Chapter 34

1.4K 272 26
                                    

"Iya sorry ya kak gue jadi nggak enak, gue masih siap - siap nih"

"Nggak papa kok, otw sekarang aja"

"Okedeh, iya, hati - hati kak"

Gue pun menutup telfon dari kak Sandi dan melanjutkan siap siap gue. Yap, siap siap gue ini sebenernya gue baru aja selesei mandi. Bisa - bisanya gue tadi ketiduran dan baru ngeh udah jam setengah 4 pas gue bangun, padahal kak Sandi janji mau jemput gue jam 4.

Untungnya kak Sandi nggak papa, dan gue langsung mandi dengan kecepatan kilat, yang masih menyisakan 15 menit untuk gue ganti baju dan dandan sebentar.

Kalo dilihat dari cuaca nih hari ini bakal panas banget, ditambah lokasi Food Festnya outdoor, jadi gue memilih kaos polos berwarna baby yellow dan celana jeans gantung. Pake yang gampang aja deh udah telat juga.

HIMA Kak Sandi
Gue jalan sekarang ya, Mik.

Adalah chat terakhir kak Sandi 15 menit yang lalu, dan sampai sekarang belom ada chat lagi. Dengan sentuhan terakhir yaitu body gell andalan gue —pengganti parfum— , gue pun udah siap.

Sialnya hari ini adalah hari ketiga gue tanggal merah. Nyerinya sih masih kerasa sedikit - sedikit tapi better setelah gue bangun tidur tadi. Sebenarnya gue lebih takut gue tiba - tiba bocor pas jalan bareng kak Sandi, kan nggak lucu. Gue pun melihat stok pembalut gue didalam lemari, ah sial, pake habis lagi.

Gue turun menuruni tanggal rumah yang langsung menuju keruang tamu rumah, ada Mama kayaknya dibawah, "Mamaaaa, ada pembalut nggak? Punya Mika habis—" O-oh. Sejak kapan kak Sandi udah sampai dirumah dan sejak kapan kak Sandi udah duduk diruang tamu dan ngobrol akrab sama Mama???

"Hai Mik" katanya dengan senyum merekah tanpa dosa. HAAA GUE MALU.

"Tuh dikamar Mama ada dek, dilaci putih yaa jangan sampai salah ambil loh dilaci biru. Itu benda punya Papa"

"Mamaaaa apaan sih" Gue langsung secepat kilat menuju ke kamar Mama, meninggalkan kak Sandi yang gue dapetin lagi ketawa - ketawa. Rese ih, orang dimana mana kalo udah nyampe bilang ini langsung ketemu Mama.

Setelah selesei dengan urusan gue, gue kembali ke Ruang tamu, dan berpamitan dengan Mama. Dengan sekali penglihatan gue udah tau seribu persen kalo Mama ini akan mem-prospek kak Sandi.

"Nak Sandi hati - hati dijalan ya, titip Mika yaa, anaknya banyak makan di maklumin ya nanti"

"Mama apaan sih, yaudah Mika sama kak Sandi berangkat dulu ya"

"Berangkat dulu ya tante, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, nak Sandi jangan lupa save nomor tante ya" Hah buat apaan Mamaaaa?

"Iya siap tante"

"Daah Ma, Assalamualaikum" kata gue sambil cipika cipiki dengan Mama.

"Waalaikumsalam, hati - hati ya sayang"

Gue dan kak Sandi pun on the way ke tempat Food Fest dengan, yah, ngaret - ngaret dikit.

Hari ini kak Sandi pakai kaos putih polos sesiku dan jeans berwarna hitam dengan sepatu vans authentic basic. Ganteng kok seperti biasa, yang beda adalah hari ini dia jemput gue pake mobil. Pas gue tanya kenapa katanya sih sekali - kali. Ini mobil kakaknya katanya yang hari ini nggak dipake. Kalo gue perhatiin dari interior mobil Mobilio warna putih ini sih kakaknya cewek ya. Terlebih ada air fresher bentuk beruang coklat dengan mata besar menggantung.

"Btw, lagi dapet ya?"

"Kak Sandiii, nggak usah ngeledek deh ya"

"Hahaha, eh enggak, justru gue takutnya gue nge ganggu lo, Mik"

Hima 6 RangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang