Maaf typo masih bertebaran.
Tinggalkan jejak kalian dengan komen setelah membaca ya.
Happy Reading ❤
•••
Gluddukkk gluduk
Duaaarrrrrr..Saat ini hujan deras membasahi seluruh bumi. Hangatnya suasana dari penghuni penikmat kopi di Ruru's Coffeeshop.
"oyyyy.. Van.. Vaniiii !" teriakan dari laki-laki yang pada saat ini sedang sibuk membuat kopi pesanan tamu itu, Tama.
"ehhh iya apa ? Kaget gue" Vani baru tersadar dari lamunan yang sedari tadi memandang hujan dalam-dalam.
"itu bawain gue beans coffee baru di gudang, gue lagi nanggung banyak orderan nih, cepetan !" pinta Tama kepada Vani.
"ayayay captain" Vani sigap berlari ke gudang, lalu segera kembali menuangkan biji kopi ke dalam grinder dan meletakan sisanya di laci, takut senior sekaligus teman sekolahnya itu keburu kesal dan marah besar.
Saat ini Vani, gadis SMA kelas 12 IPA-1 di SMA Latin Jaya ini sedang melakukan kerja part time di coffee shop milik kakaknya Tama. Sementara saat ini kakaknya sedang melakukan dinas ke luar kota, biasanya Tama yang sementara stand by dan back up jadi barista.
•••
Akhirnya, semua pengunjung sudah pulang, waktunya closing, namun hujan tak kunjung reda.
"segitu sukanya lo sama hujan, sampe tadi sempet bikin gue kesel banget teriak manggil-manggil lo kaya orang budeg yang anteng mandangin hujan" ucap Tama kepada Vani sambil berjalan menuju loker untuk ganti baju.
"hehe sorry.. karena hujan sudah membuatku terpukau , sehingga pandangan ini tak ingin teralihkan. Dia bukan hanya membuatku suka lagi, tapi cinta... Anjaaayyy" jawab Vani sambil berekspresi so puitis.
"ngeri ngeri ngeri.. Bikin tugas puisi luu" Tama terkekeh, lalu dibalas kekehan Vani dari balik dinding.
Dengan cepat Vani mengganti baju di ruangan terpisah dengan Tama, mengambil payung kesayangan, lalu segera pulang.
Vani dan staff lain menunggu depan pintu yang sedang di kunci oleh Tama. Beberapa diantara mereka ada yang sedang menunggu di jemput dan juga yang menunggu hujan reda , seperti Vani saat ini.
Tin tin ..
Klakson berbunyi dari mobil yang menghampiri Tama, "bee, cepet naik, aku ga turun ya males kena basah" ucap cewek cantik berponi itu kepada sang pacar, Sola. Pawangnya si Tama sekaligus teman sekelas Vani."iya bentar" teriak Tama kepada Sola yang siap mnghampiri kekasihnya itu.
"Van , gue duluan ya, sorry gue ga bisa ajak lo pulang bareng, soalnya gue mau langsung ke Rumah Sakit buat jenguk ibunya Sola" ucap Tama kepada Vani"hmmm gpp, lagian mana mau gue ikut pulang bareng kalian, yang ada gue jadi kambing conge, apalagi sampe liat yang uwu-uwu, jiwa kejombloan gue bakal meronta-ronta. Sana lu di tungguin tuh cepetan. Gue titip salam buat mamahnya Sola, cepet sembuh, sorry gue gabisa ikut jenguk" Jelas Vani mengeluarkan payung hitam dengan sticker stitch di gagangnya. Yaa memang sudah malam dan besok ada Ujian jadi Vani harus segera belajar.
"yaudah, lu hati-hati" Tama mengacak acak rambut Vani lalu berlari segera memasuki mobil Sola. Setelah Tama masuk, Sola membuka kaca mobilnya sambil melambaikan tangan kepada Vani mengucapkan "bye Van, duluan ya" tanpa suara karena kalah keras dengan air hujan.
Vani mengangguk membalas lambaian tangan kepada Sola. "Apaan sih si Tama main acak-acak rambut gue" ucap Vani pelan.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Latin : Love Rain
Teen Fiction[FOLOW AKUN DULU SEBELUM BACA] [JANGAN LUPA VOTE DAN TINGGALKAN JEJAK KOMENANMU SETELAH MEMBACA] [HALLO.. Ini karya pertamaku,bantu support ya, thank u 😚] HUJAN Kenapa aku suka hujan ? Karena dari hujan aku belajar bahasa air Bagaimana berkali kali...