Sasuke pun menemui anak dari teman ibunya. " Kau Nadia kan? Kuharap besok besok kau tolak saja perjodohan ini. Aku permisi dulu," kata Sasuke.
Nadia pun syock dengan perkataan Sasuke. Sasuke pun langsung menelpon ibunya. " Ibu, kapan kapan jangan menjodohkan aku lagi. Tadi si Nadia yang ibu kenalkan ke aku itu bajunya sangatlah ketat, aku tak suka," kata Sasuke.
Sasuke pun langsung menuju ke apartemennya. Tiba tiba ia mendapatkan telepon dari sahabatnya. " Apa, aku ingin istirahat. Jangan ganggu aku," kata Sasuke.
" Hei bung, santailah sedikit. Karena beberapa hari lagi dobemu ini menikah, alangkah baiknya kau datang ke acara bujangnya dobemu ini. Pliss ya Sasuke," kata Sai. " Diamlah pucat! Aku akan kesana nanti. Dan kau pun juga akan menikah kan, kenapa kau gak tiru acara kayak dobe. Itung itung kau bisa sepuasnya melihat cewek cewek diluar sana," kata Sasuke.
" Hei, aku tipe yang setia ya. Aku gak ingin menodai mataku melihat mereka. Aku hanya akan melihat calon istriku saja. Oke, nanti kukirimkan alamatnya ke wa ya. Aku akan menghubungi yang lain dulu," kata Sai.
Sasuke pun tertidur. Ia pun bermimpi jika Sakura bunuh diri karena perlakuannya. Sasuke pun terbangun dan langsung menuju dapur.
" Kenapa mimpi itu selalu ada ya. Hatiku terasa sakit bila mengingat kejadian itu. Dimana kau sekarang, Sakura? Aku sungguh ingin minta maaf terhadap kesalahanku ini Sakura. Jangan biarkan aku di jurang seperti ini, Sakura," kata Sasuke.
Sasuke pun terus melamun. Ia sungguh ingin bunuh diri mengingat kejadian itu. Tapi ia harus tetap semangat dan melupakan kejadian itu.
Sementara ditempat lain. Sakura sibuk melayani para pembeli. " Hai nona manis, sini temani abang ya," kata salah satu pembeli di kedai tersebut.
" Maaf, saya sudah punya anak. Jangan ngerayu saya. Permisi," kata Sakura. Ino hanya bisa geleng geleng melihat tingkah para pembeli kedainya itu.
Malam pun tiba, dan saatnya Sakura pulang. " Sakura, kau nginaplah disini. Aku gak ingin kejadian siang tadi terulang kembali. Ingatlah, anak anakmu butuh perlindunganmu, Sakura," kata Ino.
" Iya, tetapi aku udah punya tempat buat berlindung dari mereka Ino. Aku harus pulang, anak anakku sudah menungguku. Aku permisi dulu," kata Sakura. " Kutemani ya. Kebetulan kakakku baru pulang, jadi kita ada bekap untuk melindungi kita dari bahaya. Jangan sungkan kepadaku, Sakura," kata Ino.
" Ya, terserahmu aja Ino," kata Sakura. Sakura pun pulang dengan ditemani oleh Ino dan juga kakaknya Ino. " Makasih ya Deidara san dan Ino sudah ngantarin aku pulang. Mau kubuatkan minuman gitu? Ayo silahkan masuk," kata Sakura.
" Ah tidak usah Sakura. Kami mau pergi. Soalnya aku ada urusan dengan keluarga calon suamiku. Kapan kapan aku akan ngasih undangan weddingku ke kamu. Ayo kak kita pergi dulu, sampai jumpa Sakura," kata Ino.
" Sampai jumpa Sakura san. Kami pergi dulu," kata Deidara. Ino dan Deidara pun pergi. Sakura pun masuk ke dalam rumahnya.
" Hei, ini punyaku, Daisu. Ngalah sedikit kepadaku," rengek Sarada. " Tidak, ini punyaku, Salad," kata Daisuke sambil menatap tajam ke arah Sarada. Sakura pun langsung ke arah sumber suara.
" Hei kalian, sudahlah. Mama sita tomat kalian, baru tau rasa," kata Sakura marah. " Mama jangan begitu dong," kata Sarada. Sakura hanya bisa pasrah melihat tingkah anak anaknya.
" Daisu, kau kasih itu kepada Salad ya. Ngalah sedikit, gak apa apa kok. Salad jangan kayak begitu kepada saudara kembarmu. Mama gak suka lihat kalian berantem," kata Sakura.
" Seandainya ada papa Saso mungkin dia bisa mengasih kami lebih mama. Kenapa sih mama jarang mempertemukan kami dengan papa Saso? Kami rindu ma," kata Sarada.
" Mama kan sudah dipecat dari sana Salad, lagian mama bisa kok kasih kalian yang lebih dari papa Saso berikan kepada kalian. Bersabarlah sedikit ya nak," kata Sakura lirih. " Seandainya papa kandung kita tidak meninggal, mungkin kita bisa hidup bahagia, Daisu," kata Sarada.
" Iya Salad, kali ini aku setuju dengan pendapatmu," kata Daisuke. " Papa kalian masih hidup anak anakku. Tetapi mama gak bisa mempertemukan kalian, maafkan mama anak anakku," batin Sakura.
Sakura pun memeluk tubuh anak anaknya. " Mama, ceritakan kami tentang papa ma. Kami ingin tau," kata Sarada. " Baiklah, umm papa kalian itu sangatlah pintar. Bahkan kepintaran kalian sangat menurun darinya. Papa kalian juga orang baik, penyayang sama mama. Tapi disaat itu papa kalian jatuh sakit, dan meninggal. Mama jadi sangat sedih, apalagi mama sedang mengandung kalian pada saat itu. Ya sudah, mending kalian tidur besok kalian harus bantu bantu mama di kedai ya. Mama harus ke kamar dulu ya nak," kata Sakura.
Sakura pun masuk ke dalam kamarnya. Ia menangis sejadi jadinya. " Aku sudah sering menceritakan kebohongan ini kepada anak anakku. Apabila aku bertemu dengannya dan dia juga bertemu dengan anak anakku, apa yang harus kulakukan? Bahkan kebencianku terhadap Uchiha Sasuke masih belum memudar. Aku sangat membenci ayah dari anak anakku, tetapi aku juga berterimakasih karena dia sudah mengasih anugrah kepadaku untuk mengurus buah hatinya yang bahkan ia tak tau jika kejadian itu membawakan hasil seperti saat ini. Maafkan mama yang selalu menyusahkan kalian anak anakku," batin Sakura.
Hola, aku kembali lagi. Jangan lupa ngevote aku dong. Pliss ya 🙏🙏. Biar aku tambah semangat bikin ceritanya 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Forever My Heart's Love
RomanceSakura adalah cucu dari seorang pelayan di kediaman Uchiha. Setiap hari Sakura harus membantu neneknya bekerja. Namun pada suatu ketika, neneknya meninggal dunia. Terpaksa Sakura menggantikan pekerjaan neneknya. Namun semua keluarga Uchiha memperlak...