Goodbye For Now [kth + jjk]

#5

Padahal segemoy ini, tapi tetep aja di sakitin si maung jelek!!!😤

Sekarang kamu masih bisa ketawa Kim, tapi liat nanti. Nangis kejer kamu pas di tinggal uke aku kawin lari sama mbem!!!😤

.
.
.

"Taehyungie, sebenarnya sejak tadi kamu mendengarku atau tidak? Kenapa melamun terus padahal aku sudah berbicara panjang lebar begini, jangan-jangan kamu memikirkan kekasihmu itu ya?!" Ujar Hana sarkas yang mana mampu membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.

Perkataan gadis itu memang tak seratus persen salah, Taehyung memang tengah memikirkan Jungkook; lebih tepatnya keberadaan pemuda manis. Itupun ia tak sengaja melakukannya, entah mengapa tiba-tiba saja benaknya tertuju pada pemuda yang memang masih menjadi kekasihnya hingga detik ini.

Jika ia harus mengatakan bahwa dirinya mulai cemas akan keadaan kekasihnya; itu hal yang salah. Sebab, di bandingkan cemas atau khawatir----- Taehyung merasa penasaran saja. Mengapa pemuda manis tiba-tiba menghilang begitu saja? Apakah memang Jungkook merajuk padanya dan menunggunya untuk membujuknya atau memang ini adalah strategi baru Jungkook untuk kembali menarik perhatiannya?!

Apapun alasannya, Taehyung tak menyukainya. Ia merasa jika Jungkook memang tipe orang pengecut. Mungkin memang sudah sepatutnya ia segera memutuskan hubungan mereka. Apalagi sekarang ia sudah mendapatkan lampu hijau dari Hana. Bahkan beberapa hari lalu ia sempat mengutarakan perasaannya dan betapa bahagianya karena Hana juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Namun kendala mereka disini adalah fakta kalau Taehyung masihlah kekasih sah Jungkook. Hana jelas enggan menerima Taehyung begitu saja, sebab ia tak mau menjadi yang kedua. Ia ingin memiliki Taehyung mutlak untuk dirinya sendiri!

"TAEHYUNGIE!" jerit Hana lagi, kali ini wajah gadis itu nampak memerah. Menandakan jika memang Hana sudah benar-benar marah padanya. Bagaimana tidak, bukannya menjawab pertanyaan yang Hana ajukan------ Taehyung malah kembali melamun. Total mengabaikan Hana yang sejak tadi mengoceh di sampingnya.

Mendapati calon kekasihnya marah seperti itu, jelas membuat Taehyung ketar-ketir sendiri. Ia panik. Sebab, tak biasa menghadapi seorang gadis yang tengah marah. Bersama Jungkook saja, pemuda manis tak pernah sampai marah berlebihan apalagi memanggil namanya begitu lantang. Jungkook pasti akan merajuk padanya dengan membuang wajah; enggan memandangnya sembari mencebikan bibirnya.

Taehyung sontak menggelengkan kepalanya ketika wajah manis kekasihnya kala merajuk kembali hadir dalam ingatannya----- ini tentu saja tak benar. Mengapa Taehyung malah memikirkan Jungkook sampai seperti ini?

Hana yang sekali lagi melihat Taehyung melamun, namun kali ini menggelengkan kepalanya entah karena apa----- merasa semakin marah saja pada lelaki tampan itu. Ia benar-benar merasa tak di hargai sama sekali. Kali ini Taehyung sungguh keterlaluan!

"Kim Taehyung, aku membencimu! Jangan harap kamu mendapatkan maaf dariku dengan mudahnya!"

Brak

Tap

Tap

Tap

Taehyung memilih terdiam di posisinya sembari memandang punggung Hana yang kian menjauh itu dengan tatapan rumit. Satu sisi ingin mengejar dan menjelaskan tentang keresahan hatinya kali ini. Namun sisi lain darinya mengatakan untuk tak mengejarnya.

Membiarkan gadis itu tenang, karena sesungguhnya dirinya pun memang tak dalam keadaan baik-baik saja. Setidaknya Taehyung harus kembali menjernihkan fikirannya yang tengah kacau itu!

Dan entah keberuntungan atau apa, di tengah rasa frustasinya. Siluet Jungkook yang tengah berjalan tak jauh dari posisinya membuat Taehyung tanpa ragu bangkit berdiri untuk mengejar kekasihnya itu.

.
.

"Sudah puas bermain-mainnya Jungkook? Menghilang begitu saja selama lima hari tanpa kabar apapun, dan kini dengan bebasnya seolah tak ada rasa bersalah apapun, kau datang ke sekolah? Nyalimu benar-benar besar, Jeon!" Desis Taehyung tajam sembari mengepalkan kedua tangannya guna menahan emosinya. Sementara kedua bola mata tajamnya memperhatikan punggung Jungkook dari arah belakang.

Tak ada balasan apapun dari pemuda manis membuat amarah Taehyung meluap begitu saja, tergantikan perasaan heran bukan main. Sebab, seingatnya setiap kali ia marah------ Jungkook pasti akan langsung berlari ke arahnya untuk menenangkannya lewat pelukan hangatnya. Namun kali ini tak ada pelukan hangat, hanya gumaman samar pemuda manis yang membuat kening Taehyung semakin mengernyit.

"Mama bilang waktuku tak banyak lagi-----"

Kali ini gumaman Jungkook berhasil ia dengar cukup jelas. Taehyung semakin tak mengerti saja dengan perkataan Jungkook tersebut. Apalagi kala melihat keseluruhan fisik Jungkook yang berubah banyak sontak membuatnya sedikit tercengang.

Bagaimana tidak, Jungkook di sampingnya yang tengah memakai hoodie merah kesukaannya nampak semakin tenggelam karena tubuhnya kehilangan berat badannya terlihat dari pipinya yang menirus. Wajahnya pun nampak sedikit pucat dengan kedua bola matanya berbinar kosong.

Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama------ Taehyung merasakan hatinya teriris pedih melihat keadaan kekasihnya itu.

"Koo~" penggilnya pelan, namun detik selanjutnya perkataan Jungkook sukses membuatnya membeku.

"Aku rindu hyungie memanggilku dengan panggilan manis itu lagi. Akhirnya setelah sekian lama, aku bisa mendengarkannya lagi------ mungkin ini akan menjadi kali terakhir aku mendengarmu memanggilku seperti itu."

.
.
~tbc~

Ig; jicho_world
Twt; chuujicho