Chap2

861 117 17
                                    

"Arre? Tentu! Selama kalian tidak menyakiti nakama ku!" pekik Luffy yang membuat Erwin mengehela napas lega.

Seperti yang diharapkan komandan Pasukan Pengintai tersebut, Luffy dan teman-temannya memang dapat berbicara tanpa tersulut emosi, ya memang, tapi tentu tersulut kebodohan. Hal itu menyebabkan beberapa anggota Pasukan Pengintai menatap heran Luffy dan teman-temannya.

Mereka berkumpul dibawah pohon untuk berbicara. Berhubung para raksasa itu sudah disapu bersih oleh Kru Mugiwara.

"Dunia ini sangat asing bagi kami." pernyataan dari Robin langsung membuat pasukan Survey Corps menoleh dan menatap serius wanita tersebut.

"Apa maksud mu? Sebelum itu, bisakah kalian meninggalkan kami disini?" ujar Erwin yang menatap para Pasukan Survey Corps. Mengerti apa maksud komandannya, mereka langsung pergi menjauh bersama kuda mereka dan menyisakan Erwin, Mike, Hanji dan Levi.

"Raksasa, alat yang kalian pakai, pasukan militer seperti kalian, dan hutan ini. Sebelumnya kami berada di Pulau Manusia Ikan, namun tiba-tiba kami terjatuh dalam lubang hitam." ujar Robin dengan serius.

"Pulau Manusia Ikan?! Pulau apa itu?! Sepertinya menarik!" pekik Hanji dengan antusiasnya.

"Ya! Sangat menarik! Pulau di bawah air! Shishishishi." tanggap Luffy.

"Di bawah air?"

"Benar. Lebih tepatnya dibawah laut." ujar Sanji dengan lintingan tembakaunya, Levi yang berada didekat Sanji langsung menjauh setelah Sanji menyalahkan rokoknya.

"Laut?!"

"Ya. Kami adalah seorang Bajak Laut! Dan aku akan menjadi Raja Bajak Laut! Shishishi."

"Ini benar-benar kasus yang langka. Bajak Laut, Pulau Manusia Ikan, Laut. Apa itu semua?"

"Kalian tidak mengetahuinya?!" pekik mereka berbarengan.

"Heh?! Hewan dan tengkorak ini dapat berbicara?!" pekik Hanji.

"Yohohoho! Kau pasti wanita yang sangat antusias dan baik, walaupun tengkorak tidak memiliki mata. Bolehkah aku melihat celana dalammu?" ujar Brook yang langsung mendapatkan bogeman dari Nami.

"Tcih, tidak sopan." umpat Levi.

"Maaf, dia memang seperti itu." ujar Nami.

"Hahahaha! Kalian sangatlah lucu dan mengagumkan! Ini sekali dalam seumur hidupku dapat melihat manusia seperti kalian! Bahkan aku lebih tertarik dengan kalian ketimbang dengan titan-titan disini!" pekik Hanji.

"Hoi. Kau ini kerasukan apa, Kuso Megane?" tanya Levi dengan tatapan tajamnya.

"Entahlah, Shorty! Tapi kau bisa melihat sendiri, mereka sangat menarik!" balas Hanji.

"Dan lihatlah! Kau dengan tengkorak itu sangat berbeda jauh! Hahahaha!" lanjut Hanji dengan tawa kerasnya. Perkataan Hanji barusan membuat yang lainnya terkekeh dan menahan tawa mereka masing-masing, ya terkecuali Luffy dan Hanji.

"Hahahaha!" tawa Luffy dan Hanji dengan keras.

Perempatan muncul didahi milik Levi. Pria itu langsung membuang mukanya yang kesal ke arah lain.

"Aku mengerti. Jadi maksud kalian, kalian bukan dari dunia ini?" ujar Erwin yang langsung menyimpulkan pernyataan mereka.

Mereka menganggukan kepala mereka sebagai tanda jawaban dari pertanyaan Erwin.

Tiba-tiba Mike mendekati Luffy dan mengendus ke tubuh Luffy yang membuat teman-temannya menatap waspada padanya.

"Dia memang seperti itu. Kalian tenang saja." ujar Erwin.

"Bau mu seperti daging." ujar Mike.

"Penampilan kalian sangat aneh, bukan hanya penampilan tapi kalian memang aneh."

"Kami sudah menjelaskan dunia kami. Bagaimana dengan dunia ini?" ujar Robin. Erwin langsung menjelaskan seluruhnya. Tentang raksasa yang biasa disebut titan, dinding, dan bahkan militer serta masyarakat dari penduduk Paradise.

Semua para Kru Mugiwara menganggukkan kepala mereka sebagai tanda mengerti, ya terkecuali Luffy.

"Ahh! Aku tidak mengerti! Tapi sepertinya raksasa yang kalian sebut titan itu menarik!" pekik Luffy.

"Apa yang dapat kau mengerti?" ujar sweatdrop Usopp.

"Jadi, apa kalian yang telah menyapu bersih seluruh titan di hutan ini?" tanya Erwin.

"Ya. Tadinya sih aku ingin mengajak mereka untuk menjadi nakama ku, tapi mereka malah melukai temanku. Jadi tak ada pilihan lain selain membunuh mereka." ujar Luffy sembari mengupil dengan jari kelingkingnya.

"Benarkah?! Woah! Hebat! Kalian dapat membunuh mereka dengan cepat dan tanpa ada jatuhnya korban!" pekik Hanji.

Erwin yang mendengar pernyataan dari Luffy diam dan memikirkan sesuatu. Mereka kuat, itulah yang ada didalam pikirannya. Belum lagi dia melihat bagaiamana senjata yang dibawa oleh mereka.

"Bagaimana jika kalian saja yang menjadi nakama ku?" tanya Luffy yang membuat teman-temannya kesal.

"Jangan merekrut orang seenaknya! Bodoh!" geram Nami memukul Luffy.

"I-ittai!"

Erwin, Levi, Hanji dan Mike hanya sweatdrop melihat tingkah mereka.

"Kami menolak. Kami juga seorang militer, banyak tanggung jawab yang harus kami laksanakan. Apalagi ini demi kebebasan umat manusia." ujar Erwin.

"Kebebasan?! Jadi kalian bertaruh nyawa untuk kebebasan?!" pekik Luffy.

"Ya. Jika kalian berkenan. Maka kami akan meminta kalian untuk bergabung dengan kami. Dengan adanya kalian dan kekuatan kalian, kebebasan umat manusia sudah berada didepan mata." ujar Erwin yang langsung mendapatkan tatapan dari Levi.

"Erwin! Jangan seenaknya memutus-."

"Kalian setuju kan, Hanji, Mike?" tanya Erwin memutuskan perkataan Levi.

"Sangat setuju! Aku menyukai mereka!" teriak Hanji.

"Tidak masalah. Mereka terlihat bukan orang jahat." tanggap Mike.

"Yosh! Sudah diputuskan! Kita akan bergabung dengan mereka!" pekik Luffy.

"Heh!"

"Kau bahkan belum bertanya pada kami! Luffy!" pekik teman-temannya.

•••

Setelah melewati perdebatan-perdebatan yang ada, mereka pun memutuskan bahwa Bajak Laut Mugiwara akan masuk menjadi Pasukan Survey Corps, tentu dengan pelatihan khusus.

Erwin, Levi, Hanji dan Mike juga memutuskan untuk merahasiakan identitas mereka dari Military Police ataupun Garrison. Walaupun sebelumnya Levi protes terhadap keputusan Erwin, tapi Erwin berhasil meyakinkannya.

Erwin juga sepenuhnya belum percaya pada mereka. Namun, dengan masuknya mereka menjadi Survey Corps mungkin itu akan memudahkan Erwin dan yang lainnya mencari tahu tentang kebenarannya. Lagi pula, menurutnya mereka adalah orang-orang kuat walaupun mereka aneh.

Lalu bagaimana petinggi Pasukan Pengintai menjelaskan pada anggota mereka? Mudah saja, Erwin mengatakan yang sejujurnya. Mungkin itu membuat mereka percaya tidak percaya, tapi itulah kenyataannya. Karena masuknya Kru Mugiwara ke dalam Pasukan Pengintai maka secara otomatis mereka akan tinggal di markas Pasukan Pengintai.

Pasukan Pengintai pun memutuskan untuk kembali ke dalam dinding dengan melewati jalanan kota. Kali ini berbeda, yang biasanya mereka disambut tangisan, atau bahkan makian hari ini tidak. Para penduduk menatap tak percaya kepada para Pasukan Pengintai yang baru saja kembali.

Prajurit yang tewas tidak begitu banyak, hal itu disebabkan oleh Kru Mugiwara yang sebelumnya sudah menyapu habis para titan. Sebelumnya, Luffy dan teman-temannya telah diberikan seragam Survey Corps oleh Erwin. Darimana mereka mendapatkan saat sedang ekspedisi seperti itu? Dari prajurit yang gugur.

Dengan seragam Survey Corps, mereka tidak akan dicurigai dan menjadi pusat perhatian warga ataupun militer lainnya.

To Be Continued

•••

One Piece x Attack on TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang