2. ?
Wolpy menghempaskan tubuhnya di kasur kamar asrama, dia membuang nafas kasar, 1 jam lamanya dia mencari ruangan tempat Mrs Jo berada tanpa kepastian. Saat sudah sampai di ruangannya dengan apesnya Mrs. Jo sudah kembali ke Fakultas Tari. Dengan berat hati Wolpy membalikkan langkahnya menuju Fakultas Tari.
"Ada apa Wol? Kau terlihat lelah sekali," Tanya Nezumi perempuan blasteran Jepang-Paris yang kebetulan dia satu kamar dengan Wolpy.
"Aku tadi berkeliling memutari Fakultas musik tanpa hasil." Jawab Wolpy sambil memutarkan bola mata malas, Wolpy beranjak dari rebahanya ia duduk di depan meja belajarnya mengambil sebuah buku Karya Agatha Christie.
"Ha?? Selo sekali dirimu mengelilingi fakul musik, ada perlu apa disana? Setahuku tidak ada konser hari ini, atau jangan-jangan ngapel gebetan nih ya Wol," Wolpy yang mendengar ucapan dari Nezumi langsung mengambil boneka kecilnya yang ada di meja belajarnya lalu ia lempar ke arah Nezumi.
"Ngawur ah tikus, aku mana punya gebetan eh? Lagian mana ada yang minat sama aku, toh cewe sini lebih menggoda," Jawabku santai
"Ya siapa tau gitu, jangan merendah untuk meroket dong, kamu bilang gini nanti gak selang lama punya cowo bule yang gantengnya luar biasah, awas aja kurebut nanti," Tantang Nezumi, Wolpu terkekeh pelan.
"Iya aku tahu cewe primadona kampus. Pasti dia bakal mau deh sama kamu Tikus. " Yaw Nezumi adalah cewe tercantik se-fakultas Tari, bayangkan saja fakultas Tari sangat banyak perempuannya dan dia menyandang nomor 1. Jangan bayangkan wajah serta tubuhnya yang cantik Itu. Dia sungguh tidak bisa di bayangkan.
"Sekali lagi kamu memanggillku Tikus aku tidak akan mau menjadi kompasmu lagi!" Ujar Nezumi sambil memalingkan wajahnya berpura-pura malas.
Menjadi kompas Wolpy? Tentu. Nezumi sangat berguna sekali untuk Wolpy, karna Wolpy benar-benar buta arah dia tidak tau mana arah timur-barat-selatan-utara bahkan Wolpy sering sekali nyasar ke tempat yang tidak di ketahuinya. Dan disaat nyasar ia selalu menelpon Nezumi, Nezumi selalu datang ke tempat Wolpy nyasar, padahal Wolpy sudah cukup lama tinggal disini tapi dia tetap saja masih sering sekali nyasar. Kenapa tidak pakai maps? Haduh jalan asli saja bingung apalagi maps.
"Ampun deh Nezumi-sama, udah kebiasaan si, suruh siapa namamu berarti Tikus aku jadi tidak tahan ingin mengejekmu terus menerus," Jawab Wolpy jujur sekali, sedikit info dalam bahasa jepang Nezumi (ネズミ) memiliki arti Tikus. Maka dari Itu Wolpy suka sekali memanggil Nezumi dengan senbutan Tikus, kalian boleh kok menganggap itu Sebagai panggilan sayang, tapi bukan berati Wolpy penyuka sesama Jenis loh.
"Iya juga sih, tapi jangan jadi kebiasaan dong, kan aku jadi malu. Nanti kamu balik ku panggil dengan sebutan benang Wol nah loh!"
"Jalankan benang Wol biasanya kau juga memanggillku Wol. Tidak ada perbedaan eh ada hanya ada tambahan benang saja di depan Wol." ujar Wolpy dramatis.
"Oh iya Nezu, tadi saat Aku nyasar malah ke gedung ruangan Orchestra aku melihat cowok ganteng lagi main piano disana loh, kau tau gak dia siapa" Lanjut Wolpy dengan wajah serius sambil menatap Nezumi.
"Hm.. Pianist ya, asal kamu tau Wol di fakultas Musik Klasik itu sangat banyak sekali cowok ganteng yang bermain piano. Tentu saja aku tidak mengenal siapa yang kau sebutkan apalagi kau tidak menambahkan ciri-ciri perawakannya."
"Benar juga, ciri-cirinya tuh dia mirip sama Mozart! Tinggi banget putih matanya kaya laut warnanya biru muda, cyan gimana gitu pokoknya kalau natep matanya tuh jadi keingit sama laut, terus kulitnya putih banget kaya orang luar Negri habis itu dia gantengnya kaya dewa yang baru ajaturun dari langit. Pokoknya kalau dia senyum tuh uh langsung di bawaterbang deh. Oh ya dia juga pinter main piaonya aku baru sekali ini denger musik Ode to Joy dimainin sebagus ini,"
"Hah? Mozart? Komposer bukan? Hadeh penyamaanmu aneh sekali Wol, mana ada anak musik mukanya persis sama Mozart, kamu punya fotonya gak? Biar aku lihat siapa dia,"
"Ih serius tikus dia mirip banget kaya Mozart, ga bohong. Aku ga ada fotonya sih yakali aku memfoto dia diam-diam melanggar dong bahaya,"
"Bener Juga ya, tapi yang kamu sebutin tadi itu banyak banget anak musik ciri-cirinya kaya gitu yang cowo, cuma kalau mirip Mozart kayanya ga ada deh," Jawab Nezumi, ah Wolpy jadi berfikif apakah semua anak cowo musik klasik itu tampan-tampan ya? Tak habis fikir dia.
Drtt.. Drtt..
Wolpy segera mengambil ponselnya yang berada di kasur saat ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk. Belum juga Wolpy membaca pesan tersebut ponsel Wolpy mengeluarkan bunyi musik Beethoven virus. Tertera nama Grace di layar ponselnya, tanpa pikir panjang Wolpy segera mengangkat telfonnya.
"Halo Grace?"
"Heh Wolpy! Lupa ya? Sekarang jam berapa?"
"Hah? Jam set 5 sore. Adapa memang?"
"L-a-t-i-h-a-n" Jawab Grace sambil mengejanya.
"Astagaa Lupeee Aku, oke tak otw sekarang deh! Bye!" Setelah mengatakan itu Wolpy segera mematikan telfonnya.
Ia mengambil tas ransel yang didalamnya sudah berisi baju khusus untuk latihan menari.
"Mau kemana?" Tanya Nezumi saat melihat Wolpy keburu keluar asrama. Wolpy menoleh ke arah Nezumi sambil memakai flat shoes kesayangan miliknya.
"Anu- eto.. Biasalah latih Tari tambahan. Duluan Nezu paipai. Jangan kangen yaw!" Ucap Wolpy yang membuat Nezumi jijik sendiri. Nezumi mengangguk lalu Wolpy segera keluar dari kamar asrama.
Wolpy saat ini sedang latihan menari tarian nusantara tari tradisional pastinya ya, untuk tarinya masih di rahasiakan saat ini.
Dia terpilih menjadi mahasiswa terbaik di Fakultas Tari kemarin dia baru saja mendapatkan penghargaan juara 1 lomba Tari modern se kampusnya. Ya masih kampus. Tapi tidak bohong bahwa bakat tarinya sangat luar biasa dia pernah mendapat juara 1 lomba Tari berkelompok se-indonesia, untuk solo dia mendapat juara 2 se Asia Tenggara, dia mendapat rekomendasi Kuliah di-- yah tidak lain dan tidak bukan tempat kuliahnya saat ini.Wolpy mengambil handuk mengelap wajahnya yang pernuh dengan keringat saat ini dia sedang latihan tari diluar jam ngampus, karena dirinya sendiri terpilih untuk mementaskan sebuah tarian Dari megara tercintanya tak lain Dan tak bukan ya Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering disingkat NKRI.
Tariannya untuk acara kampusnya. Hanya ada beberapa anak yang terpilih, seperti Grace? Hanya saja bedanya Grace Tari ballet berkeompok seangkan dirinya Tari solo.
Ia mengambil sebotol air mineral mengabiskannya lalu Wolpy mebuangnya ke tempat, sampah. Wolpy mengambil tasnya memakai sepatunya, lalu berkata "Aku pulang duluan ya, bye.." Teman-teman Wolpy yang sedang latihan hanya mengangguk menanggapi ucapan Wolpy.
Wolpy melangkahkan kakinya keluar gedung tempat latihan Tari, ia sangat capek sekali hari ini sepertinya dia sangat berlebihan untuk kegiatannya di hari ini. Wolpy menghentikan langkahnya saat melihat papan pengumuman kampus.
Matanya menyipit melihat sebuah poster dengan foto laki-laki yang pernah Wolpy lihat, Wolpy menetel poster tersebut. Gambar seorang laki-laki dengan balutan jas berwarna putih sedang tersenyum. Di samping nya ada foto panggung Orkestra yang terlihat kecil, lebih besaran gambar cowonya ya, di poster tersebut bertuliskan Concert Orchestra Moonlight sonata. Mata Wolpy menyipit melihat foto gambar sosok laki-laki rambut silver ash. Ah dia! Ini dia! Wolpy segera memasukkan poster itu ke dalam tasnya dengan membatin 'maafkan aku penempel poster. Postermu aku minta!!'
Dia segera mempercepat langkahnya menuju ke asrama Putri tempatnya tidur. Dia harus segera bertanya Nezumi siapa laki-laki di foto. Keburu lupa..
Tbc