[1] masa lalu yang tak kunjung usai

36 21 19
                                    

27 Juli 2023

Suasana kafe yang ramai membuat seorang perempuan yang sedang asik membaca buku itu lebih memilih menutup bukunya di karenakan tidak bisa fokus.

Nahla Nabilah. Nama itu tertulis di dalam nametag seragamnya.

Perempuan itu mengambil kamera yang selalu ia kalungkan di lehernya dan mengambil beberapa jepretan.

"Kafenya lumayan" gumamnya lalu pergi dan tanpa ia sadari, kameranya tertinggal.

•••

Nahla mengayuhkan sepedanya ke arah pemakaman, dan memarkirkannya di bawah pohon besar yang ada di samping pemakaman.

Perempuan itu melangkahkan kaki ke dalam pemakaman, dan berhenti tepat di kedua batu nisan dengan tanah yang sudah datar bersama tanah yang lain.

Nahla duduk disamping batu nisan yang bertuliskan nama Bintang Alaska kemudian menaburkan bunga assemblyman di atasnya.

"Bintang gue minta maaf, kemarin ga sempet kesini soalnya banyak tugas yang harus gue selesain" Nahla menatap sendu ke arah batu nisan itu, ia mengusap-ngusapnya.

"27 Juli"

"Bintang, sekarang tepat ke-3tahun kepergian lo, adik lo sekarang udah kelas 8, dia sekolah di luar Negri, ikut orang tua lo ke New York" ucap Nahla.

"Caca... mantan pacar lo, setelah tau kepergian lo, dia nangis-nangis bin, tapi setelah seminggu dari kepergian lo, dia udah sama Galang, sahabat lo sendiri", lanjut Nahla setelah berhenti beberapa detik.

Nahla terdiam lagi.

"Gue iri bin, Caca yang udah 2 tahun ngejalanin hubungan sama lo udah bisa move on dalam hitungan hari, sedangkan gue butuh beberapa tahun bin, padahal kita ga pernah bertegur sapa, ini semua gara-gara lo ngasih topi ke gue waktu upacara" Tanpa Nahla sadari air matanya keluar membasahi ke dua pipinya.

Flashback on

Upacara yang diadakan setiap hari Senin, membuat semua murid SMP Citarum berdecak sebal.

Atribut harus lengkap, seragam rapi, sepatu bersih, harus ada dasi yang di kalungkan di leher, ikat pinggang, kaos kaki tidak boleh semata kaki, dan topi.

Nahla yang masih bernotaben murid baru, jadi wajar saja jika atribut sekolahnya masih belum lengkap.

"YANG TIDAK MEMILIKI ATRIBUT LENGKAP SEGERA BERBARIS DI SEBELAH KIRI POJOK" teriak guru BK yang terkenal killer namun nyatanya asik.

"Aduh mampus gue" gumam Nahla.

"Nahla cepet ikut baris, lo mau di hukum berlipat ganda?" ujar Illa salah satu teman sekelasnya, yang membuatnya berdecak dan berjalan gontai ke arah barisan murid yang tidak memakai atribut.

Sebelum upacara di mulai, tiba-tiba ada sebuah topi yang terletak di atas kepala Nahla, ia mendongakkan kepalanya, disana ada sosok laki-laki yang tersenyum ke arahnya.

"Pake, dan balik ke barisan lo" ucapnya dan menempati tempat barisan Nahla.

Nahla hanya mengangguk dan kembali ke barisan anak kelasnya.

Flashback off—

"Ck, cuma gegara itu gue baper bin" diam sejenak.

"Seharusnya lo gausah ngasih topi ke gue, tapi seharusnya setelah kejadian itu kita dekat bin, saling kenal, kaya novel-novel yang gue baca, lah ini malah nggak, kita asing bin, sampe maut lo datang menjemput, kita masih seasing itu"

Just ComplementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang