3

13 2 0
                                    

Setelah menghabiskan 2 hari 1 malam di Malang untuk menghadiri acara screening film UKM salah satu universitas disana, NaRi dan Byungchan akhirnya memutuskan untuk pulang pada sore harinya.

"Chan gue turunin di rumah ajaya mumpung besok pagi kelas gue ganti hari" kata NaRi saat perjalanan mereka terhenti di salah satu lampu merah.

"enak banget anjingg gue mah apa besok pagi tetep kudu praktikum" protes Byungchan, bersungut-sungut.

NaRi terkekeh
"yeu salah sapa ambil farmasi kan" ledeknya.

Byungchan hanya mendengus menanggapi gadis itu, kemudian kembali fokus menjalankan mobilnya saat lampu berubah hijau.

"lah lo nggak ngambil hp dulu apa?" tanya Byungchan tiba-tiba.

"ya besok sorean ajalah gampang gue ambil selesai kelas, males banget sekarang kudu bolak-balik lagi"

NaRi sedari tadi sudah membayangkan akan langsung merebahkan diri di kasur empuk rumahnya yang tentu berbeda jauh dari kasur single bed miliknya di kamar kos.

Jadi ia tak ingin mampir kemana pun lagi, bahkan untuk mengambil hp nya sekalipun.

"santai banget lo, nggak takut ada yang penting?" tanya Byungchan heran saat NaRi tidak lagi mempermasalahkan soal hp nya.

"ck sapasih bakal nyariin gue, lagian besok juga udah gue ambil Chan, amann" respon gadis itu kelewat tenang.

"yauda deh" Byungchan mengendikkan bahunya, menghentikan topik mengenai pengambilan hp barusan.

__

Setelah melewati serangkaian jalan dan kemacetan yang cukup mengasah kesabaran, akhirnya mobil Byungchan mulai memasuki area perumahan elit tempat tinggal NaRi.

"orang-orang tinggal di perumahan yang rumahnya gede-gede gini tuh pada saling kenal ngga sih, lo kenal tetangga sebelah lo?" tanya Byungchan terheran-heran.

"dulu sempet kenal sih sama tetangga kanan rumah gue pas kecil, deket juga sama anaknya, tapi terus habisnya mereka pindah jadi sepi tuh, penghuni yang baru jarang keliatan" jawab NaRi.

Byungchan disampingnya hanya mengangguk-angguk sebagai respon.

Beberapa saat kemudian keduanya sampai di depan gerbang besar berwarna putih yang masih setengah terbuka.

"mampir Chan?" tawar NaRi.
Yang sejujurnya sekedar basa-basi, karena baik dirinya maupun Byungchan tidak tampak seperti sedang ingin bertamu di rumah orang.

"nggak deh langsung aja gue keburu malem" ujar Byungchan, sesuai perkiraan.

"oke deh ati-atii" kata NaRi sambil melambaikan tangannya ke arah cowok di dalam mobil itu. Byungchan mengklakson sekali, mengisyaratkan pamit kemudian melajukan mobilnya hingga menghilang di ujung jalan.

"halo pak" sapa NaRi pada Pak Kang, satpam rumahnya begitu ia melangkah masuk ke dalam gerbang.

"eh tumben pulang anak cantik" ujar Pak Kang, saat melihat wujud anggota termuda di rumah itu.

Dari sejak NaRi kecil memang Pak Kang sudah bekerja pada keluarganya, mangkanya hubungan mereka terbilang cukup dekat dan tidak canggung.

"hehe iya pak kangen rumah" NaRi meringis kecil kemudian lanjut melangkahkan kakinya menuju pintu utama setelah Pak Kang membalas ucapannya dengan anggukan dan senyuman lebar.

NaRi tidak berharap akan disambut oleh siapapun saat ia memasuki rumah. Karena ia tidak memberi tau siapapun atas kedatangannya yang tiba-tiba, serta rumah itu terlalu besar untuk secara tidak sengaja saling berpapasan dengan anggota keluarganya yang lain.

PantiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang