Playlist 04

316 55 11
                                    

Rose mengerjapkan matanya dengan pelan begitu ia mendengar suara senar gitar yang dipetik begitu cantik hingga menghasilkan nada-nada yang indah. Gadis itu meregangkan tubuhnya diatas kasur, kemudian memasang cardigannya karna hawa ruangan pagi ini cukup dingin meskipun pendingin ruangan sedang tidak dinyalakan.

Rose membuka pintu kamar yang ia tiduri semalam dengan pelan.

Tepatnya gadis itu sedang mengendap-ngendap sambil mengecek jam yang ada dinding ruang tengah.

Pukul 9.25

"Selamat pagi."

Rose tersentak kaget dari tempatnya berdiri, begitu menemukan Jaehyun yang tiba-tiba muncul melewatinya sambil membawa gitar.

"Pagi.."

Rose tersenyum malu sambil memeluk dirinya sendiri karna ternyata hawa ruangan diruang tengah lebih dingin dari hawa di dalam kamar.

Semalam sebelum ia memutuskan untuk menginap di apartemen Jaehyun gadis itu lebih dulu mengunjungi apartemen Eunwoo. Namun begitu masuk ke apartemen pria itu, bau tidak enak mulai menusuk hidungnya karena ternyata Eunwoo memuntahkan isi perutnya di sofa apartemennya dan juga di wastafel dapurnya.

Jaehyun sempat menahan tawanya melihat Eunwoo yang terkapar lemas diruang tengahnya mengingat taruhan yang ia miliki bersama pria itu. Namun ia menahan tawanya karna merasa tidak enak dengan Rose yang masih sedih setelah dilanda musibah, ditambah lagi temannya sedang mabuk berat. Jaehyun jadi merasa tidak enak membayangkan apa yang akan terjadi pada Rose jika dirinya tidak menolong Rose semalam.

"Aku habis beli croissant tadi untuk sarapan. kalau kamu mau, ambil saja di lemari samping kulkas." Ucap Jaehyun begitu Rose sudah mengambil posisi duduk disebelahnya.

"Aku tidak biasa sarapan." Tolak Rose dengan halus.

Dan Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya kemudian menyandarkan tubuhnya agar lebih rileks diatas sofa, lalu akhirnya ia kembali memetik senar gitarnya.

"Dingin banget ya pagi ini..." Rose kembali memulai percakapan dengan Jaehyun sambil menyamakan posisi yang sama seperti pria disampingnya. Bedanya Rose menutup matanya karna merasa masih sedikit lelah.

"Padahal aku sudah menyalakan pemanas ruangan, kamu masih kedinginan?" tanya Jaehyun tanpa mengalihkan fokusnya ke Rose dan jarinya masih fokus memetik senar gitar, sedang mencari kunci nada yang pas.

Rose berdeham pelan, "lumayan... aku mau bikin kopi panas dulu ya."

"Mau aku bikinin?"

Rose menggeleng pelan sambil melemparkan senyum kecilnya kearah Jaehyun. Gadis itu lalu segera berdiri dari duduknya dan beranjak melangkah pergi kedapur.

Belum selangkah beranjak dari tempatnya, Rose malah tersandung oleh kakinya sendiri. Untungnya dengan tangannya yang cekatan, ia segera mencari tumpuan supaya ia tidak terjatuh ke lantai.

Dan tumpuan itu tidak lain adalah,

Tangan Jaehyun.

Jaehyun yang juga tidak kalah cekatan segera menahan Rose supaya gadis itu tidak jatuh tersungkur ke lantai.

"Fuc—k" umpat Rose tidak sengaja.

Jaehyun yang masih menahan tangan Rose, segera berdiri dari duduknya begitu menyadari sesuatu yang aneh pada tubuh Rose.

"Kamu demam?" tanya Jaehyun sedikit khawatir.

"I don't think so?"

"Permisi sebentar," Jaehyun meletakkan telapak tangannya di kening Rose, untuk memastikan suhu tubuh gadis itu, lalu turun ke pipi gadis itu, dan akhirnya agar lebih yakin Jaehyun meletakkan tangannya di leher gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winter Playlist [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang