Prolog

3.3K 311 52
                                    

"Ayo putus, aku bosan denganmu!"



Jungkook sama sekali tak terlihat terkejut begitu mendengar kalimat tersebut meluncur begitu mulusnya dari belah bibir sang kekasih. Sebaliknya, pemuda manis malah menyunggingkan senyuman tipis yang mana membuat Taehyung di posisinya mengernyitkan keningnya sebentar.






Namun setelahnya ia kembali bersikap tak peduli.








Ya, sejujurnya Jungkook sudah bisa menebak maksud tujuan Taehyung memintanya bertemu di malam hari yang dingin ini. Apalagi baru kemarin sore---- Jungkook memergokinya tengah kencan romantis bersama seorang gadis cantik primadona Kampus mereka di salah satu kafe. Keduanya terlihat mesra bahkan tanpa segan saling menyuapi makanan. Bersikap seolah dunia hanya milik mereka.











"Break----- aku setuju jika hubungan kita seperti itu. Tak apa jika hyungie ingin berkencan dengan Hana, lakukan saja. Aku hanya meminta waktu satu bulan untuk tetap menjadi kekasih hyungie, hanya satu bulan. Setelah itu aku akan mengikhlaskan hubungan kita berakhir seperti ini, kalau perlu aku akan menghilang dari hidupmu." Ratap Jungkook sembari memandang Taehyung penuh permohonan.








Kim muda yang mendengar perkataan tak masuk akal Jungkook hanya bisa mendengus sebal.









"Terserah padamu, aku tak peduli lagi. Aku sudah menyampaikan keinginanku baik-baik padamu, jangan salahkan aku jika kau akan terluka karena sikapku ke depannya!"











Dan benar saja, keesokan harinya------ satu Kampus di buat geger karena Taehyung yang menggandeng mesra Hana tanpa memperdulikan apapun. Termasuk Jungkook yang diam-diam menangis pilu di posisinya.








Pasalnya semua orang tau jika Jungkook adalah kekasih sah Taehyung.









.









Jungkook menepati perkatannya pada Taehyung. Ia bersikap manis seperti biasanya pada kekasihnya itu. Mengirimkan pesan manis, bekal makan siang, ucapan selamat pagi bahkan malam tak pernah ia lewatkan. Meski satu pun perlakuan manisnya tak pernah di respon baik oleh Taehyung.









Pemuda manis memang menyadari jika hati Taehyung sudah sepenuhnya berpaling darinya, namun ia tak ingin menyerah semudah ini. Jungkook masih ingin memperjuang lelaki itu, meski rasanya tak mungkin.










Hingga akhirnya satu bulan nyaris terlewat, perjanjian mereka harus berakhir dalam perpisahan sesuai keinginan Taehyung.










"Bamie~ jika seandainya Tae hyungie suatu saat nanti menanyakan keberadaanku padamu, tolong bilang saja padanya jika aku selalu hidup dalam hatinya. Tolong aku ya, itu pun jika ia bertanya padamu. Jika tidak, jangan katakan apapun padanya." Cuit Jungkook sendu sembari memandang Taehyung yang tengah tertawa bahagia bersama Hana tak jauh dari posisinya.









Bambam tak menjawab permintaan sahabat baiknya itu, ia sibuk memandang wajah pucat Jungkook dengan sendu. Bahkan air matanya tanpa ia sadari jatuh membasahi kedua pipinya.













"Jung, berjanjilah satu hal padaku. Kau harus hidup bahagia, dimanapun itu! Kau harus bisa membuat bajingan yang telah meninggalkan malaikat sepertimu menyesali semuanya!"











Jungkook tak yakin, pasalnya ia merasa pesimis jika Taehyung akan menyesal karena telah meninggalkannya untuk Hana mengingat bagaimana bahagianya lelaki itu sekarang.









Namun satu yang ia lupakan----- perihal kalimat roda kehidupan pasti berputar.











Dan itulah yang terjadi pada Taehyung-------




------pemuda tampan mulai merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya tepat setelah Jungkook pergi setelah perjanjian mereka usai.











.
.
~tbc~




Mirip-mirip sama si Mungkin Nanti, shortfict gitu. Jadi paling cuma beberapa chap doang abis itu ending wkwk





Mau lanjut atau enggak nih?>o<





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Goodbye For Now [kth + jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang