LR - 3

16 0 0
                                    

1 vote dan komen dari kalian sangat berarti 🖤

Semoga kalian suka sama ceritanya

Happy reading !

•••

"Selamat pagi semua"
Ucap bu Lily lantang

"Pagi bu" jawab para murid serentak

Kaget gak? kaget gak ? Kagetlah masa enggak. Ibu Lily membuat kaget seisi kelas karena kehadirannya. Kabar mengenainya sudah menyebar ke seluruh sekolah.

Sekarang bu Lily sedang meminta maaf sambil menjelaskan kejadian yang terjadi sekaligus pamit dengan semua muridnya.

Jadi beginilah akhirnya, setiap perbuatan akan selalu ada konsekuensinya. Pihak sekolah tidak mengambil jalur hukum untuk masalah ini, jadi bu Lily hanya diberhentikan mengajar di sekolah Latin Jaya & harus mengembalikan uang pembelian modul ke setiap murid.

"leganya masalah bu Lily  akhirnya beres juga" kata Albi kepada Vani yang sedang menempelkan pipinya ke mejanya dengan pandangan ke arah jendela.

"hmmmm.. ehh hujaaaannn" jawab Vani mengiyakan lalu fokusnya beralih kepada pemandangan hujan diluar jendela kelas yang kebetulan kelas mereka berada di lantai dua.

"eehhh sipaling cinta hujan, males gue kalo si Vani udah kaya orang bego gini" ketus Albi langsung membuang mukanya.

"hahhaa udahlah biarin aja" kekeh Amara yang memang sudah terbiasa dengan sikap Vani.

"kantin yukk guyss guee laper nihhh" tarik tangan Gendis kepada Amara lalu menepuk pundak Albi dan Vani.

•••

Akhirnya mereka sampai di kantin sekolah. Gendis mengajak Amara bergegas untuk memesan makanan karena tidak tahan dengan perutnya yang keroncongan. Tidak lupa mereka memesankan makanan untuk Albi dan juga Vani.

Sedang menikmati jajanan mereka, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari lorong koridor menuju kantin.

Rupanya ada yang sedang bertengkar dan saling lempar pukulan satu sama lain, sampai salah satunya tiba-tiba terhempas ke meja yang sedang di pakai Vani dan temannya.


Brakkkkk

Mereka kaget karena beberapa mangkuk diatas meja jadi terjatuh dan berantakan. Vani marah, bagaimana tidak, makan belum selesai, mangkuk bakso milik Vani malah belah dan baksonya menggelinding disekitar kaki Vani.

"bakso gueee.. ahh sial! mereka kenapa sih?" gerutu Vani masih tidak rela baksonya jadi korban.

"sini lo anjing, gue ga takut. Jangan mentang-mentang orang tua lo udah banyak kasih donasi buat sekolah, lo seenaknya hina ibu gue" Leo, teman sekelas Vani sekaligus anggota geng Jovi's itu sedang marah besar.

"anak haram lagi ngebacot.. Ihh takut" Gara cengengesan semakin memancing kemarahan Leo.

"bangsat.. Kurang ajar lo"
Buakk buakkk buakk
Mereka tak berhenti baku hantam

Para siswa yang menonton menjadi gaduh, sebagian merekam mereka, sebagian lagi berusaha memisahkan, namun Gara semakin memberontak. Keduanya tampak saling memberi pukulan yang sama kuatnya sampai mendapatkan lebam di wajah, luka di pelipis dan juga ujung bibir yang sedikit berdarah.

The Latin : Love RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang