Chapter 5. Masa depan yang berbeda

441 38 0
                                    

Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
.
.
.
Pairing: Naruto x Ino
Rating: T
Genre: romance, scifi, fantasy
Setting: Alternate Universe (AU)
.
.
.
Time Diary
By Hikasya
.
.
.
Chapter 5. Masa depan sudah berbeda
.
.
.
Saat jam kosong pagi itu, membuat Ino terbawa suasana. Karena Ino tahu apa yang terjadi selanjutnya. Dia menunggu momen yang mendebarkan itu saat jam pelajaran terakhir berlangsung.

Puisi yang dibaca Shikamaru, menyebutkan 'bidadari yang duduk di pojok', memang dimaksudkan untuk Ino. Ino mengetahui hal itu dari cerita Hinata di masa depan itu. Hinata memberitahukan bahwa Naruto yang membuat puisi itu untuk Ino.

Saat ini, Ino sedang belajar berkelompok dengan teman-teman sekelasnya. Mereka sedang menulis jawaban untuk soal pelajaran Fisika. Ino dan Sakura yang terkenal pintar di kelas itu, bertugas menulis dan mencari jawaban soal itu. Sementara rekan-rekan kelompoknya, malah yang asyik bermain ponsel, baca komik, menelepon pacar, dan mendengarkan musik. Hal itu membuat emosi Sakura naik perlahan ke ubun-ubun.

"Hei, kalian itu malah asyik sendiri! Bantu aku dan Ino!" bentak Sakura berkacak pinggang, melototi Naruto, Shikamaru, Kiba, Hinata, dan Ten Ten.

"Ah, maaf, Sakura," sahut Kiba langsung melepaskan headphone dari kepalanya.

"Baiklah, Sakura. Soal yang mana lagi? Biar aku bantu jawab," tukas Ten Ten menyambar buku pelajaran yang dipegang Sakura.

"Nomor yang ini." Sakura menunjuk soal yang dimaksud.

"Oh, ini gampang, Sakura." Ten Ten tersenyum.

Ten Ten membantu mencari jawaban untuk soal yang diperkirakan sangat sulit. Semua orang juga sibuk mencari. Ino juga begitu, berusaha keras memecahkan soal Fisika yang memang membuat otak mampat.

Waktu terus berlalu. Tugas kelompok itu telah selesai. Ketua dari kelompok masing-masing, yang bertugas untuk maju dan menyerahkan hasil tugas pada guru. Saat Sakura pergi menemui guru, Shikamaru berbicara serius yang membuat semua orang terkesiap.

"Ino, ada satu kebenaran yang ingin aku bilang padamu," kata Shikamaru yang duduk berhadapan dengan Ino.

"Kebenaran apa?" tanya Ino mengerutkan kening. Jantung berdegub kencang sebab mengetahui apa yang dikatakan Shikamaru selanjutnya.

"Naruto menyukaimu."

Shikamaru menunjuk Naruto yang duduk bersisian dengannya. Semua anggota yang sekelompok dengan Ino, melebarkan mata kecuali Naruto yang menunduk. Naruto pura-pura melototi smartphone hingga suara Ino hinggap di gendang telinganya.

"Aku juga menyukai Naruto. Aku mau menjadi pacarnya!" Ino berdiri seraya menundukkan kepalanya. Suaranya yang sangat keras, membuat semua orang terkejut.

Kegaduhan yang terjadi, langsung mereda. Semua mata membulat sempurna, tertuju pada Ino. Ino menyadari keheningan itu, melirik kanan-kiri. Merasa malu, tetapi itu ditepisnya dengan senyuman lebar saat menunjukkan mukanya yang berseri-seri pada Naruto.

"Eh? Ka-kau juga menyukai Naruto, Ino?" tanya Hinata tergagap. Kedua pipinya ikut bersemu merah.

"Iya, Hinata," jawab Ino mengangguk, menjeling Hinata yang duduk di sampingnya.

"Tapi, apa kau tidak malu diejek oleh teman-teman di sini?" tanya Ten Ten dengan suara pelan.

"Kenapa mesti malu? Yang penting, perasaanku ini tersampaikan pada Naruto yang kucintai. Aku tidak mau gagal lagi di kesempatan kedua ini."

Ino tersenyum lagi seraya mengatupkan jari-jari tangannya. Dia menatap Naruto yang tercengang. Semua orang mematung, hingga Ino merasakan perubahan di sekitarnya.

Time DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang