Terik matahari membakar kulit juga menarik sebagian energi ku,tapi bukan aku saja,mungkin,Leo juga.Bahkan terlihat sangat jelas bahwa laki-laki di depan ku ini sangat kelelahan.Mata nya yang bulat kini sayu,bajunya lusuh,rambutnya berantakan,keringat di dahinya sangat jelas terlihat,namun dia tetap tenang,dengan sebuah ipod yang terpasang di telinga kirinya.Ku pandangi sosok laki-laki bernama Leo itu,tampan.Beberapa menit kemudian aku tertangkap basah sedang mengamatinya,malu,malu sekali rasanya ,apalagi,saat dia balik menatapku.Buru-buru ku palingkan wajah,mencari apa saja yang bisa mengalihkan pandangan ku.
"Kiri ya pak",Metromini yang ku tumpangi kini terhenti,lalu Leo turun.Kinand terlihat melambaikan tangan,untuk laki-laki yang perjalanannya sudah sampai disini.
"Na,temenin aku ya"
"kemana?"
"cari kado,buat Leo,lusa dia ulang tahun,kamu juga bantuin aku siapin surprise nya ya"
Kinand tersenyum karena aku mengiyakan.
🌵
Aku dan kinand berkeliling mencari sesuatu, yang layak dijadikan kado."Kalau ini kira-kira Leo suka ga ya?"Kinand menunjukkan sepotong baju kemeja polos berwarna abu -abu,"kan kamu yang sahabat nya",aku tersenyum,jujur saja,aku tidak pernah memilih,atau bahkan menentukan pilihan untuk orang lain,selain untuk ibu dan juga laki-laki yang kini kurindukan sosok nya.
🌵
![](https://img.wattpad.com/cover/266484776-288-k955407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TELEPATI_(andai aku bisa)
Novela JuvenilPepatah bilang, ada dua hal yang sulit untuk manusia lakukan,yaitu meminta maaf dan berterima kasih.Tapi,kepadamu,Leo,aku ingin membuktikan bahwa semua itu tidak berlaku untuk ku.Terima kasih Leo,kamu merubah hidup ku walau tidak seperti yang aku in...