Part 9

273 17 1
                                    

    Sasuke pun datang ke tempat Naruto. " Yo teme, akhirnya kau datang. Duduklah, dan nikmati hidangan dariku," kata Naruto. " Hn," kata Sasuke. Shikamaru dan lainnya datang.

   " Hei, kita semua sudah pada menikah, nah tinggal teme aja nih. Kenapa sih kau masih betah melajang? Apakah kau masih belum melupakan kejadian di waktu SMA dulu?" kata Naruto.

    " Iya, tengoklah sahabat kita yang lain, si Nagato aja udah menikah. Tetapi sayang, kau gak datang di pernikahannya. Umm, bagaimana nasib mantanmu itu, Sasuke? Apakah dia masih melajang sama seperti kamu? Mending kau balikan aja sama dia? Atau nih, jangan jangan kau masih memikirkan tentang Sakura? Jawab aku, Sasuke," kata Sai.

   " Jangan sebutin nama mantanku. Dan kalian harus ingat, bagaimanapun aku dan mantan takkan bisa bersama. Kalau soal Sakura, emm aku tak tau. Hatiku masih saja sakit mendengar ucapan dia pada kejadian waktu itu. Sudahlah, aku pergi dulu. Permisi," kata Sasuke.

   " Hoi teme, padahal acaranya belum siap. Udah main pergi aja. Kau sih Sai, malah ungkit masa lalu. Sasuke aja masih belum bisa move one dari Sakura. Emm, kalau kupikir pikir jangan jangan Sasuke mencintai Sakura deh. Coba kalian perhatikan dia, setiap kali kita nyebutin Sakura mukanya selalu merunduk gitu. Apa jangan jangan...," kata Naruto.

    " Ish kau ini, Naruto! Sasuke tuh masih ada salah terhadap Sakura. Kau menyimpulkan yang tidak tidak deh. Kita lanjutkan aja acaramu itu, Naruto. Percuma Sasuke gak ada, yang penting acara kita tetap berjalan tanpa dia," kata Shikamaru.

   Sasuke pun menuju sebuah taman Sakura. " Sudah berapa banyak aku memimpikanmu Sakura? Kau sudah banyak menghukumku kayak begini, Sakura. Tolong, maafkan semua kesalahanku Haruno Sakura. Maafkan aku," kata Sasuke lirih.

   Sasuke pun pulang ke apartemennya. Keesokan harinya. Naruto pun menikah. Sasuke datang ke acaranya Naruto. Ia sangatlah bosan.

   Tiba tiba ia mendapatkan telepon dari ayahnya. Ia disuruh untuk ke Osaka karena perusahaannya membutuhkannya. Sasuke berangkat ke Osaka.

   Sementara Sakura sibuk melayani para pembeli. " Mama, Daisu ingin bermain diluar. Boleh ya bu, Salad kau temani mama ya," kata Daisuke. " Ah, baiklah Daisuke, kau boleh bermain," kata Sakura.

   Sasuke pun sampai di Osaka. Ia pun langsung ke hotel. Tiba tiba ia hampir menabrak anak kecil. " Stop pak! Aku ingin lihat anak kecil itu," kata Sasuke.

   Sasuke keluar dan melihat anak kecil tersebut. " Kau tidak apa apa kan nak? Mana yang sakit, sini biar om yang ngobatin kamu," kata Sasuke. " Aku tak apa apa om, lainkali om harus hati hati bawa mobilnya," kata Daisuke.

   Ya orang yang ditabrak oleh Sasuke adalah Daisuke. " Dia sepertiku. Kata katanya sama tajamnya sepertiku. Bahkan semua yang ada didalam anak kecil ini mirip sekali sepertiku. Ada apa denganku sebenarnya?" batin Sasuke.

   " Hah, baiklah kalau begitu. Tetapi lukamu harus om obati. Pak, tolong bawa obat yang ada di mobil. Bawakan kemari ya," kata Sasuke. Orang suruhan Sasuke pun membawa obat tersebut kepada Sasuke.

   " Nah selesai juga. Namamu siapa? Kau sepertinya pintar, dan kenapa anak seusiamu belum sekolah juga? Dimana orangtuamu, nak?" kata Sasuke. " Namaku Daisuke, kata mama tunggu umurku cukup untuk ke sekolah. Mamaku bekerja di kedai itu om. Makasih om sudah ngobatin aku. Aku permisi dulu," kata Daisuke.

   " Hn, hati hatilah kau berjalan nak," kata Sasuke. Daisuke pun pergi. Sasuke pun masuk ke mobil dan menuju ke hotel. Ia pun keluar dari hotel dan mencari makanan.

   Sasuke pun melewati taman. Ia melihat anak yang di tabraknya tadi. Wajah anak itu terlihat menyedihkan. Sasuke pun menghampirinya.

   " Daisuke, kenapa kau gak bergabung bersama mereka? Mereka jahatin kamu ya? Sini main aja sama om ya. Om gak jahat kok," kata Sasuke sedikit menghibur Daisuke.

   " Daisuke ingin pulang aja," kata Daisuke. Sasuke pun tertegun melihat Daisuke berlari. " Hei, jangan berlari nak. Daisuke!" kata Sasuke sambil mengejar Daisuke.

   Tiba tiba handphone Sasuke berdering. " Oke, gue akan kesana. Kau tunggulah aku," kata Sasuke. Sasuke pun melihat ke arah Daisuke. " Mungkin ia sudah pulang. Mending aku bersiap siap pergi ke kantor," kata Sasuke.

   Sasuke pun pergi dan balik ke hotel. Daisuke pun sampai di kedainya. " Mama, gak asyik bermain sama teman teman. Tadi Daisu diejek karena gak punya papa, ma!" rengek Daisuke.

   " Heh! Sini, butuh pelukan mama kan? Ayo kesini, Daisu," kata Sakura. Daisuke pun berlari ke arah Sakura. " Mama," kata Daisuke.

   Daisuke pun memeluk tubuh Sakura. " Nah Daisu, jangan didengarkan yang dikatakan oleh teman temanmu. Kalau kamu gak pingin main, main aja disini. Biar sekalian jagain Salad. Itu kenapa kakimu, nak?" kata Sakura panik.

   " Tadi Daisu hampir ditabrak mobil ma, cuma ada om yang sudah mengobati Daisu ma! Mama jangan khawatir," kata Daisuke.

   " Kamu ketabrak mobil, nak? Oh astaga, mama lalai menjaga kamu, hiks. Lainkali kamu tuh tengok tengok jalannya ya. Mama akan tuntut orang tersebut," kata Sakura.

    " Gak usah ma, aku aja kan sudah baik baik saja. Jangan dibebani orang yang menabrak aku ma. Maafkan dia ma, mungkin orang itu lagi melamun atau ya aku gak tau ma. Lagian orang itu juga gak sengaja, lupakan aja ya mama," kata Daisuke.

    " Kamu baik hati kali anakku yang tampan ini. Ya sudah, kau catatlah menu makanan orang itu. Salad, kau kasihlah kue buat mereka," kata Sakura.

   Sakura pun disibukkan dengan kedai. Sementara anak anaknya membantu kerja Sakura.

Hola, aku kembali lagi. Jangan lupa ngevote aku dong. Pliss ya 🙏🙏. Biar aku tambah semangat bikin ceritanya 😊😊😊

Love Me Forever My Heart's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang