA!" Teriakan menggelegar dari Helena mengalihkan perhatian semuanya, terutama Aksa.

EINFARBIGE [Monokrom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang