Malambiasa

4 3 0
                                    

malam tadi aku bermimpi,,
bukan mimpi buruk,,
ataupun mimpi indah,,
aku bermimpi sedang naik motor bersamamu,,

saat itu malam,,
dan hujan mengguyur aku dan kamu,,
hingga banjir besar tiba,,
aku memaksa lewat,,
menerjang banjir itu,,

bukan tanpa alasan,,
itu karena kamu mau buang air kecil,,
semakin ngebut aku,,
hingga aku sampai di tempat futsal,,
banyak sekali laki laki disana,,

aku mencari tempat sendiri untukmu,,
dan aku menemukannya,,
itu sebelah kiri lapangan futsal,,
kamu pun masuk kesana,,

aku masih berbicara denganmu
aku menunggu,,
tapi tak kunjung keluar,,
aku kebingungan,,
hingga aku memaksa masuk dan kamu tak ada,,

....

yg ada disana hanyalah kardus kardus lama,,
salah seorang pemain futsal muncul dari balik sana,,
dan mengatakan padaku,,
"ayo bro!! kita pulang,,"

mimpi yg absurd kan?,,
tapi tahukah kamu??,,
aku ada kabar bahagia,,
aku berhasil,,,
aku tlah berhasil,,
tak ada malam yg sulit kali ini,,
aku sudah terbiasa,,
luka ini lekas membaik,,
cepat sekali untuk sembuh,,
...

aku sudah terbiasa atas segalanya,,
kamu yg punya kepemilikan atas diriku,,
tapi tidak denganku,,
itu, aku terbiasa,,
ter la tih...

sudah tak ada lagi pengharapan,,
kamu tetap milik orang lain,,
jawaban yg selalu tidak,,
jawaban yg selalu bukan aku,,
jawaban yg sudah pasti itu orang lain,,
jawaban yg belum dijawabkan,, namun sudah kudengar secara jelas,,
bahkan dari sorot matamu kali ini,,
aku tau,,
kalau kamu memahamiku,,
tapi kamu menyembunyikannya,,
menelannya,,
...
satu hal yg kupercayai,,
ini bukan akhir,,

perasaan itu yg tumbuh sendirinya,,
seperti rumput liar,,
yg meski dipotong, akan tumbuh kembali,,
dan itu terulang,,
aku maunya tak terjadi yg seperti ini,,
tapi memang begini keadaannya,,

aku yg ingin,,
dan dia yg mempunyai hak,,
hak atas dirimu,,
dia yg sudah diikatkan janji denganmu,,

dan sebenarnya aku rela,,
aku berhasil,,
aku merelakan,,
tapi tidak dengan yg satu ini,,
tidak dengan mereka,,
kumohon jangan,,
atau aku tak lagi mempercayaimu,,
atau aku bukan lagi kawanmu,,

coba kamu ingat baik baik,,
dulu perasaanku tumbuh hanya karena tetesan perhatian,,
yg hanya setengah darimu,,
dan kumohon sekali lagi,,
jangan teteskan pada mereka juga,,
jangan ada korban lagi,,
cukup aku saja,,

aku akan merasa sangat terhina,,
jika disamakan orang orang seperti mereka,,

biar saja aku terbakar cemburu asal karena kamu dan dia,,
bukan karena mereka,,
untuk kali ini aku lebih mementingkan perasaan lelakimu,,
dan bukan padamu,,
bahkan pada diriku,,
lagi...

memang aku merepotkan diriku sendiri,,
bodoh!!,,
biar saja aku lelah,,
melihatmu tersenyum itu sudah menjadi obatnya,,
semoga ini bukan awal dari kekecewaan,,

aku akan terus bersabar,,
menunggu,,
menanti,,
dan mencari,,
walau tanpa arah yg jelas,,
sampai hingga waktu yg telah ditentukan,,
kutemukan liyaa yg baru,,
yg saat ini sedang mendo.akan ku,,
dan setelahnya,,
akan kukatakan padanya,,
"kini aku telah lengkap,,"

dan dia pun,,
tersenyum,,
menatapku malu,,

untuk liyaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang