Saturday Chaos

750 36 3
                                    

Sierra

"Tapi betewe ya Yen, I'm curious about this. Yangkee apanya Yangleks?". Ini konspirasi terbesar yang tertimbun di kepala gue.

Oke percakapan ini bermula, saat gue dan Yena, sahabat gue lagi ngobrol-ngobrol di ruang makan.

"Yena, tadi gue liat di foto keluarga lo, ada cowok mirip banget sama gitarisnya band The Days. Itu siapa?". Yena menghentikan suapan makanan ke mulutnya.

Malam itu, Yena meminta gue buat nginap di rumahnya karena katanya bokap-nyokap dan oma nya sedang berada di luar kota. 

"Emang gue belom pernah cerita ya sama lo?". Tanyanya yang gue hadiahi dengan gelengan. "Cowok di foto yang lo liat tadi emang gitaris The Days. Om Dennis".

Gue membelalak. "Om?".

"Iya om. Adeknya nyokap gue". Tukas Yena lalu kembali menyuapkan makanannya yang sempat terjeda.

"Serius lo demi apa?". Selama gue mengenal Yena, gue nggak perna tau kalau dia punya om seorang superstar. Mungkin karena kita lebih sering membicarakan hal-hal seputar dunia perkuliahan, dan jarang menyinggung soal keluarga."Kok bisa dia jadi om lo?". Gue masi cengo.

"Bisa lah dia kan anaknya Oma gue". Jawab Yena seadanya. Tak ambil pusing dengan alasan bego kenapa gue meragukan status keluarganya.

"Beda berapa taun sama nyokap lo? Kayaknya masi muda".

"Masi muda apaan.. udah tua kali dia hampir 30 umurnya. Sama nyokap gue cuma beda 10 tahun kalau nggak salah".

Gue hampir keselek. Kaget gue dapat fakta Jaedennis The Days udah 30 tahun.
"Astaga gue kira dia masi 20 an. Kayak om Duta So6 dong. Om-om rasa nak muda". Yena mengerutkan alis, kayak nggak mengerti dengan apa yang gue bicarakan. Dia nggak tau SO6 apa? Oke deh ganti topik. "Berarti nyokap lo nikah muda dong".

"Iya, umur 19 katanya. Soalnya dia hamil gue duluan". Jelas Yena dengan tampang santai tak terdapat nada segan dalam perkataannya.

"Maaf.. maksudnya nyokap lo MBA gitu?". Kulit wajah gue menegang, nggak enak sama pertanyaan yang gue lontarkan.

"Iya santai aja kali... MBA itu udah jadi issue lazim di jaman sekarang. Gue juga nggak terlalu pusingin, lagian tetep nikah juga ortu gue".

Meskipun mangut-mangut, gue tetap menolak keras masalah MBA. Selain di larang agama, juga merusak image baik kita di mata orang lain. Merusak masa depan dan cita-cita keluarga yang pengen gue sukses agar bisa mengangkat martabat keluarga. Say no to MBA, gue teriakkan keras dalam hati sebelum gue tau bahwa 3 jam kedepan gue bakal jadi produk rusak.

"Lo penggemarnya The Days band?". Tanya Yena kemudian saat gue dan dia telah berada di ruang tengah. Duduk di sofa berbekal cemilan. Katanya Yena ingin menunggu Chiko. Pacarnya.

Gue menggeleng, "bukan. Tapi gue sering liat The Days muncul di tivi, kayaknya lagi popular gitu". Yena tak memberikan tanda-tanda akan berbicara. Gue jadi nggak enak, karena merasa tak memberikan jawaban yang sesuai keinginan Yena. Yahh gimana ya, gue masih lebih suka SO6 soalnya."Tapi adek gue penggemar berat The Days, makanya gue bisa tau mereka. Member favorit adek gue itu Jaedennis. Katanya dia jadi pengen pintar main gitar juga karena om lo".

Setelah menjawab seperti itu, baru deh gue bisa melihat cengiran terlukis di wajahnya. "Oh ya? Sheila penggemarnya Om Dennis?". Gue mengangguk. Beda dengan gue yang nggak perna ketemu om nya, Yena mala udah dua kali ketemu ama adek gue. Sheila.

"Kalau lo? Yang paling keren di The Days menurut lo, siapa? Siapa yang paling ganteng".

Aduh. Kok jadi kayak lagi kuis berhadiah ya. Bingung, dilema, kalau gue jawab yang paling ganteng om-nya.. nanti dikira naksir dan punya maksud terselubung deketin Yena. Tapi kalau gue jawab orang lain, takutnya Yena merasa gue nganggap om nya jelek. Duh bisa nggak si gue jawab Duta The Days aja. Akhirnya gue menjawab seadanya. "Yangkee deh keknya. Iya Yangkee". Ya karena emang menurut gue yang ganteng itu Yangkee.

My Day Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang