"J boleh yaa" rengek Lalisa.
"Gak!" Jawab Jennie.Kini mereka sedang bersantai disofa ruang tamu Lisa, tangan Lisa bergelayut manja memeluk Jennie dari samping sembari terus merayu Jennie agar memperbolehkannya mengadopsi kucing lagi.
"Ayolah J, bolehin yaa pliss 😔"
"Kamu tuh udah punya 5 kucing Lisaa, itu juga kamu kewalahan ngurusnya" jawab Jennie
"Tapi kucing yg mau ku adopsi beda ras dari kucing² yg ada d rumah J"
Begitulah Lisa jika punya keinginan, tak ada yg bisa menghalanginya.
"Gitu?" Lanjut Jennie.
"Iya J, boleh yaa yaaayaaa?"
"Yaudah terserah, aku pulang kerumah Eomma ya. Kamu U R U S I N sendiri tuh asrama kucing kamu!" Ucap Jennie penuh penekanan.
Jennie bangkit dr sofa, menyambar tasnya di nakas dan segera berlalu pergi menuju rumahnya.
Lalisa hanya terbengong melihat Jennie yg sudah keluar dr rumahnya.- Lisa Pov
😲😲
"Woahhh, bukankah ini bukan periodnya. Kenapa sensitif sekali moodnya?" BatinkuAku beranjak dari sofa dan menuju kamar mandi, setelah mandi baru nanti akan ku susul Jennie.
**
Aku menyetir mobilku dengan kecepatan sedang karena lalulintas sore ini lumayan ramai.Pikiranku masih terus tertuju pada Jennie, kenapa ia sangat marah tadi.
Kulihat ada toko bunga dipinggir jalan, kusempatkan membeli bunga daisy favorit jennie.- Author P.O.V
*tut . Tut . Tut . Tut cklek*Pintu apart Jennie terbuka menampakkan wanita bermata hazel membawa buket bunga untuk kekasihnya.
Keduanya memang sudah sering tinggal bersama jadi tahu password apart masing²."Jennie?"
"Where are you honey?"
"J?"
"Sayang?"Lisa tak menemukan Jennienya, entahlah.
Tak biasanya Jennie pergi tanpa sepengetahuan Lisa."Kemana dia, apa mungkin pulang ke rumah eomma?" Batin Lisa.
Baru saja Lisa hendak keluar dr apart Jennie tiba² handphone nya bergetar tanda pesan masuk.
Eomma : Lisa, kau dimana nak? Cepatlah susul Jennie dirumah eomma. Eomma tidak tahan mendengarnya merengek karena cemburu denganmu
Lisa : kekeke, baik eomma. Ini Lisa memang mau kesana.
Lisa tersenyum sembari berlari kecil menuju parkiran.-Jennie P.O.V
Aku tidak pulang ke apart tapi pulang ke rumah eomma.
Aku sangat kesal, si manoban menyebalkan itu selalu memikirkan kucing²nya.
Bukan aku tidak mau menerima anggota baru, tapi lihatlah memangnya selama ini yg lebih sering mengurus kucingnya itu siapa jika bukan aku.