Spesial Ramadhan

669 107 39
                                    

1. Sahur

Pagi-pagi buta Kita udah bangun, dia ngelihat jam yang ada di dinding kamarnya. Masih jam 3 lebih lima menit masih ada banyak waktu buat nyiapin makan sahur.

Dia segera berdiri, kemudian nata kasurnya cem anak rajin biasanya. Dia kemudian pergi ke kamar mandi yang ada di dalem kamarnya buat cuci muka sama gosok gigi bentar. Biar keliatan lebih seger aja gitu.

Sehabis itu dia pun pergi ke dapur buat mulai masak makanan sahurnya.

"Eh? Nenek?"

Wanita paruh baya itu menoleh kemudian tersenyum cerah pada cucunya tersebut.

"Pagi Shin, baru juga ingin nenek bangunkan"

Kita mendekat dia kemudian mengambil alih pisau serta bawang yang berada di tangan neneknya.

"Nenek duduk saja, biar Shin yang memasak" ujarnya.

"Terima kasih Shin, oh ya apa kau tak ke rumah Rintarou?" Sang nenek bertanya sesaat setelah dia duduk di meja makan.

Menatap sang cucu yang nampak begitu ahli memasak. Tak heran jika Kita mendapat julukan Tuan Tanpa Celah. Itu yang dia denger dari beberapa ibu kompleks yang sering berbelanja di depan gang.

"Shin sudah menyuruhnya kemari kok nek, lagian kasian nenek jika Shin yang harus makan dirumah Rin" jawab Kita masih terus fokus pada masakannya.

Tak lama setelahnya, suara bel rumah terdengar. Nenek Kita berdiri dan berinisiatif buat bukain pintu. Barang kali kan itu Suna sama adiknya.

"Ah ternyata Kiyoomi. Apa kau ikut sahur bersama?"

Sakusa gelengin kepalanya, niat dia dateng bukan buat sahur tapi buat nemuin Kita mau minta pendapat.

"Kapan-kapan saja nek, aku kesini mau ketemu Shinsuke" ujar cowok keriting itu sambil ngelepasin masker putihnya. Neneknya Kita pun nyuruh dia masuk dan tentu dengan senang hati Sakusa pun masuk setelah ngelepas sepatunya tadi.

"Shinsuke"

Baru aja neneknya Kita mau pergi eh ternyata pintunya diketok lagi tapi kali ini ada ocehan nggak jelas dari dua orang.

"Assalamualaikum nek"

Ternyata oh ternyata, calon mantunya udah dateng alias si Suna Rintaro sama adeknya Suna Risa.

Nama abangnya kek orang Jepang lah adeknya malah melokal. Nggak usah ditanya kenapa ortu mereka milih melokal daripada internasional.

"Waalaikumsalam nak Rintaro sama nak Risa udah dateng toh ayo masuk kebetulan ada Kiyoomi juga di dalem" ajak Neneknya Kita senyum ke arah dua sodara itu.

"Lho? Bang Sakusa ngapain ke sini nek?" Tanya Risa kepo, apa jangan-jangan hmm 🌚

Astaghfirullah Risa jangan suudzon apalagi ini mau sahur puasa pertama. Buang dulu sifat suudzonnya ntar pahalanya nggak diterima.

Fyi Risa nggak tau kalo Kita ama Sakusa itu sepupuan, makanya dia ngira kalo keduanya ada apa-apa.

"Ohh gitu, mungkin Sakusa mau tanya-tanya nek ke Kita soalnya kan dia belakangan ini di ikutin mulu" jawab Suna, kayaknya ni anak satu udah mau mulai gosipnya dah.

Mentang-mentang baru dapet beritanya ye.

"Oya? Siapa yang ngikutin Kiyoomi? Bukannya cuma nak Atsumu saja ya?"

"Bukan nek, katanya ada yang suka ama dia. Cewek anaknya dari jurusan sebelah nah kemarin Rintaro juga ketemu sama Atsumu yang galau di deket sawah, dia bla..bla..bla"

Ciri Unik Kita Shinsuke'ku [SunaxKita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang