Chapter 1. Mendapatkan diary gratis

958 56 2
                                    

Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
.
.
.
Pairing: Naruto x Ino
Rating: T
Genre: romance, scifi, fantasy
Setting: Alternate Universe (AU)
.
.
.
Time Diary
By Hikasya
.
.
.
Chapter 1. Mendapatkan diary gratis
.
.
.
Tidak. Itulah yang digumamkan Yamanaka Ino saat melihat akun Facebook milik Namikaze Naruto, tepatnya saat mengecek profil Naruto. Tangan Ino yang menggenggam ponsel, sangat bergetar. Hatinya telah terluka.

"Benar apa yang kukatakan, 'kan?" kata Hyuga Hinata duduk berhadapan dengan Ino, "Naruto sudah menikah dengan Sakura, setahun yang lalu. Mereka juga sudah mempunyai anak."

"Aku baru mengetahuinya sekarang," sahut Ino meletakkan gawainya ke atas meja. Meredupkan mata.

"Memangnya selama ini, kau tidak mengecek akun Facebook-mu itu?"

"Tidak. Karena aku jarang menggunakan Facebook. Aku lebih suka menggunakan Instagram untuk memposting semua gambar buatanku."

"Oh, pantas. Apa Naruto juga mengikuti Instagram-mu?"

"Tidak. Aku dan dia hanya berteman di Facebook saja."

Ino menghela napas, berusaha menenangkan jantung yang telah berdetak sangat kencang. Jiwanya telah luluh lantak. Keinginannya selama ini, mengharapkan Naruto mengajaknya bertemu, lalu Naruto menyatakan cinta dan menikahinya. Namun, harapan itu tidak menjadi kenyataan, justru perasaan sakit yang menyerang hati.

"Bagaimana perasaanmu sendiri, Ino?" tanya Hinata setelah menyesap cairan teh hangat yang terasa manis. Ino yang telah menghidangkan minuman itu di atas meja, beberapa menit yang lalu.

"Jujur, aku sangat sedih," jawab Ino menunduk, menyembunyikan ekspresi mukanya yang suram.

"Kau masih mencintai Naruto?"

"Ya."

"Kau sudah terlambat."

"Benar. Aku saja yang tidak mau mengejarnya saat di SMA dulu. Hanya berharap Naruto yang menghampiriku dan mengatakan cinta padaku. Tapi, dia tidak pernah melakukannya, padahal aku selalu menunggunya."

Ino teringat saat di SMA dulu. Kisah cintanya dimulai saat sekelas dengan Naruto di tahun pertama. Sebuah kenangan lama yang tak pernah dilupakannya. Menjadi sejarah terindah di kehidupannya.

"Ya. Kau tidak mau memberitahu perasaanmu padanya. Mungkin dia mengira kau tidak menyukainya, makanya dia menyerah mengejarmu," ucap Hinata bermuka kusut.

"Mungkin saja. Tapi, dia itu pengecut. Kenapa dia menyuruh Shikamaru yang mewakili dirinya untuk mengutarakan perasaan suka padaku? Aku kira Shikamaru bercanda saja soal perasaan Naruto itu. Ya, aku abaikan saja," tukas Ino masih menunduk, meremas kedua tangannya.

"Naruto bersungguh-sungguh menyukaimu."

"Ya, aku tahu. Aku telah salah mengabaikannya. Andai, waktu bisa kuputar lagi, aku ingin kembali ke masa SMA itu. Hari di mana, Naruto menyatakan cintanya padaku. Aku pasti akan menerima cintanya."

"Penyesalan selalu datang paling akhir, ya?"

Hinata kembali meminum tehnya sampai tandas. Ino menengadah, menatap Hinata. Mukanya tetap muram. Mengangguk.

"Aku tidak mau membicarakan Naruto lagi. Bisakah kita membicarakan yang lain?" Ino berusaha tersenyum, meskipun hatinya telah tersayat sembilu.

"Ya. Bagaimana kalau kita membicarakan soal pekerjaanmu sekarang?" Hinata mengangguk, turut tersenyum.

"Aku mendapatkan banyak permintaan menggambar dengan bayaran yang sangat tinggi."

"Wah, benarkah? Kau hebat, ya?"

Time DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang