#11

841 110 14
                                    

Padahal selucu ini, tapi masih ada aja orang yang tega nyakitin dia🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal selucu ini, tapi masih ada aja orang yang tega nyakitin dia🤧




Padahal selucu ini, tapi masih ada aja orang yang tega nyakitin dia🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Liat aja, Kim! Aku bakal rebut dek kukis dari tanganmu!!😤





.
.
.










"Aku pulang~" ujar Jungkook lesu sembari memasuki rumah mewahnya yang memang selalu terlihat sepi. Pasalnya, kedua orang tuanya memang tak menetap di Korea; mereka lebih sering berada di luar untuk meninjau bisnis yang mereka miliki.









"Sudah pulang, duduk disini." Titah sang ibu ketika mendengar suara putera manisnya itu. Jungkook pun menuruti perintahnya; berjalan ke arah yang ibunya tunjuk dengan tangan menggenggam pegangan ranselnya cukup erat. Ekspresinya pun nampak gugup.







Dan tentu saja Jaejoong mengetahui dengan jelas akan kegugupan anaknya ini. Seorang ibu pasti mengenal dengan baik sifat anaknya, kapan ia merasa bahagia, kapan ia merasa sedih ataupun kapan dirinya merasa gugup.







Namun Jaejoong tentu saja tak ingin terlihat seperti ibu yang lemah di hadapan puteranya, walau sejujurnya ia ingin memeluk tubuhnya erat dan menuruti permintaannya. Tapi setidaknya, permintaan yang lain; bukan yang ini!











"Jungkook tau, kenapa eomma menyuruhmu pulang cepat dan duduk di sini? Atau mungkin lebih tepatnya, Jungkook tau alasan kenapa eomma kembali secepat ini, padahal seharusnya minggu depan eomma dan appa pulang kemari?" Tanya Jaejoong berturut-turut.







Sejujurnya Jungkook sudah bisa menebak jawabannya, namun pemuda manis memilih menggelengkan kepalanya pelan. Kepalanya yang sejak tadi tertunduk pun sama sekali tak mengetahui reaksi yang ibunya berikan.







Pluk










Jungkook semakin mengernyitkan keningnya ketika melihat ibunya melemparkan sebuah dokumen ke atas meja di hadapannya. Ia tak berani mengambil dokumen tersebut karena feeling nya sudah mengatakan jika itu merupakan hal buruk. Dan benar saja, bersamaan dengan helaan nafas yang ibunya keluarkan------











"Alasan eomma pulang cepat karena itu! Dokter Lee sudah menjelaskan semuanya pada eomma dan appa! Dan kali ini, eomma benar-benar kecewa padamu, Jungkook! Jungkook melanggar perkataan eomma dan appa, tak ada alasan lain lagi. Kemasi barangmu, eomma akan membawamu malam ini juga! Biarkan sekolahmu appa yang mengurusnya, kemungkinan minggu depan Jungkook baru bisa kembali lagi bersekolah seperti biasanya di tempat baru!"











Mendengar penjelasan sang ibu, Jungkook seketika mengangkat kepalanya. Ekspresinya berubah panik; memandang ibunya sembari menggelengkan kepalanya. Menolak apa yang ibunya katakan padanya.










"Tidak, eomma! Aku mohon, jangan sekarang. Aku akan ikut eomma, tapi tolong----- biarkan aku disini setidaknya beberapa minggu lagi. Eomma, aku mohon------- hanya tinggal tiga minggu, aku berjanji pada Taehyungie hyung akan tetap bersamanya selama itu sebelum menghilang dari hidupnya. Hanya itu, aku berjanji, akan terus bertahan sampai hari itu. Eomma, aku mohon~ hiks~" ujar Jungkook sembari menatap ibunya sendu, bahkan wajahnya sudah basah oleh air mata. Dan tentu saja, Jaejoong pun ikut menangis mendengar permintaan anaknya ini.










"Anak bodoh! Mengabaikan kondisi tubuhmu sendiri hanya karena seorang lelaki, bagaimana jika appa mu tau tentang ini?"









.
.













"Selamat pagi, pacar~"








Taehyung tanpa sadar menolehkan pandangannya kala mendengar suara lucu Jungkook yang menyapanya begitu manis. Sudut hatinya sedikit tergelitik melihat tingkah ceria pemuda manis yang pernah menjadi sosok yang begitu ia cintai.







Namun sisanya hanyalah rasa iba serta rasa bersalah, karena dirinya------ Jungkook benar-benar enggan lepas darinya. Ia telah menghancurkan orang sebaik serta sepolosnya. Dirinya benar-benar seorang bajingan sejati!









"Selamat pagi juga------ kenapa kau semakin kurus? Matamu juga agak cekung, kau kurang tidur atau bagaimana?" Dan Taehyung tanpa sadar malah melontarkan beberapa pertanyaan seperti ini. Bukan sepenuhnya keinginannya, tapi salahkan saja penampilan Jungkook yang benar-benar jauh dari tampilan biasanya membuat siapapun yang melihatnya pasti akan mengajukan pertanyaan yang sama. Ya, sepertinya karena itu!








Jujur saja, Jungkook terkejut karena pertanyaan Taehyung barusan. Bukan karena merasa cemas pemuda tampan mengetahui hal aneh pada dirinya tapi lebih pada perasaan terharu karena setelah sekian lama------ akhirnya Taehyung menunjukan kembali perasaan cemasnya serta khawatirnya, meskipun sepertinya hal itu tak di sadari oleh pemiliknya sendiri.











Tak apa, meski bagaimanapun----- Jungkook masih merasa bahagia, kok!











Pemuda manis menyunggingkan senyuman lebar; terlihat manis namun sejujurnya amat pahit.






"Iya, aku kurang tidur karena wajah tampan hyungie selalu muncul dalam mimpiku. Disana, hyungie selalu tersenyum lembut padaku membuatku takut memejamkan mata karena tak ingin semakin jatuh cinta pada hyungie~ nafsu makanku juga agak berkurang entah karena apa, mungkin karena hyungie sudah lama tak menemaniku makan~" cuit Jungkook sembari mengedipkan sebelah matanya genit.








Jika biasanya Taehyung akan merotasi kan kedua bola matanya begitu mendengar perkataan Jungkook, tapi tidak kali ini. Pemuda tampan malah menghela nafas pelan.











"Siang nanti jangan kemana-mana, tunggu aku di kelasmu. Aku akan menjemputmu dan kita makan siang di tempat favoritmu!"








.
.
~tbc~



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Goodbye For Now [kth + jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang