Jangan Lupa tinggalin jejak dengan Vote dan komen ya guys.
Salam sehat semua <3
Happy Reading
📚Fione berdiri didepan ruangan Neo, demi apapun ia tidak tau dimana letak kantin perusahaan ini. sedari tadi lorong ini begitu kosong seperti tidak berpenghuni. bola mata gadis itu akhirnya berbinar ketika ia melihat seorang OB berjalan kearahnya.
"Ibu sedang apa?" tanya OB tersebut.
Fione memberenggut. wajahnya muda begini dikatain ibu-ibu.
"Panggil Fio aja pak, saya belum tua."OB itu tertawa. "sebenarnya nak Fio sedang mencari apa?"
"Begini pak, saya ingin membuat kopi, kantin ada disebelah mana?"
"Nak Fio tidak perlu ke kantin, kalau kantin mah ada dilantai satu, di lantai ini saja, kamu jalan lurus aja nanti kamu masuk aja ke ruangan paling ujung sebelah kanan, dipintu udah ada tulisan nya kok."
"Terimakasih pak." OB itu mengangguk dan berlalu meninggalkan Fione sendirian.
Fione berjalan sesuai arahan OB tadi, ia dapat melihat ruangan yang dimaksud, gadis itu masuk kedalam ruangan. ternyata ada beberapa orang didalam ruangan ini. Fione dibuta terkagum ternyata kantin dikantor ini begitu mewah lihatlah desain kantin itu, hanya ada beberapa meja saja sepertinya ini adalah kantin khusus pangkat tinggi.
"Permisi mbak." Fione mendekati seorang pelayan.
"Iya mbak? Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya mau membuat kopi. Apakah ada?"
"Ada mbak, tunggu sebentar ya, saya buatkan dulu." Sebelum pelayan itu pergi Fione menahan nya.
"Biar saya aja mbak, tidak apa-apa kan?" tanya Fio.
"tidak apa-apa mbak, silahkan kedapur saja mbak."
"Terimakasih."
Fione memasuki dapur, didalam ia bertemu dua orang pelayan lagi. Fione tersenyum pada keduanya.
Fione membuat kopi, tapi ia tidak tau kopi seperti apa yang diinginkan Neonel."Apa kalian tau kopi seperti apa yang biasa pak Neo minum?" Tanyanya pada kedua pelayan tadi.
"Pak Neo?" tanya salah satu pelayan.
"Minta kopi?" tanya pelayan satunya lagi memastikan.
"Iya." Fio menatap heran keduanya. Mereka seperti tidak yakin dengan yang ia tanyakan.
"Mbak siapa nya pak Neo?" Tanya pelayan bername tag Dira.
"Em, saya bukan siapa-siapanya pak Neo, saya hanya sedang melamar pekerjaan tapi tiba-tiba pak Neo minta tolong dibuatin kopi." jelas Fio.
Kedua pelayan itu melongo. pasalnya belum ada satu orang pun yang pernah membuatkan kopi untuk CEO Neo's Corp. Jangankan membuat kopi, bertemu CEO itu aja sangat jarang.
"Kita berdua tidak tau mbak, mbak bisa bikin sesuai selera mbak saja."
"Baiklah." Fione akhirnya pasrah dan membuat kopi sesuai selera nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYPHOBIA (END)
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ... Fione, gadis yang sangat amat membenci bahkan anti dengan yang namanya bayi. Cerita ini bermula ketika Fio bertemu dengan Neo disebuah perusahaan tempatnya melamar pekerjaan. Neo adalah CEO diperusahaan peri...